Dua minggu lalu, IBL melakukan sosialisasi tentang perubahan aturan di liga. Perubahan tersebut menyangkut pemain naturalisasi. Pada dasarnya, IBL membuka pintu bagi pemain naturalisasi yang ingin tampil di liga. Namun mendekati musim baru bergulir, justru ada pembatalan. Ini karena klub-klub menolak memasukkan pemain naturalisasi di liga musim depan.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, IBL sudah mengizinkan pemain naturalisasi tampil di liga. Tetapi mereka harus memenuhi kriteria yang ditetapkan, seperti memegang paspor Indonesia minimal 365 hari (1 tahun), mendapatkan izin dari PP Perbasi, serta hanya ada satu naturalisasi di satu klub. Namun syarat yang paling penting yaitu tidak masuk dalam pemusatan latihan timnas Indonesia. Sebab, menurut Direktur Utama IBL Junas Miradiarsyah, pemain naturalisasi tujuannya untuk memperkuat timnas, bukan memperkuat klub di liga.

Baca Juga: IBL Sempurnakan Peraturan Tentang Pemain Naturalisasi

Setelah peraturan itu disetujui, maka perburuan pemain naturalisasi dilakukan. Sayangnya, jumlah pemain basket naturalisasi di Indonesia tidak banyak. Dari data yang dikumpulkan mainbasket.com, hanya ada lima pemain naturalisasi yang dimiliki Indonesia. Mereka adalah Jamarr Andre Johnson, Ebrahim Enguio Lopez, Anthony Ray Hargrove Jr., Brandon van Dorn Jawato, dan Lester Prosper. Dua nama terakhir sudah gugur dari kriteria IBL. Sebab, selain belum setahun memegang paspor Indonesia, Jawato dan Prosper masih tergabung dalam pemusatan latihan timnas Indonesia. Jadi mereka belum bisa memperkuat klub peserta IBL. Soal Indonesia Patriots memang beda, itu merupakan kebijakan dari PP Perbasi sendiri. Karena Patriots adalah program pemusatan latihan timnas yang kebetulan menjadi peserta IBL. Jadi bila Jawato dan Prosper tampil di IBL 2021, itu bukan kewenangan IBL lagi.

Kembali ke persoalan pembatalan pemain naturalisasi. Junas menjelaskan bahwa secara aturan memang tidak berubah. Tetapi dalam rapat terakhir, mayoritas klub sepakat belum mau menggunakan kesempatan tersebut.

"Peraturan baik penyempurnaan definisis, mekanisme, tidak ada perubahan. Tetapi, klub bersepakat untuk belum menggunakan haknya di musim ini," kata Junas melalui pesan singkat, Rabu pagi, 16 Desember 2020. "Hal ini disampaikan beberapa waktu belakangan setelah disosialisasikan, hingga kemarin harus dilakukan rapat dengar pendapat."

Junas membenarkan bahwa tidak ada perubahan aturan yang dilakukan IBL. Liga tetap mengizinkan pemain naturalisasi tampil. Namun klub-klub memilih untuk tidak memasukkan mereka di liga musim ini. Menurut salah satu sumber kepada mainbasket.com, dari 11 klub peserta liga (Indonesia Patriots tidak dihitung), ada delapan klub yang menolak memasukkan pemain naturalisasi. Sementara tiga klub menyatakan setuju untuk membiarkan pemain naturalisasi tampil musim 2021. Jadi dari suara mayoritas akhirnya diputuskan untuk tidak memasukkan pemain naturalisasi dalam roster tim di IBL 2021 mendatang.

12 klub peserta akan segera mengumpulkan daftar nama pemain yang akan tampil di IBL 2021. Rencananya, IBL akan mengumumkan roster semua klub pada 24 Desember 2020 mendatang.

Sementara itu, persiapan penyelenggaraan IBL 2021 sudah masuk tahap akhir. IBL sudah melakukan simulasi, sekaligus memastikan penerapan protokol kesehatan sudah sesuai dengan anjuran pemerintah dan otoritas kesehatan setempat. Pemerintah kota Jakarta Utara berpesan agar IBL tetap waspada dan disiplin terhadap penerapan protokol kesehatan. (tor)

Foto: fiba.basketball

Komentar