Stephen Curry langsung melihat Draymond Green dengan wajah penuh tanya setelah melakukan kekonyolan di detik-detik akhir pertandingan. Tindakan tersebut membuat kesempatan Golden State Warriors menyusul San Antonio Spurs sirna. Setelah pertandingan, Green mengakui bahwa tindakan bodohnya telah membuat Warriors kalah, 100-105, atas Spurs, di AT&T Center, Senin malam, waktu setempat.
Warriors tertinggal 81-80 di awal kuarter keempat. Namun mereka tetap membuntuti perolehan poin Spurs hingga detik-detik terakhir. Di sisa sembilan detik, step back tripoin dari Curry membuat Warriors hanya terpaut satu angka (100-101). Tapi Spurs kembali menjauh 103-100, setelah DeMar DeRozan memasukkan dua tembakan gratis. Green yang melakukan pelanggaran tersebut.
Pelatih Steve Kerr mengambil timeout untuk mengatur strategi. Satu-satunya cara hanyalah melakukan tembakan tripoin di sisa waktu delapan detik. Namun yang terjadi, Draymond Green justru mengacaukan semuanya.
Green sebenarnya bertugas mengamankan Curry dari kepungan pemain Spurs. Lalu, Damion Lee mengambil bola in-bounce. Sementara Kelly Oubre Jr. dan Andre Wiggins berjaga di masing-masing corner. Karena Curry mendapat pengawalan ketat, maka Lee tidak punya pilihan lain. Dia harus segera melempar bola ke dalam lapangan. Green yang dituju, karena dia berdiri bebas. Tetapi yang dilakukan Green bukan mengumpan kepada Curry atau rekannya yang lain. Setelah mendapat bola, Green justru melepaskan tembakan tripoin. Tindakan tersebut memicu kekacauan pada strategi yang dibuat oleh Steve Kerr. Sebaliknya, bola jatuh ke tangan pemain Spurs dan mereka bisa mengunci kemenangan.
Momentum tersebut menjadi satu-satunya kesempatan Warriors menyamakan kedudukan. Jadi setidaknya Warriors bisa menyeret laga ke babak tambahan waktu (overtime). Namun yang terjadi justru sebaliknya. Kegagalan Green menyebabkan kekalahan beruntun kedua bagi Warriors.
Setelah pertandingan, Green menjadi satu-satunya pemain Warriors yang dikejar oleh awak media. Semua ingin tahu, apa alasannya memilih menembak sendiri, dan tidak memberikan bola pada teman-temannya, yang notabene lebih akurat dalam tembakan jarak jauh, seperti Lee, Curry, atau Oubre. Dalam wawancara tersebut, Green mengakui bahwa dia sudah melakukan kesalahan.
"Saya pikir, itu adalah permainan cerdas terbodoh yang pernah ada dalam sejarah liga. Karena itu adalah hal yang cerdas untuk dilakukan, tetapi ternyata sangat bodoh," katanya.
Apa yang dipikirkan Green sebenarnya bisa berbuah manis. Karena, bisa saja pemain Spurs melakukan pelanggaran padanya saat melakukan tembakan tripoin tersebut. Sehingga dia bisa mendapatkan tiga tembakan gratis. Ternyata apa yang dipikirkan justru sebaliknya. Dalam tayangan ulang, Derrick White yang menjaga Green terlihat menarik tangannya ke belakang. Bukan mengangkat tangan untuk menghalau tembakan Green.
Ternyata Steve Kerr juga melakukan sebuah kesalahan di detik-detik terakhir. Dia menganggap Spurs sama seperti tim yang lain, mudah dibohongi saat situasi genting.
"Spurs tidak pernah melakukan pelanggaran dalam situasi seperti ini. Saya salah, tidak mengingatkan pemain bahwa Spurs tidak pernah menjaga pemain lawan dengan ketat di detik-detik akhir. Apalagi bila berpotensi membuat tembakan gratis. Mereka tidak pernah melakukan itu," ujar Kerr, dalam wawancara virtual setelah laga.
Green sebenarnya dikenal sebagai pemain NBA yang cerdas dalam membaca skema pertahanan lawan. Dia juga mahir dalam situasi genting di detik-detik akhir pertandingan. Tembakan yang dilepaskan Green di laga ini memang sangat cerdas, namun melihat hasil akhirnya, maka dia terlihat sebagai pemain yang melakukan hal konyol.
Secara logika, bola seharusnya ada di tangan Curry, Lee, atau Oubre yang bisa melakukan tembakan tripoin yang akurat. Curry tampaknya jadi pemain yang paling kesal saat laga berakhir. Usahanya mencetak 32 poin seakan sia-sia setelah Green memutuskan untuk mengeksekusi bola tersebut. Mungkin, bila ini terjadi di babak playoff, bisa jadi berpengaruh pada situasi ruang ganti Warriors.
Kekalahan tersebut membuat rekor menang-kalah Warriors menjadi 12-12. Mereka masih bermain tanpa James Wiseman dan Kevon Looney yang cedera. Tetapi di laga ini, Eric Paschall sudah bisa bermain. Hasilnya memang bagus, Warriors sempat memimpin 10 poin di kuarter kedua. Namun Spurs kembali menguasai keadaan lewat performa menawan DeMar DeRozan dan Dejounte Murray.
Kedua tim (Warriors dan Spurs), akan kembali bertemu besok malam di tempat yang sama. (tor)
Foto: nbapassion.com