National Transportation Safety Board (NTSB) atau Badan Keselamatan Transportasi Nasional Amerika Serikat akan mengumumkan temuan hasil investigasi kecelakaan helikopter di Calabasas, California yang menewaskan legenda NBA, Kobe Bryant, putrinya dan tujuh korban lain. Kemungkinan penyebab kecelakaan tersebut juga akan terungkap pada 9 Februari mendatang.
Kecelakaan tersebut terjadi pada hari Minggu, 26 Januari 2020 waktu Amerika Serikat. NTSB langsung memeriksa lokasi kecelakaan dan mengumumkan prediksi awal beberapa hari kemudian. Menurut mereka, dari temuan awal tidak menunjukkan bukti-bukti adanya kerusakan mesin. Setelah itu, mereka melakukan investigasi lebih mendalam yang dikerjakan lebih dari satu tahun. Seperti dikutip dari Total Pro Sports, NTSB akan mengumumkan temuannya pada rapat dewan virtual yang disiarkan langsung ke publik pada hari Selasa, 9 Februari waktu Amerika Serikat.
Pada waktu kejadian, sebenarnya cuaca Los Angeles sedang tidak bersahabat. Bahkan banyak perjalanan dengan helikopter yang dibatalkan. Namun pagi itu pilot Ara Zobayan tetap menerbangkan helikopternya. Selain pilot yang menjadi korban tewas dalam kecelakaan itu, ada Kobe Bryant dan putrinya, Gianna. Kemudian Alyssa Altobelli, Keri Altobelli, John Altobelli, Christina Mauser, Payton Chester, dan Sarah Chester.
Dugaan awal penyebab kejadian tersebut adalah pilot helikopter bingung karena kabut terlalu tebal. Helikopter sempat naik di atas lapisan awan. Namun ketika mereka turun, pilot tidak mengetahui ada bukit di depannya. Hasil otopsi terhadap jenazah pilot, tidak ditemukan tanda-tanda alkohol atau obat-obatan terlarang.
Kecelakaan helikopter yang menewaskan Kobe Bryant merupakan peristiwa dari dunia olahraga yang paling menyedihkan, sepanjang tahun 2020. Kobe Bryant tidak hanya sekadar bintang NBA, dia juga tokoh yang menginspirasi banyak orang dengan kisah dan perjuangannya di basket. (tor)
Foto: The Outline