Dua tim kota Surabaya menuai hasil positif di hari pertama Seri 1 IBL 2017, Jumat (20 Januari 2017). CLS Knights Surabaya mengalahkan JNE Siliwangi Bandung dengan skor 83-57 lalu Pacific Caesar Surabaya menang 96-75 atas NSH Jakarta.

Juara bertahan CLS Knights tampil percaya diri di rumah sendiri, GOR Kertajaya Surabaya. Namun mereka baru benar-benar lepas dari kejaran Siliwangi di kuarter ketiga. Sebab sebelumnya, Tri Wijoyo Wilopo dan rekan-rekan selalu menempel ketat perolehan poin.

CLS Knights hanya mampu unggul dua poin (24-22) di kuarter pertama. Jamarr Andre Johnson mencetak 11 poin untuk CLS. Namun, Vinton Nolland Surawi juga tak mau kalah. Ia menyamai lesakan Jamarr (11 poin) lewat tiga kali tembakan tripoin dan sekali dengan tembakan sedang.

Di kuarter kedua, kepala pelatih CLS Knights Wahyu Widayat Jati merotasi pemainnya. Firman Dwi Nugroho dan Katon Adji Baskoro dimasukkan dari bangku cadangan. Hasilnya cukup baik, mereka berdua menghasilkan 11 poin. CLS Knights menutup kuarter kedua dengan keunggulan 45-34.

CLS Knights baru bisa memimpin laga dengan tenang di kuarter tiga dan empat. Sandy Febiansyakh dan kawan-kawan menambahkan 38 poin di paruh kedua, sedangkan Siliwangi membalas dengan memasukkan 23 poin. Akhirnya CLS Knights menang dengan selisih 26 poin (83-57).

"Di awal laga kami surprise juga dengan perubahan Siliwangi. Mereka bisa bagus sekali karena ada dua pemain impor. Sementara di tim saya malah kurang bisa berjalan dengan baik," kata coach Cacing, sapaan akrab Wahyu Widayat Jati. "Pemain impor kami malah membuat permainan jadi lambat. Ini yang jadi evaluasi kami, harusnya bukan empat orang yang mengikuti satu orang, harusnya pemain impor itu yang mengikuti kami. Tapi ini yang akan segera kami benahi."

Di laga ini penyumbang poin terbanyak untuk CLS Knights adalah Jamarr Andre Johnson dengan 20 poin, disusul Katon Adjie Baskoro (15 poin) dan Mario Wuysang (11 poin). Sedangkan di kubu Siliwangi ada Vinton Nolland Surawi yang membukukan 20 poin, lalu Andre Tiara menambahkan 12 poin.

Laga selanjutnya CLS Knights akan berhadapan dengan Pelita Jaya Jakarta. Dua tim finalis IBL 2016 itu akan bertemu untuk pertama kalinya musim ini. Coach Cacing berpendapat, dirinya belum bisa memperkirakan kekuatan lawan. Sebab pemain impor pasti membawa perubahan di tim tersebut.

"Seperti yang saya bilang, kami tidak bisa memperkirakan kekuatan Pelita Jaya. Mereka juga punya dua impor, dan kami juga tak tahu kemampuannya. Artinya, tak ada strategi khusus, hanya saja di kuarter pertama kami akan adjust dulu, setelah itu baru kami akan menentukan langkah," imbuhnya.

PCFVSNSH

Sementara itu tim kota Pahlawan lainnya, Pacific Caesar Surabaya menang besar malam ini. Nuke Saputra dan rekan-rekan menyudahi perlawanan NSH Jakarta dengan skor 96-75.

David Seagers menjadi aktor kemenangan Pacific malam ini. Pemain berusia 28 tahun itu menyumbangkan 32 poin untuk Pacific. Seagers memang bukan pemain sembarangan. Di 3x3, ia tercatat sebagai pemain rangking dua Amerika Serikat. Bahkan terakhir ia tampil di FIBA 3x3 All-Star 2016.

Kepala pelatih Pacific, Bisih memanfaatkan kepiawaian Seagers di posisi dua dan tiga, meski dia tahu Seagers juga sangat lincah membawa bola. Namun ia ingin menghemat tenaga untuk offense saja.

"Strategi saya memang tidak menempatkan Seagers di posisi satu. Meski saya tahu di negaranya bahkan di 3x3 dia main posisi satu. Saya berusaha untuk memaksimalkan offense dan memasang Reiner Hutasoit di posisi satu," kata coach Bisih usai pertandingan.

Malam ini selain Seagers, Kevin Loiselle juga luar biasa dengan torehan 17 poin dan 12 rebound. Kevin yang sudah lama bergabung dengan Pacific memang terlihat sangat padu dengan pasukan muda Pacific.

"Kuncinya kerjasama. Jadi memang sebelum saya diminta melatih Pacific, saya mengajukan syarat pada manajemen untuk mengambil pemain-pemain muda yang bisa bermain cepat. Selebihnya saya berusaha membangun kerjasama diantara mereka." lanjut Bisih.

Di seri pertama ini, Pacific dijadwalkan bertanding tiga kali. Pasca melawan NSH Jakarta, mereka bertemu Hangtuah Sumsel (Sabtu, 21 Januari 2017) dan melawan Pelita Jaya Jakarta (Minggu, 22 Januari 2017). Jadi mereka harus benar-benar bisa menghemat tenaga namun tetap tampil maksimal.

Foto: Hari Purwanto

Komentar