Dua pertandingan hari ini seakan memperlihatkan bagaimana pengaruh pemain asing yang kini memperkuat kontestan IBL 2017. Pacific Caesar Surabaya dan Pelita Jaya Jakarta memang punya legiun asing yang berkualitas. Pertandingan keduanya berlangsung sengit. Namun akhirnya Pacific harus menyerah dengan skor 62-78. Sementara itu, pemain asing Bima Perkasa Jogja mulai menampakkan tajinya. Mereka berdua mengoleksi 66 poin, saat menang 85-73 atas JNE Siliwangi Bandung. Bagi tim Siliwangi, legiun asingnya kurang berkontribusi dengan baik.
Berkat hadirnya Kevin Loiselle dan David Seagers, Pacific menjelma menjadi tim yang disegani. Dua laga sebelumnya mereka meraih hasil positif. Ini yang membuat Pelita Jaya sangat berhati-hati di laga ini. Beruntung center Pelita Jaya, Kore White hari ini sangat bagus. Ia menorehkan 23 poin dan 12 rebound. Barisan big man Pacific benar-benar kerepotan menjaga White. Selain itu Faisal Julius Achmad dan Respati Ragil Pamungkas menambahkan masing-masing 11 poin.
"Saat ini dengan adanya pemain impor, kita tidak bisa menebak mana tim bawah, mana tim atas. Buktinya Pacific bisa bermain seperti itu, lalu NSH bisa kalahkan Aspac," kata coach Ahang, sapaan akrab Johanis Winar, kepala pelatih Pelita Jaya. "Yang harus kami fokus di sepanjang pertandingan. Tadi tim kami kurang konsisten, jadi Pacific sempat punya kesempatan untuk menyusul."
Komentar coach Ahang memang cukup beralasan, Pelita Jaya yang sempat memimpin hingga berjarak 28 poin justru terkejar di dua menit terakhir kuarter keempat. Fastbreak dari David Seagers membuat Pacific mengejar hingga menyisakan tujuh poin (62-69). Hanya saja momentum ini lepas begitu saja.
"Ego pemain masih terlihat di laga ini, dan saya garis bawahi bahwa start kami jelek sekali hari ini," keluh Bisih, kepala pelatih Pacific. "Di kuarter keempat tentu keadaan badan sudah capek jadi mereka sudah tidak terkontrol, maunya buru-buru ingin mengejar, tapi malah momentumnya lepas."
Di kubu Pacific, David Seagers mencetak 21 poin, disusul Kevin Loiselle dan Nuke Tri Saputra yang masing-masing menyumbang 11 poin. Kevin juga menambahkan 10 rebound di laga ini.
Di laga lainnya, Bima Perkasa Jogja menang atas JNE Siliwangi Bandung, 85-73. Pasca kalah dari Bank BJB Garuda Bandung, Bima Perkasa bermain lebih baik. Sebaliknya penampilan Siliwangi menurun. Bima Perkasa benar-benar menguasai jalannya pertandingan kali ini.
Kontribusi besar diberikan dua pemain asing Bima Perkasa, Corbin Tyrell dan Jamine Petterson mencetak 66 poin (masing-masing 33 poin). Sementara ada tiga pemain Bima Perkasa yang mencetak poin yakni Rodmundus Ottu Ray (9 poin), Yanuar Dwi Priasmoro (8 poin) dan Ali Mustofa (2 poin).
"Kami bermain lebih baik di pertandingan kedua ini. Saya rasa pekerjaan rumah kami hanya soal meredam ego pemain, sebab mereka masih membawa kultur tim lamanya masing-masing. Sedangkan untuk pemain asing, bila di pertandingan pertama mereka tampil buruk, sekarang mereka sudah bisa menunjukkan kemampuannya," ujar coach J, sapaan akrab Liem Jiang Rien (kepala pelatih Bima Perkasa). "Saya harap tim ini lebih berkembang lagi di seri kedua nanti."
Cemerlangnya legiun asing Bima Perkasa berbanding terbalik dengan kontribusi Danny Trapp dan Chris Brand di tim Siliwangi. Keduanya hanya mengoleksi 18 poin. Justru pemain lokal yang punya andil lebih besar di laga ini. Namun di laga ini, Siliwangi memang kecolongan di luar busur. Bima Perkasa memang kalah di paint area, tapi mereka menciptakan 12 tembakan tiga angka. Selain itu, turn over pemain Siliwangi juga jadi problem tersendiri. Mereka melakukan 19 kali turn over yang memberikan 20 poin baik Bima Perkasa.
"Kami punya waktu dua minggu pasca seri Surabaya ini untuk membenahi kekurangan," kata kepala pelatih Siliwangi, Fathoni. "Kendala terbesar kami memang kondisi kesehatan pemain asing yang kurang baik, sehingga memengaruhi performa di dalam lapangan. Saya harap dalam dua minggu kedepan bisa kami perbaiki."
Foto: Hari Purwanto