Hoston Rockets baru saja kehilangan pemain yang selama jadi ikon klub. James Harden akhirnya dikirim ke Brooklyn Nets pada pertengahan pekan lalu. Harden selama ini jadi sosok yang diharapkan membawa Rockets juara NBA. Tetapi setelah delapan musim, Harden tampak sudah jenuh dengan target yang tidak pernah terwujud. Sampai akhirnya di musim kesembilan, Harden buka suara bahwa Rockets tidak akan bisa mewujudkan target itu dengan komposisi pemain yang ada sekarang. Harden kini tampak gembira bermain di Brooklyn Nets. Sebaliknya, Rockets melihat kepergian Harden sebagai peluang mereka untuk mengembangkan tim.

Situasi sulit harus dihadapi Stephen Silas di awal kariernya sebagai kepala pelatih. Dia harus dituntut untuk menjembatani komunikasi antara James Harden dan manajemen Rockets. Pada akhirnya, Silas sendiri mengaku kesal dengan Harden yang mengatakan bahwa tidak percaya pada timnya sendiri. Sejauh ini, Silas harus berhadapan dengan dua masalah besar di tim Rockets. Pertama tentang James Harden, dan kedua mengatasi masalah kekurangan pemain karena Covid-19. Sebagai pelatih baru, Silas belum bisa mengendalikan tim Rockets sepenuhnya.

"Tim ini tidak lengkap. Kami belum pernah tampil dengan komposisi yang lengkap. Tetapi saya akan melakukan yang terbaik. Semua itu bisa membuat saya bisa meningkatkan level saya sebagai seorang pelatih," katanya, dikutip dari Associated Press.

"Tujuan saya musim ini masih sama yaitu untuk menang, dan menang, dan menang lagi. Saya akan mengeluarkan seluruh potensi saya untuk membuat tim ini menang."

Sementara itu, dari sudut pandang manajemen, kepergian Harden dianggap sebagai peluang untuk mengembangkan tim. Seperti dilansir The Telegraph, pada hari Minggu pagi, manajer umum Rockets Rafael Stone menegaskan bahwa tujuan utama mereka tetap mengejar gelar juara NBA musim ini. Meski Rockets belum punya pemain andalan seperti James Harden.

"Tujuan kami tidak berubah. Saya pikir kami berada dalam posisi yang baik untuk mengembangkan sesuatu yang istimewa ke depan," ucap Stone, berkomentar tentang kepergian Harden.

Stone sebelumnya mengatakan bahwa Rockets mengalami kerugian dengan perdagangan ini. Sebab, pemain pengganti yang didapatkan tidak setara dengan Harden. Tetapi dia melihat hal positif dari banyaknya tiket Draft NBA yang diperoleh dari perdagangan minggu lalu. Rockets menerima pick putaran pertama dari Brooklyn Nets untuk tahun 2022, 2024 dan 2026. Rockets juga punya hak untuk bertukar pilihan putaran pertama dengan Nets pada NBA Draft 2021, 2023, 2025 dan 2027. Houston juga mendapat pick putaran pertama tahun 2022 dari Cleveland.

Sementara dari hasil perdagangan pekan ini, Rockets punya tiga pemain baru yaitu Victor Oladipo dari Indiana Pacers hasil pertukaran dengan Caris LeVert. Kemudian ada Dante Exum dari Cleveland Cavaliers, yang ditukar dengan Jarrett Allen dan Taurane Prince. Serta yang terakhir Rodions Kurucs dari Brooklyn Nets.

"Saya melihat kesepakatan ini memberikan kami fleksibilitas," ujar Stone. "Di NBA, pick Draft adalah mata uang terbaik. Semua orang menyukai mereka. Jadi itu bagus. Secara organisasi, ini memberi kami fleksibilitas untuk melakukan perdagangan di tahun ini, tahun depan, atau kapan pun."

Memang Rockets diuntungkan dalam hal rencana jangka panjang. Adrian Wojnarowski dari ESPN menyebut Rockets sebagai tim dengan aset terbesar di liga saat ini. Namun bila mengingat target menjadi juara NBA musim ini, rasanya masih belum bisa diwujudkan. Faktanya peluang Rockets ke babak playoff musim ini sangat kecil. Sebab mereka baru menang empat kali dari 11 pertandingan.

Setelah Harden pergi, Rockets akan bertumpu pada John Wall sebagai point guard inti. Rockets juga masih punya pemain veteran seperti PJ Tucker, Eric Gordon, dan DeMarcus Cousins. Lalu ada tiga pemain yang berpotensi jadi bintang baru yaitu Christian Wood, Jae'Sean Tate dan Sterling Brown.

Christian Wood sendiri sudah tampil sebagai pemain paling berbahaya di tim ini. Dalam 11 pertandingan, Wood mencatatkan statistik rata-rata tertinggi dalam kariernya dengan torehan 23,2 poin dan 10,9 rebound per laga. Dia juga menjadi pemain pertama di Rockets dan keempat di NBA yang membuat catatan 1,9 blok per pertandingan.

Sementara itu, Victor Oladipo sudah berlatih bersama Rockets hari Minggu pagi. Oladipo diperkirakan akan melakukan debutnya bersama Rockets, pada hari Senin melawan Chicago Bulls. Oladipo yang sempat diberitakan tidak mau bermain dengan Rockets, tampaknya sudah mulai luluh. Dia akan menyelesaikan sisa kontraknya di Rockets, lalu terjun ke bursa pemain "free agent" tahun 2021. (tor)

Foto: USA Today

Komentar