Final seri pertama benar-benar terulang. Merpati Bali kembali akan bertemu Surabaya Fever di laga puncak Kompetisi Basket Putri Indonesia Seri 2. Kepastian ini didapat setelah keduanya menang di laga semifinal, Kamis (23 Maret 2017).

Merpati Bali lebih dulu mendapatkan tiket final setelah menumbangkan Merah Putih Predators Jakarta dengan skor meyakinkan 73-28. Merpati memang unggul di segala lini dibandingkan Predators. Dari catatan statistik terlihat, Merpati unggul field goals (44%) dan Predator hanya mencatatkan 16% field goals.

Predators memang mencoba memberi perlawanan lewat tembakan tiga angka yang biasanya dilakukan oleh Isabelle Suryaman. Namun Isabelle kali ini akurasinya tak seperti di laga sebelumnya. Ia menyumbangkan 11 poin, termasuk dua tembakan tripoin yang tepat sasaran dari tujuh kali percobaan tembakan.

Sementara dari Merpati, Jacklien Ibo memimpin perolehan angka dengan 14 poin, lalu Agustin Elya Gradita Retong (13 poin), Dora Lovita (11 poin) dan Dewa Ayu Made Sriartha Kusuma (11 poin).

Meski sudah berhasil melaju ke final, namun kepala pelatih Merpati, Bambang Asdianto Pribadi punya kekhawatiran terhadap timnya. Pasalnya di seri kedua ini, turn over pemain Merpati ada di kisaran 20 turn over. Ini yang membuatnya kurang nyaman. Selain itu beberapa pemain cederanya kambuh.

"Menghadapi Fever (di final) memang tidak mudah. Apalagi mereka punya Gabby (Gabriel Sophia). Namun kami akan memaksimalkan big man untuk bisa menghalaunya. Selain itu, kami punya masalah dengan beberapa pemain yang masih cedera. Saya akan lihat perkembangan mereka dulu sebelum final," kata coach Bing, sapaan akrabnya.

Sementara itu calon lawan Merpati, Surabaya Fever berhasil ke puncak setelah mengatasi perlawanan sengit Sahabat Semarang, 78-58. Fever yang tertinggal di kuarter pertama, bisa menyusul di kuarter kedua dan akhirnya bisa mengamankan kemenangan.

Kunci kemenangan Fever kali ini ada di rotasi pemain. Hal tersebut diakui oleh kepala pelatih Sahabat, Xaverius Wiwid. Timnya unggul cepat di kuarter pertama, namun karena rotasi yang kurang baik, maka Fever bisa menyusul. Ditambah lagi, shooter Mariam Ulfah yang terkena foul-out membuat Sahabat tak bisa mencetak poin dari luar busur.

"Saya kira fisik pemain sih oke. Hanya saja rotasi lawan lebih bagus saja. Ini memang perlu kami pikirkan lagi kedepan," ucap coach Wiwid.

Dilihat dari produktifitas poin, Gabriel Sophia tampil baik dengan torehan double-double, 26 poin dan 21 rebound. Lalu ada Mega Nanda Perdana Putri (22 poin), Sumiati (12 poin) dan Henny Sutjiono (10 poin). Sedangkan di Sahabat, Natasha Debby Christaline menymbangkan 22 poin, disusul Yuni Anggraeni yang mengemas 17 poin dan 10 rebound.

Menghadapi Merpati di final, kepala pelatih Fever, Wellyanto Pribadi menyebut bahwa Merpati bukan lawan sembarangan. Fever juga harus waspada dengan kebangkitan Merpati.

"Merpati tim bagus. Grafik mereka terus naik. Ini yang patut kami waspadai," kata coach Welly. "Anak-anak Fever itu mainnya masih kurang bagus mentalnya. Di kuarter pertama mereka pasti ketinggalan. Ini tidak boleh terjadi di final."

Pertandingan final akan digelar pada Sabtu, 25 Maret 2017 di GOR Perbasi Pontianak.

Foto: Mei Linda

Komentar