Menyegarkan Ingatan Sebelum Tepis Mula IBL 2021

| Penulis : 

Tanggal 10 Maret 2021 akan menjadi hari bersejarah bagi basket Indonesia. Setelah hampir setahun kompetisi bola basket profesional seperti mati suri karena pandemi Covid-19. Musim lalu, liga dibatalkan setelah penyelenggara tidak mendapatkan izin dari pihak yang berwenang. Tapi kali ini, liga boleh diputar dengan syarat menggunakan sistem gelembung (bubble) dan penerapan protokol kesehatan yang ketat. Tetapi sebelum liga dimulai, ada baiknya menyegarkan ingatan kita mengenai kompetisi musim ini.

IBL 2020 Dibatalkan

Liga musim 2020 hanya berlansung enam seri. Setelah itu, pada 13 Maret 2020, tepatnya sebelum pelaksanaan Seri 7 di Malang, IBL dinyatakan berhenti sampai batas waktu yang tidak ditentukan. Dari sini, liga basket profesional di Indonesia mengalami masa-masa sulit.

Pada bulan April 2020, IBL merencanakan akan melanjutkan kompetisi musim 2020. Formatnya tidak melanjutkan musim reguler, namun langsung ke babak playoff, dengan sistem baru yang direkayasa agar semua klub bisa berpartisipasi. Saat itu diambil opsi penyelenggaraan tanggal 4 September hingga 5 Oktober 2020.

Namun rencana tersebut tidak terwujud. Justru pada bulan Juli 2020, ada wacana bahwa lanjutan musim 2020 digelar tanggal 13-27 Oktober di Mahaka Arena, Kelapa Gading, Jakarta Utara. Opsi yang dipakai saat itu tetap membuat gelembung (bubble), seperti yang dibuat oleh NBA. IBL saat itu sudah berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait seperti BNPB, Kementrian Kesehatan, Kementrian Pemuda dan Olahraga, serta perintah daerah setempat.

Akhirnya pada 7 Oktober 2020, muncul kabar kalau IBL 2020 tidak bisa dilanjutkan. "Seperti kita ketahui bersama bahwa IBL musim 2020, yang telah tertunda selama pandemi, rencananya dilanjutkan tanggal 13-27 Oktober. Persiapan terus dilakukan sampai tahap finalisasi. Tetapi kami berupaya untuk mendukung pemerintah dalam situasi seperti saat ini. Musim IBL 2020 harus kami batalkan," kata Direktur IBL Junas Miradiarsyah, dalam konferensi pers, Rabu, 7 Oktober 2020.

Saat itu, penyelenggara liga berpendapat bahwa kompetisi tidak bisa dilanjutkan, bila sudah melewati bulan Oktober. Alasannya, mereka harus menyiapkan kompetisi musim berikutnya di bulan November. Akhirnya disepakati bahwa musim 2020 dibatalkan tanpa juara.

Baca Juga: Alasan IBL 2020 Harus Dibatalkan

IBL 2021 Tanpa Pemain Asing

Wacana IBL tanpa pemain asing sudah dibuat sejak bulan Juni 2020. Jadi tak heran bila IBL 2021 memang tidak memakai jasa pemain asing. Keputusan tersebut diambil mengingat sulitnya perizinan antarnegara. Proses yang rumit dan biayanya besar. Jadi diputuskan tidak memakai pemain asing atau liga dengan pemain lokal saja.

Namun ada yang baru di bulan Desember 2020. IBL menyempurkan aturan tentang pemain naturalisasi, yang sekarang disebut pemain lokal naturalisasi. Aturan baru tersebut memang sempat menimbulkan polemik. Khususnya tentang hak guna pemain tersebut. Karena faktanya pemain dengan status ini tidak banyak di Indonesia. Hanya ada dua pemain yaitu, Jamarr Andre Johnson dan Ebrahim "Biboy" Enguio Lopez. Namun liga sebagai penentu kebijakan akhirnya memutuskan keduanya bisa tampil atau dipakai tim-tim IBL untuk musim 2021.

Baca Juga: Pemain Naturalisasi (Akhirnya) Boleh Main di IBL 2021

Setelah aturan tersebut dikeluarkan, maka Jamarr Johnson masuk roster Louvre Dewa United Surabaya, dan Ebrahim Lopez bergabung dengan tim NSH Montain Gold Timika.

West Bandist Solo, Bali United Basketball, dan Indonesia Patriots

Di tengah ketidakpastian lanjutan kompetisi 2020, IBL melakukan proses verifikasi beberapa tim yang akan menjadi kontestan baru. Karena program ini sudah direncanakan sejak jauh-jauh hari. Dari empat tim baru yang mendaftarkan diri, akhirnya pada 1 Oktober 2020 diumumkan bahwa West Bandist Solo dan Bali United Basketball menjadi kontestan baru di IBL.

Menurut Direktur IBL Junas Miradiarsyah, slot klub baru hanya dua tempat saja. Meski empat klub yang mendaftar punya potensi yang besar sebagai kontestan liga. Dipilihnya Solo dan Bali juga bertujuan sebagai ekspansi liga di masa depan. IBL tidak ingin terpusat di beberapa kota saja.

