IBL 2021 resmi ditunda. Kepastian tersebut disampaikan langsung oleh Direktur Utama IBL, Junas Miradiarsyah, Sabtu siang, 9 Januari 2021. IBL juga menyiapkan rencana cadangan yaitu menggeser kalender kompetisi di bulan Maret mendatang.
Junas menyampaikan bahwa dalam beberapa minggu ini, persiapan yang dilakukan IBL sudah memasuki tahap akhir. Para pemain, ofisial, bahkan petugas-petugas pertandingan sudah diwajibkan melakukan karantina. Kemudian pada 6 Januari, pemerintah mengimbau akan melakukan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) lebih ketat lagi, untuk kawasan Jawa dan Bali. Akhirnya pada tanggal 7 Januari 2021, IBL diminta untuk menunda kompetisi.
"Kami sudah diminta menunda kompetisi sejak tanggal 7 Januari lalu. Tapi dalam tiga hari terakhir, kami terus berusaha meyakinkan semua pihak terkait penyelenggaraan IBL. Terutama soal protokol kesehatan dan penyelenggaraan kompetisi," ujar Junas. "IBL akhirnya kembali dipanggil pihak terkait, intinya mereka meminta agar kompetisi tidak digelar dulu."
Junas juga menyampaikan bahwa ada rencana kedua yang disiapkan. IBL 2021 sejatinya memang dibagi menjadi dua fase, yaitu pertama di tanggal 15 Januari hingga 7 Februari 2021 (Seri 1, 2, dan 3). Kemudian fase kedua diselenggarakan mulai 2 Maret 2021 (Seri 4 dan Playoff). Menurut Junas, IBL akan digeser ke tanggal dimulainya fase kedua. Jadi akan dimulai pada bulan Maret mendatang.
"Untuk fase pertama jelas tidak mungkin dilakukan. Oleh sebab itu, kami menyiapkan opsi untuk menggelar kompetisi dimulai pada 2 Maret 2021, atau di tanggal yang sudah direncanakan untuk fase kedua," jelasnya.
Penundaan tersebut juga jadi pembelajaran bagi IBL. Sebab, selama persiapan IBL 2021 mereka sudah berkoordinasi dengan semua pihak. Termasuk mengantongi izin dari pemerintah daerah setempat. Tetapi itu tidak bisa jadi jaminan bahwa IBL bisa terselenggara.
"Kami harapkan semua klub tidak patah semangat. Kami belajar dari penundaan kali ini bahwa kami harus mendapatkan dukungan dari semua pihak terkait, agar hal seperti ini tidak terjadi lagi," katanya.
IBL sudah melakukan pertemuan dengan klub-klub. Pada intinya, tidak akan ada perubahan baik dari sisi protokol kesehatan, tempat penyelenggaraan, hingga kelengkapan pertandingan seperti daftar susunan pemain. Semuanya tetap, dan IBL tidak mengizinkan adanya perubahan roster selama penundaan tersebut.
Soal kemungkinan digelar di luar Pulau Jawa, Junas menyampaikan untuk saat ini masih belum memungkinkan. Sebab, IBL sudah memperhitungkan semua fasilitas yang ada di kota-kota di luar Pulau Jawa. Junas berpendapat tidak mungkin membuat "gelembung" di luar Pulau Jawa, sesuai dengan protokol kesehatan yang ditetapkan IBL. Pada intinya, IBL akan berkoordinasi kembali dengan pihak terkait agar kompetisi bisa digelar bulan Maret nanti. (tor)
Foto: IBL Indonesia