Boleh saja berpendapat apa pun tentang permainan bintang Charlotte Hornets LaMelo Ball. Tetapi untuk hal yang satu ini, mungkin semua akan sepakat, bahwa NBA All-Star 2022 itu memiliki gaya yang unik untuk mengekspresikan dirinya. Termasuk meminta Puma untuk berkolaborasi dengan film kartun Scooby-Doo. LaMelo, yang juga seorang pecinta anjing, sedang mempromosikan peluncuran Scooby-Doo x Puma MB.04 miliknya, yang akan dirilis pada 27 November.

Puma baru saja merilis salah satu sepatu basket performa termahal di kelasnya yaitu All-Pro Nitro Elite. Seperti yang tersirat dari nama modelnya, siluet baru ini pada dasarnya adalah versi yang lebih canggih dari sepatu All-Pro Nitro in-line. All-Pro Nitro Elited dibanderol dengan harga AS$250 atau sekitar 4 juta rupiah. Puma All-Pro Nitro Elite akan dipakai oleh bintang Indiana Pacers Tyrese Haliburton di NBA musim 2024-2025. 

Seminggu yang lalu, bintang Indiana Pacers Tyrese Haliburton menjadi bahan perbincangan di komunitas sepatu, karena mengenakan sepatu pantofel alih-alih sepatu basket pada Media Day. Namun kini, semua sudah jelas, bahwa Haliburton tidak ingin terlihat mengenakan merek sepatu pilihannya, sebelum kontraknya selesai. Haliburton sekarang resmi menjadi duta Puma.

Percayalah bahwa pasar sepatu retro sekarang naik lagi. Tampaknya, Puma juga ingin meramaikan percaturan pasar sepatu retro di tahun 2024. Bulan lalu, Puma meluncurkan Clyde Og 75th Year Anniversary Celebration. Sementara satu sneaker lagi yang mencuri perhatian adalah Puma Speedcat, yang berulang tahun ke-25 tahun ini. 

Sepatu khas bintang Charlotte Hornets LaMelo Ball, Puma MB.04 akan diluncurkan pada bulan September 2024. Seperti pendahulunya, Puma MB.04 juga memiliki grafis di bagian atas sepatu. Namun kali ini ditingkatkan dan tampak makin ekstrem.

Puma Hoops kembali berkolaborasi dengan Venice Basketball League (VBL) dalam koleksi edisi terbatas. Sepatunya unik dengan warna tidak serasi. Ternyata warnanya terinsipidasi dari matahari terbenam khas Venice Beach. Sepatu ini sudah beredar di pasaran dengan berbagai pernak-pernik VBL. 

LaVar Ball merasa geram dengan pola latihan dan sepatu yang digunakan oleh putranya, LaMelo dan Lonzo. Kedua putranya itu mengalami rentetan cedera yang tak kunjung membaik. Hal itu membuat performa mereka tidak maksimal di klub masing-masing.