Baca juga: Dua Kontestan Baru IBL, dari Bali dan Solo

Sementara itu, misteri tentang Indonesia Patriots terjawab pada bulan Desember 2020. Mereka tetap ikut sebagai peserta di musim reguler. Bedanya, kali ini tidak diperkuat pemain senior. Patriots berisi pemain-pemain muda yang masuk dalam timnas Elite Muda. Program baru dari PP Perbasi. Mereka awalnya memasukkan Brandon Jawato dan Lester Prosper. Namun belakangan justru menarik keduanya. Sebagai gantinya, Patriots diperkuat dua pemain calon naturalisasi yang baru.

Baca juga: Pemain-pemain yang Absen di IBL 2021

IBL 2021 yang Sempat Tertunda

IBL sudah merencanakan dengan matang pelaksanaan musim kompetisi 2021. Mereka berharap bisa tip-off di tanggal 15 Februari 2021. Tetapi sebelum terlaksana, justru ada penundaan lagi. Kali ini pada Sabtu, 9 Januari 2021 diumumkan bahwa IBL 2021 ditunda. Liga yang sempat akan bangun dari tidurnya, harus menutup matanya lagi.

Persiapan yang dilakukan IBL sudah memasuki tahap akhir. Para pemain, ofisial, bahkan petugas-petugas pertandingan sudah diwajibkan melakukan karantina. Kemudian pada 6 Januari, pemerintah mengimbau akan melakukan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) lebih ketat lagi, untuk kawasan Jawa dan Bali. Akhirnya pada tanggal 7 Januari 2021, IBL diminta untuk menunda kompetisi.

Kemudian usaha untuk kembali menggulirkan liga menemui titik terang pada awal Maret 2021. Setelah ada pertemuan di kantor Kemenpora, dan mendapatkan persetujuan dari pihak kepolisian, akhirnya pada 5 Maret 2021, IBL diperbolehkan berjalan. Kabar tersebut membuat seluruh insan basket tanah air.

Baca juga: Akhirnya, IBL 2021 Bergulir

IBL 2021 dan Sistem Pertandingannya

Setelah menyegarkan kembali ingatan kita tentang perjalanan liga basket Indonesia dalam setahun terakhir, kini mulai menatap musim baru.

IBL 2021 diikuti 12 kontestan untuk musim reguler. Mereka dibagi menjadi dua grup atau divisi. Masing-masing divisi berisi enam tim. Setiap tim bertanding 16 kali di musim reguler. Rinciannya, tim di divisi yang sama bertemu dua kali. Sedangkan untuk tim berbeda divisi bertemu sekali dalam satu musim.

Untuk pembagian grup sendiri sudah dilakukan IBL pada bulan Desember lalu. Karena liga musim 2020 dibatalkan, maka IBL menggunakan acuan average menang-kalah musim lalu untuk menentukan pembagian grup tersebut. Klasemen dan pembagian grup IBL 2021 bisa dilihat di mainbasket.com.

Dari sisi penyelenggaraan juga terjadi penyesuaian. Kali ini IBL tetap dibagi dua gelembung, dan langsung ditentukan fasenya. Gelembung pertama di Robinson Cisarua Resort akan dipakai untuk menggelar musim reguler. Sedangkan gelembung kedua di Mahaka Arena, Kepala Gading, Jakarta Utara akan dipakai untuk pertandingan fase playoff, atau setelah enam besar.

Untuk seri penyelenggaraan musim reguler dibagi menjadi empat seri. Seri pertama 10-17 Maret 2021, kedua 18-25 Maret 2021, ketiga 26 Maret hingga 2 April 2021, dan keempat 5-10 April 2021. Sedangkan untuk babak playof direncanakan berlangsung mulai 23 Mei hingga paling lambat selesai tanggal 6 Juni 2021.

Akan ada enam tim peringkat teratas di klasemen yang lolos playoff. Artinya, tiga peringkat teratas dari masing-masing divisi. Namun tidak termasuk Indonesia Patriots, sama seperti tahun lalu. Patriots hanya ikut di musim reguler, dan tidak masuk playoff, meski mereka ada di zona playoff.

Playoff sendiri juga disesuaikan. Untuk putaran pertama, atau tim peringkat dua dan tiga hanya bertanding satu kali (sistem gugur). Begitu juga di babak semifinal. Kemudian di babak final akan menggunakan sistem best-of-three.

Berita terbaru seputar pertandingan IBL, serba-serbi musim ini, jadwal pertandingan, hingga klasemen bisa dibaca di mainbasket.com. (tor)

Foto: Hariyanto

Populer

Kembali Merebut NBA Cup, Darvin Ham Menyindir Lakers
Dame Akan Bagi Bonus NBA Cup Dengan Karyawan Bucks
Reaksi Anak Dennis Schroder Saat Ayahnya Setim dengan Curry
Milwaukee Bucks Juara Emirates NBA Cup 2024!
Juara NBA Cup 2024, Bucks Tidak Pesta Sampanye
Taurean Prince Mengumpulkan Rp16 Miliar Hanya dari NBA Cup
KD dan Dame Kritik Format Baru NBA All-Star 2025
De’Aaron Fox Ingin Melihat Keseriusan Kings Bersaing di NBA
Darvin Ham Jadi “Jimat” Juara NBA Cup
Kekalahan di Final NBA Cup 2024 Jadi Pelajaran Berharga Bagi Thunder