Austin Rivers putra Doc Rivers hampir saja bermain untuk Philadelphia 76ers. Namun atas permintaan ayahnya, kesepakatan tersebut batal. Austin kini bermain untuk New York Knicks. Justru ketika menolak Austin, Doc Rivers sepakat dengan manajemen Sixers yang mendatangkan Seth Curry, yang tak lain adalah menantunya.

Marc Berman, jurnalis The New York Post menanyakan tentang hal tersebut dalam wawancara virtual dengan Doc Rivers. Berman tahu bahwa Austin sebenarnya hampir bermain di Sixers. Agen Austin dan manajemen Sixers sudah terlibat pembicaraan. Bahkan itu dilakukan sebelum Doc Rivers menerima pekerjaan sebagai kepala pelatih Sixers.

Setelah musim 2019-2020 berakhir, Austin menolak opsi pemain senilai AS$2,3 juta dari Houston Rockets. Austin menyatakan cukup dua musim saja bermain dengan James Harden dan rekan-rekan. Akhirnya pada 27 November lalu, Austin dikirim ke Knicks bersama Sergio Llull, Tadija Dragicevic, dan Alex Hervelle. Sebagai gantinya, Rockets mendapatkan Issuf Sanon. Ternyata Knicks merespons dengan cepat. Knicks langsung mengikat Austin dengan kesepakatan senilai AS$10 juta untuk tiga tahun ke depan.

Sepanjang kariernya di NBA, Austin memang pernah bermain di tim yang dilatih oleh ayahnya, yaitu LA Clippers. Doc Rivers melatih Clippers mulai tahun 2013 hingga 2020. Pada tahun 2015, Austin bergabung dengan Clippers. Itu terjadi tanpa sengaja dengan skenario pertukaran pemain yang rumit.

Ceritanya dimulai ketika Austin menolak tawaran senilai AS$3,1 juta dari New Orleans Pelicans di akhir musim 2014-2015. Karena itu, pada 12 Januari 2015, Austin dikirim ke Boston Celtics dalam pertukaran pemain yang melibatkan Pelicans dan Memphis Grizzlies. Selang tiga hari, Celtics mengirimnya ke Clippers. Kali ini Rivers dilibatkan dalam pertukaran pemain oleh tiga tim, yaitu Celtics, Clippers, dan Los Angeles Lakers. Akhirnya Austin menerima kontrak dua tahun dengan Clippers senilai AS$6,5 juta.

Namun pengalaman bermain dalam satu tim, membuat hubungan ayah dan anak ini tidak berjalan dengan baik. Doc Rivers merasa tidak nyaman. Alasan yang sama membuat Doc akhirnya menyuruh Austin membatalkan kesepakatan dengan Sixers.

"Dia (Austin) ingin bermain di Sixers, sebelum saya menerima pekerjaan sebagai pelatih," kata Doc Rivers.

"Dan faktanya, Austin adalah salah satu pemain yang diinginkan manajemen. Tetapi ketika saya memutuskan untuk menjadi pelatih Sixers, saya kepadanya bahwa dia tidak akan suka berada di tim ini. Karena saya akan mengubah banyak hal di tim ini. Bagi Austin, itu yang terbaik."

Tawaran Sixers mungkin bagus di mata Austin. Tetapi karena Doc Rivers yang memintanya, maka Austin tidak bisa menolak.

"Sial baginya, karena saya adalah ayahnya. Dia jadi sasaran empuk. Tetapi saya merasakan sesuatu yang berbeda sejak kami berpisah (tidak berada dalam satu tim). Saya merasa dia lebih baik."

Doc percaya bahwa Knicks tim yang bagus. Meski mereka punya banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan. Doc Rivers tahu betul tentang tim ini. Karena dia pernah menjadi kepala pelatih Knicks dari tahun 1992 hingga 1994.

"Saya terus mengatakan kepadanya bahwa New York adalah tempat yang bagus," katanya. "Saya memiliki pengalaman yang luar biasa di sana."

Austin Rivers dikenal sebagai pemain sayap yang bagus. Tetapi puncak penampilan pemain berusia 28 tahun itu justru saat dirinya tampil di Clippers, dan dilatih oleh ayahnya sendiri. Pada musim 2017-2018, Austin mencetak 15,1 poin, 2,4 rebound, dan 4,0 asis dalam 61 pertandingan. Austin menjadi pemain inti dalam 59 pertandingan. Sedangkan di musim 2019-2020 bersama Rockets, Austin lebih banyak turun dari bangku cadangan. Dia mencetak rata-rata 8,8 poin, 2,1 rebound, dan 2,3 asis per gim.

Justru ketika Doc menolak Austin Rivers, manajemen Sixers malah merekrut Seth Curry. Adik bintang Golden State Warriors, Stephen Curry, sekaligus suami dari Callie Rivers. Jadi ketika Doc menolak putranya sendiri, justru kini melatih menantunya. Tetapi Doc melihatnya dari sisi kebutuhan tim. Menurutnya kehadiran Seth Curry jadi bukti keseriusan manajemen Sixers untuk lebih kompetitif musim depan.

"Saya pikir ada optimisme dan optimisme adalah hal yang kuat," jar Doc, seperti dikutip dari USA Today. "Kami harus memiliki pemain seperti dia (Seth Curry)."

Seth menerima kontrak senilai AS$32 juta selama empat musim dari Dallas Mavericks. Namun baru satu musim tampil, Seth ditukar dengan Josh Richardson dan Tyler Bey. Akhirnya, Seth kini bermain untuk Sixers. Musim lalu, Seth mencetak 12,4 poin per gim dengan akurasi tembakan tripoin di kisaran 45 persen. (tor)

Foto: USA Today

Komentar