Kepindahan Doc Rivers dari LA Clippers ke Philadelphia 76ers berbuah manis. Dia terpilih sebagai Coach of The Month NBA untuk periode akhir Desember 2020 sampai Januari 2021. Rivers sudah memenangankan gelar tersebut 12 kali. Dia menjadi pelatih kedua setelah Gregg Popovich yang memenangkan gelar tersebut. Coach Pop sepanjang kariernya pernah memenangkan gelar yang sama sebanyak 17 kali.

Doc Rivers membawa suasana baru di tim Sixers, yang tampaknya sudah dirindukan oleh para pemain. Terutama tentang memaksimalkan potensi pemain. Rivers justru menajamkan kemampuan pemain, tanpa meminta untuk memperbaiki kelemahan. Karena itu dianggap bakal membuang-buang waktu saja.

Sixers kini ada di puncak klasemen sementara Wilayah Timur dengan 15 kali menang dari 21 laga. Terakhir, mereka menang tiga laga beruntun. Ini menjadi bukti bahwa Rivers sudah berhasil membawa budaya kemenangan di tim tersebut.

Ada beberapa faktor yang membuat Sixers makin kuat di bawah asuhan Doc Rivers. Pertama, pelatih 59 tahun itu tahu betul cara memaksimalkan Ben Simmons dan Joel Embiid. Tidak diragukan lagi, Simmons yang tidak memiliki akurasi tembakan jarak jauh justru bisa dipakai sebagai fasilitator yang mumpuni. Simmons menghasilkan 13,3 poin dan 7,9 assist per pertandingan. Dia menjadi pengirim assist terbanyak ke-6 di liga. Meski akurasi tripoin hanya 16,7 persen, tapi ketika masuk ke paint area, Simmons bisa mencetak persentase akurasi tembakan 53,4 persen.

Baca Juga: Ben Simmons Tak Bisa Tripoin, Doc Rivers Cuek

Faktor kedua menyangkut performa Joel Embiid. Dia kini menjadi pencetak poin terbaik ke-4 di liga dengan rata-rata 28,3 poin per pertandingan dengan persentase akurasi tembakan 66,9 persen. Selain jadi bigman paling efisien di liga, Embiid kini masuk bursa calon MVP NBA musim ini.

Doc Rivers juga punya tugas baru untuk Embiid. Bila dirinya terkepung pertahanan lawan, Rivers memintanya untuk tidak memaksakan diri. Sebab, Rivers sudah menyiapkan penembak jitu yang siap menerima bola dari Embiid. Doc Rivers menyebutnya sebagai strategi "Delay". Menempatkan Embiid sebagai point guard yang bisa memilih sendiri siapa yang akan jadi eksekutor tembakan jarak jauh. Saat strategi tersebut dijalankan, ada banyak pemain yang siap menerima umpan matang dari Embiid, seperti Danny Green, Tobias Harris, Seth Curry hingga Shake Milton.

"Bermain dengan strategi 'Delay' ini bagus sekali," kata Embiid, seperti dikutip dari NBC Sports. "Karena ketika sulit untuk bergerak menembus pertahanan, kami punya banyak penembak jitu yang bagus. Tapi bila ada kesempatan, saya bisa bermain sesuai dengan keinginan saya."

Baca Juga: Joel Embiid Kembali, Sixers Tumbangkan Celtics

Faktor berikutnya terkait dengan pemain keenam, atau pemain cadangan terbaik. Selama tujuh pertandingan terakhir, Doc Rivers membuat Shake Milton menjadi pemain cadangan yang bisa mencetak 14,3 poin dan 3,1 assist per pertandingan. Doc Rivers memang punya pengamatan yang bagus terhadap potensi pemain. Bila diingat, sewaktu menangani LA Clippers, Rivers membuat Lou Williams dan Montrezl Harrell sebagai pemain cadangan terbaik di NBA. Kali ini di Sixers, ada Shake Milton yang siap merebut gelar tersebut.

Doc Rivers mampu bertahan saat timnya mendapat serangan Covid-19 dan cedera. Mereka bahkan sempat bermain dengan delapan orang di awal bulan Januari lalu. Namun sejauh ini yang paling diingat para penggemar adalah keberhasilan Sixers mengalahkan Los Angeles Lakers (107-106) pada Rabu, 27 Januari waktu setempat. Sampai saat ini, Sixers jadi tim terkuat di kandang sendiri. Mereka mencetak rekor 10-1 untuk pertandingan di Smoothie King Center. (tor)

Foto: Liberty Ballers

Komentar