Perjuangan CLS Knights Surabaya menuju semifinal benar-benar berat. Mereka harus bertemu tim kuat Bank BJB Garuda Bandung. Kedudukan sempat seri 1-1, namun di pertandingan penentuan, CLS Knights akhirnya bisa unggul 61-52, Senin malam (3 April 2017).
Kemenangan CLS Knights berkat momentum untuk bangkit di kuarter keempat. Padahal di dua kuarter awal, mereka tertinggal. Ini yang membuat kepala pelatih CLS Knights Wahyu Widayat Jati geram.
"Dua kuarter bermain monoton, kalau kita ikut tempo Garuda, selesai kita," komentar Coach Cacing usai laga. "Lalu di kuarter tiga dan empat naikkan tempo."
Pertandingan memang berlangsung keras. Beberapa benturan bahkan pemain terlibat keributan di lapangan. Banyak pemain yang berusaha memancing emosi lawan. Strategi yang sepertinya sama-sama digunakan semata untuk memecah konsentrasi lawan.
"Semua cara kami pakai selama itu legal. Tapi pada dasarnya hasil ini sesuai dengan harapan saya," imbuh Coach Cacing.
CLS Knights malam ini tampil kurang menggigit di awal laga. Mereka tertinggal 13-12 di kuarter pertama. Bahkan di half time, Mario Wuysang dan kawan-kawan belum bisa bangkit. Mereka makin jauh ketinggalan, 20-25 atas Garuda.
Di kuarter ketiga, CLS Knights perlahan menanjak. Puncaknya di tiga menit akhir kuarter ketiga, CLS bisa berbalik unggul. Lay up dan tembakan tiga angka dari Bima Riski Ardiansyah membuat CLS Knights membalik keadaan, 38-34.
Dari sinilah, Garuda mulai kehilangan konsentrasi. Mereka tidak lagi bisa menghentikan rentetan poin dari CLS Knights. Tim tuan rumah bisa mengunci kemenangan lewat back-to-back three point jump shot dari Ashton Smith dan Arif Hidayat. Mereka langsung memimpin 10 poin (57-47) di sisa 1 menit 18 detik kuarter keempat. CLS Knights bisa menang 61-52 saat buzzer berbunyi.
"Anak-anak sudah bertarung luar biasa hari ini. Menurut saya, Garuda memiliki karakter bermain yang bagus. Mungkin tahun ini kami layaknya ada di posisi sekarang ini, dengan komposisi pemain yang ada," ucap kepala pelatih Garuda, Andre Yuwadi. "Di pertandingan tadi kami hilang fokus dan hilang momentum. Itu saja. Tapi kami sadar, siapa lawan kami."
Dua pemain asing CLS Knights dominan dengan torehan double-double. Duke Crews dengan 17 poin dan 15 rebound, lalu Ashton Smith menambahkan 14 poin dan 12 rebound. Sementara itu Arif Hidayat juga tampil cemerlang dengan torehan 15 poin. Sementara itu di kubu Garuda, Sherrard Brantley tampil dengan koleksi 21 poin, dan Chris Ware memasukkan 15 poin lengkap dengan 13 rebound.
"Saya senang sekali bisa satu langkah menuju final. Tapi lawan kali ini sangat luar biasa. Kami butuh dengan perlawanan tim-tim seperti Garuda. Sebab ini melatih mental kami menuju ke pertandingan selanjutnya," ucap Arif Hidayat.
Foto: Hari Purwanto