Tim nasional basket Indonesia menang lagi. Di laga uji coba kedua ini, mereka sukses menundukkan Pacific Caesar Surabaya dengan skor 101-89. Kemenangan ini sekaligus menandai berakhirnya pemusatan latihan tim basket yang diproyeksikan ke SEA Games 2017 Malaysia tersebut.
Setelah sebelumnya mengalahkan CLS Knights Surabaya, Arki Dikania Wisnu dan rekan berhadapan dengan Pacific. Meski berhasil menang, namun Pacific memberikan perlawanan yang sengit di laga ini. Sementara itu, timnas tak diperkuat Jamarr Andre Johnson dan Abraham Damar Grahita yang cedera.
Di awal laga, Pacific sudah unggul 11-7. Timnas kesulitan menahan kecepatan Nuke Tri Saputra dan David Seager. Selain itu, Kevin Loiselle sangat perkasa di bawah ring. Pada akhir kuarter pertama, Pacific memimpin 23-20. Kevin sendiri mengemas sembilan poin.
Namun di kuarter kedua, timnas tampak sudah menemukan jawaban untuk kembali memimpin pertandingan. Kepala pelatih Wahyu Widayat Jati memasukkan Katon Adjie Baskoro yang tak dimainkan pada kuarter pertama. Hasilnya cukup baik, Katon mencetak 10 poin, itu termasuk dua tembakan tripoin yang masuk ke ring Pacific. Timnas unggul 56-47 di paruh pertama.
Di kuarter ketiga, Pacific kembali mendapatkan momentum kebangkitan. Tembakan tiga angka Okky Arista membuat Pacific kembali mengejar. Namun timnas mampu menjauh di akhir kuarter ketiga dengan skor 71-66. Pacific di kuarter ini melemah lantaran Nuke yang mengalami cedera engkel harus menepi.
Kuarter keempat berjalan lima menit, Kevin Loiselle harus kembali ke bench karena foul out. Ini membuat timnas semakin mudah menembus pertahanan Pacific. Timnas akhirnya menang dengan skor 101-89.
Kemenangan ini tak membuat coach Cacing -sapaan akrab kepala pelatih timnas- puas. Sebab penampilan pemainnya menurun dibandingkan laga sebelumnya.
"Pacific tetaplah Pacific. Mereka bermain sesuai dengan levelnya. Saya sudah lihat video mereka," kata coach Cacing. "Bukan Pacific-nya yang bagus, tapi timnas yang kurang. 26 turn over jelas bukan catatan yang bagus untuk sebuah tim nasional."
Pendeknya waktu latihan, lanjut coach Cacing, bukan jadi alasan. Sebab kali ini justru kesalahan lebih kepada basic fundamental basket masing-masing pemain. Latihan yang diberikan sudah sesuai dengan porsi untuk sebuah tim nasional.
"Seharusnya untuk pemain yang sudah bermain di liga bertahun-tahun, sudah tidak boleh lagi melakukan kesalahan mendasar itu," imbuhnya. "Evaluasinya dari sisi offense, ball movement-nya kurang. Padahal di Batam kemarin bagus. Kenapa di Surabaya menurun."
Menurut coach Cacing, saat di Batam, pemain hanya berlatih dan tidak banyak faktor dari luar yang mengganggu, mereka malah bagus. Lawan Singapura yang juga ada dua pemain asing, mereka bisa tampil baik. Justru ketika pemusatan latihan di Surabaya, malah menurun. Ia mengusulkan bahwa pemusatan latihan nanti digelar di tempat yang tidak ada gangguan dari luar.
"Saya ingin mereka itu mikirnya basket dan basket. Jadi kalau mau TC di Papua juga gak apa-apa," candanya.
Di pertandingan melawan Pacific Caesar, Katon Adjie Baskoro dan Diftha Pratama mengoleksi jadi pendulang poin terbanyak dengan torehan masing-masing 14 poin. Disusul Andakara Prastawa Dhyaksa yang menambahkan 10 poin. Sementara di kubu Pacific, David Vincent Seagers mengoleksi 17 poin dan 10 rebound, diikuti Nuke Tri Saputra (15 poin), M. Hardian Wicaksono (13 poin), serta Kevin Loiselle (13 poin, 16 rebound).
Foto: Dika Kawengian