Pengkot (Pengurus Kota) Perbasi Pekanbaru berniat mengembalikan kejayaan basket di kotanya. Salah satu terobosan yang dilakukan adalah dengan merapikan kembali kompetisi yang sudah berlangsung beberapa tahun terakhir. Pekanbaru Basketball League (PBL) 2017 dibuat lebih meriah. Selain menggelar waktu kompetisi yang panjang, mereka juga mewajibkan klub-klub untuk merapikan administrasi dan lebih aktif di media sosial.
Pekanbaru memiliki talenta basket yang tak kalah dengan daerah-daerah lain. Hanya saja, kompetisinya boleh dikata kurang memuaskan. Bukan bicara soal kuantitas, namun kali ini Perbasi Kota Pekanbaru ingin memperbaiki kualitasnya.
PBL kini memasuki babak baru. Beberapa inovasi dilakukan oleh Perbasi. Pertama, kompetisi dibagi menjadi empat kategori, yakni Veteran, Senior, Kelompok Usia 18 tahun dan kategori putri. Akibatnya kompetisi berjalan lebih panjang dari sebelumnya, yakni sebanyak tujuh seri. Digelar mulai bulan Maret hingga Oktober 2017.
Kedua, panitia membebankan beberapa syarat penting pada peserta. Semua peserta wajib mendaftarkan para pemainnya. Jadi tidak ada lagi pemain ilegal di dalam klub-klub. Ini sekaligus merapikan administrasi di Perbasi Pekanbaru. Lalu untuk membuat semakin semarak, semua klub wajib memiliki akun media sosial.
âKalau sekarang kami bicara pembenahan dulu di jalur-jalur pembinaannya. Intinya kami ingin membentuk wadah agar orang senang main basket dulu,â kata ketua Perbasi Pekanbaru, Gora Hutahaean. âPokoknya kami ingin euforia basket yang kami galakkan kembali. Sembari kami membenahi administrasi. Seperti data pemain di klub-klub harus diperbaiki mulai sekarang.â
Sementara itu, Ketua Panitia Dedi Ariandi menyebut tahun ini akan berlangsung All Star Night, mempertemukan para pemain terbaik berdasarkan hasil statistik dari kelompok senior. Di hari yang sama juga diadakan Three Point Contest dan Skills Challenge dengan ketentuan yang telah ditetapkan untuk membuat PBL 2017 lebih menarik dan memiliki nilai jual.
Hal baru yang juga diperkenalkan pada tahun ini adalah kegiatan Window Transfer, yang memberi kesempatan tiap tim untuk merombak dan menambah kekuatan timnya untuk kembali berlaga sesudah jeda di bulan Ramadhan, serta kegiatan sosial melatih anak-anak jalanan untuk bisa bermain basket dengan menitipkan mereka berlatih bersama dengan klub peserta PBL.
Foto: dokumentasi PBL