Hingga hari terakhir tahun 2020, ada dua tim NBA yang belum pernah meraih kemenangan. Mereka adalah Washington Wizards dan Detroit Pistons. Kedua tim Wilayah Barat itu sedang mencari titik kelemahan masing-masing.
Pada Kamis malam, 31 Desember waktu setempat, Wizards kalah 130-133 atas Chicago Bulls. Dengan hasil itu, Wizards sudah lima kali kalah beruntun sejak NBA dimulai pada 22 Desember 2020. Kevin Blackstone dari Washington Post menyebut rentetan kekalahan ini sebagai mimpi buruk di awal musim. Sebab, Wizards masih tidak bisa menang melawan Bulls yang kehilangan empat pemain karena karantina.
Lauri Markkanen, Chandler Hutchinson, Ryan Arcidiacono, dan Thomas Satoransky tidak bisa membela Bulls karena mematuhi protokol kesehatan NBA. Tetapi nyatanya, itu tidak membuat mereka lemah. Justru tim asuhan Scott Brooks yang mendapatkan tekanan.
Jauh sebelum lima kekalahan ini, Wizards dianggap sebagai tim yang bakal bangkit dari tidur panjangnya. Setelah menukar John Wall dengan Russell Westbrook, Wizards mengambil beberapa pemain rookie dari Draft NBA putaran pertama seperti Deni Avdija. Mereka juga berharap pada Rui Hachimura yang sudah sehat seratus persen. Ekspektasi terhadap duet Westbrook dan Beal juga tinggi.
Westbrook dalam liga pertandingan mencetak rata-rata 19,0 poin, 13,7 rebound, dan 12,7 assist per pertandingan. Sementara Beal mencetak rataan 32,0 poin, 4,5 rebound, dan 4,5 assist per pertandingan. Bila digabungkan, keduanya bisa membuat 50 poin per pertandingan. Tapi kenyataannya Wizards belum berhasil memenangkan satu pertandingan di awal musim ini.
"Saya masih percaya diri dengan tim yang punya sekarang," kata kepala pelatih Wizards, Scott Brooks, kepada Fred Katz dari The Athletic. "Kami masih punya banyak pertandingan di musim reguler."
Berbeda cerita dengan Wizards, Detroit Pistons memang sudah siap dengan risiko ini. Kepala pelatih Dwane Casey sedang dalam misi membangun kembali Pistons dengan pemain-pemain muda. Pistons memang kalah empat laga berturut-turut di awal musim. Tetapi Casey melihat sesuatu yang positif, yaitu Pistons selalu unggul di kuarter keempat. Jadi pekerjaan rumahnya sekarang hanyalah membuat penampilan timnya konsisten sejak awal laga.
Dalam empat pertandingan, Pistons punya catatan yang bagus di sisi pertahanan. Mereka hanya kebobolan 12,3 poin dari second chance, 13,3 poin dari fast-break, dan 45 point in the paint. Pistons melakukan rata-rata 36 defensive rebound per game, dan mencetak 18,8 poin dari turnover yang dilakukan lawan. Satu-satunya hal yang ingin mereka kurangi adalah 15,5 turnover per game.
"Biasanya para pemain muda membuat kesalahan dalam situasi genting. Hal yang ingin terus saya lakukan adalah memberikan mereka pengalaman," kata Dwane Caser, seperti dikutip dari Michigan Live. "Mereka harus punya pengalaman dalam menghadapi situasi tertentu, serta tidak melakukan kesalahan yang sama. Itu memang mudah diucapkan, tapi sulit untuk dilakukan. Tetapi saya ingin menjaga mereka tetap semangat dan punya mental juara. Mereka harus percaya pada proses."
Kedua tim, Wizards dan Pistons akan bertanding di hari Jumat, 1 Januari 2021 waktu Amerika Serikat. Pistons akan menjamu Boston Celtics, dan Wizards akan bertandang ke Target Center, rumah Minnesota Timberwolves. (tor)
Foto: Bulllets Forever