CLS Knights Surabaya berhasil menyamakan kedudukan (1-1) sekaligus memaksa playoff Divisi Merah harus berlanjut ke pertandingan ketiga. Ini setelah Sandy Febiansyakh dan rekan-rekan menang 78-63 di pertemuan kedua, Sabtu (1 April 2017).
Dengan sistem best-of-three setiap tim harus bisa memetik dua kemenangan untuk lolos ke semifinal. Di pertandingan pertama kemarin (31 Maret 2017), Garuda menang (75-73). Namun kali ini mereka dibuat tak berdaya oleh juara IBL 2016 itu.
Di first half, Garuda tertinggal 45-32. Akurasi tampak jadi masalah bagi Garuda. Mereka punya 12 kali kesempatan menembak tiga angka namun hanya berhasil mencetak 3 tripoin saja. Kondisi tersebut semakin buruk ketika shooter asing Garuda Sherrard Brantley ditarik keluar oleh Coach Andre karena sudah melakukan tiga kali pelanggaran.
Di sisi lain, CLS Knights dengan mudah membuat defense Garuda berantakan. Kombinasi Duke Crews dan Ashton Smith menghasilkan 27 poin di paruh pertama.
CLS Knights tampil semakin baik di kuarter ketiga. Mereka menambahkan 22 poin. Sementara di kubu Garuda, masuknya Brantley membawa dampak positif. Delapan dari 18 poin yang dihasilkan Garuda di kuarter ketiga dari tangan Brantley. Hanya saja mereka tetap tertinggal 50-66 di akhir kuarter ketiga.
Di kuarter terakhir, CLS Knights tampak nyaman memimpin laga. Tak ada ketegangan terlihat di wajah pemain CLS Knights. Meski Garuda beberapa kali menambah poin, namun mereka tak mampu mendekati lawan. CLS Knights akhirnya menang 78-63.
"Field goals lawan bagus sekali, mereka juga sedang wangi hari ini. Itu meningkatkan rasa percaya diri lawan," kata asisten pelatih Garuda Ricky Dwi Tauri, pasca-pertandingan. "Kami sadar CLS itu tim juara. Kami berusaha untuk menyesuaikan defense saat laga tadi, tapi mereka masih bisa masuk dan buat poin."
Duet asing CLS Knights, Duke Crews dan Ashton Smith dominan dengan menyumbangkan 44 poin. Crews mencetak double-double dengan 20 poin dan 14 rebound, lalu Smith menambahkan 24 serta Mario Wuysang yang tampil baik dengan catatan 12 poin. Di kubu Garuda, Chris Ware menjadi penyumbang poin terbanyak dengan 21 poin, disusul Sherrard Brantley, 14 poin.
"Ini yang seharusnya kami mainkan, sesuai dengan game plan. Kami juga berhasil antisipasi shooter mereka seperti Diftha dan Brantley, lalu yang paling penting mengamankan rebound," kata coach Cacing, sapaan akrab kepala pelatih CLS Knights, Wahyu Widayat Jati. "Pemain asing sudah bagus, tapi kalau dari pemain lokal saya kira Arif Hidayat yang bagus. Energi dan defense sangat terlihat di pertandingan tadi."
"Hari ini kami lebih agresif, chemistry antar pemain juga lebih baik hari ini. Mereka (Crews dan Smith) melakukan tugasnya dengan bagus. Target kami juara, mereka sengaja didatangkan untuk mengganti pemain yang ada di musim reguler lalu. Mereka lebih berpengalaman dan lebih bagus," imbuh Mario Wuysang.
Kedudukan 1-1 berarti kedua tim harus menjalani laga penentuan atau do-or-die. Kedua tim punya waktu satu hari untuk memulihkan kondisi. Lalu mereka akan bertemu kembali pada Senin, 3 April 2017 di GOR Kertajaya Surabaya untuk memperebutkan satu tiket ke semifinal. Pertandingan ini nantinya akan dimulai pada pukul 19.00 WIB.
Foto: Hari Purwanto