James Harden sudah kembali bertanding bersama Houston Rockets di gim perdana musim ini. Ada yang bilang, Harden sudah berubah. Dia bermain lebih baik dari musim sebelumnya. Tetapi bukan berarti drama antara Harden dan manajemen Rockets sudah selesai. Harden tetaplah pemain yang ingin ditukar ke tim lain. Ibaratnya, Harden masih setengah hati bermain di Rockets. Tapi Rockets tidak ingin melepas begitu saja. Rockets ingin mencari kesepakatan yang menguntungkan.
Hubungan manajemen Rockets dan Harden menjadi semakin rumit. Harden meminta perdagangan, dan dia sudah memilih Brooklyn Nets untuk jadi klub yang dituju. Namun, Nets tidak memberikan penawaran yang bagus. Rockets menganggap bahwa pemain yang ditukarkan tidak setara dengan Harden. Akhirnya, Harden mencari tujuan baru.
Tiga klub yang dipilih yaitu Philadelphia 76ers, Milwaukee Bucks, dan Miami Heat. Namun setelah seminggu melakukan negosiasi, Heat memutuskan mundur. Harden lalu menambahkan Portland Trail Blazers, Denver Nuggets, dan Boston Celtics sebagai klub tujuannya. Tapi hingga NBA dimulai, Harden masih tetap berada di Rockets. Adrian Wojnarowski dari ESPN melaporkan bahwa kesepakatan besar yang melibatkan James Harden tak akan terjadi dalam waktu dekat.
"Peluang perdagangan tentu ada. Tapi Rockets akan mencari keuntungan maksimal bagi mereka. Jadi Rockets tidak akan terburu-buru dalam proses ini. Sebab, Harden masih punya sisa kontrak dua tahun. Namun situasi ini tidak bagus bagi tim," jelas Wojnarowski.
Menyimpan James Harden terlalu lama juga sangat berisiko terhadap stabilitas tim Rockets. Karena dia mulai membuat ulah yang bisa membuat konsentrasi pemain lain buyar. Sebut saja tidak datang di kamp pelatihan, melakukan dugaan pelanggaran protokol kesehatan, serta membuat suasana ruang ganti tidak nyaman. Situasi seperti ini sebarnya sangat merugikan bagi Rockets. Terutama bagi kepala pelatih Stephen Silas di tahun pertamanya.
Pada Jumat malam, 25 Desember waktu Amerika Serikat, Adrian Wojnarowski melaporkan bahwa Rockets menolak tawaran yang diberikan tiga tim, yaitu Nets, Sixers, dan Nuggets.
Nets kabarnya menawarkan sejumlah pemain muda untuk ditukar dengan James Harden. Tapi Rockets meragukan kualitas mereka. Sedangkan Sixers, tidak bersedia menyertakan Ben Simmons dalam kesepakatan tersebut. Jadi Rockets tidak tertarik untuk melakukan perdagangan dengan Sixers. Lalu yang terakhir, Nuggets tidak bersedia menyerahkan pemain muda Michael Porter Jr.. Padahal pemain berusia 22 tahun tersebut yang diincar oleh Rockets. Jadi ketika Porter tidak ada dalam kesepakatan tersebut, lebih baik Rockets membatalkannya.
Jadi kesimpulannya, James Harden tetap bermain bersama Rockets, setidaknya sampai mereka menemukan tawaran yang cocok. Meskipun risikonya, stabilitas tim Rockets akan terganggu di awal musim. Rockets tak jadi bertanding melawan Thunder karena ditemukan kasus Covid-19 di dalam tim. Sementara itu, di gim pertama melawan Blazers, Harden mencetak 44 poin dan 17 asis. Rockets kalah 126-128 lewat babak overtime. Kesempatan Rockets menyamakan kedudukan di detik terakhir babak overtime gagal karena Harden melakukan turnover. (tor)
Foto: rockets.com