Juru bicara NBA Mike Bass menyebut liga tidak akan menghapus tes mariyuana musim depan. Keputusan tersebut diambil karena di Amerika Serikat sekarang sudah banyak negara bagian yang melegalkan mariyuana. Liga hanya berpesan agar pemain tetap berhati-hati dalam pemakaian zat tersebut.
Pada 17 April 2015, ada 23 negara bagian di Amerika Serikat, serta District of Columbia, yang telah melegalkan mariyuana (ganja) untuk tujuan rekreasi dan/atau medis. Namun saat itu NBA masih punya aturan tentang penggunaan mariyuana. Pemain NBA yang melanggar kebijakan anti-narkoba (yaitu tes positif untuk mariyuana) dikenakan skorsing lima pertandingan untuk pelanggaran pertama mereka. Selain itu mereka wajib masuk ke program rehabilitasi penyalahgunaan zat terlarang.
Tapi fakta yang terjadi justru mengejutkan. Dalam wawancara dengan Fox Business pada bulan Maret 2016, mantan pemain NBA Jay Williams berbicara tentang masalah mariyuana. Dia mengatakan bahwa dia 75 hingga 80 persen pemain NBA saat itu menggunakan zat tersebut. Williams mengungkapkan bahwa banyak dari mereka menggunakannya untuk tujuan pengobatan. Williams juga menyarankan agar NBA menghentikan pengujian mariyuana kepada pemain, dan menghapus denda dan skorsing dalam peraturan liga.
Pada hari Rabu, 2 Desember 2020 waktu Amerika Serikat, mengikuti rekomendasi dari Organisasi Kesehatan Dunia, Komisi Narkotika Perserikatan Bangsa-Bangsa memilih untuk menghapus ganja dari daftar obat paling berbahaya di dunia. Menyusul setelahnya, pada Jumat, 4 Desember waktu setempat, Dewan Perwakilan Rakyat Amerika Serikat memilih untuk menghapus ganja dari zat yang dikendalikan.
Dilaporkan Marc Stein dari The New York Times, bahwa NBA dan NBPA sepakat untuk menghentikan tes mariyuana untuk musim 2020-2021. Mereka akan fokus pada tes "enhancing product" dan penyalahgunaan obat terlarang.
"Saya tahu orang-orang ini bermain dalam kesakitan, hidup dalam kesakitan, hampir seperti masalah tentu saja," kata Michele Roberts, direktur eksekutif asosiasi pemain NBA kepada Forbes. "Mereka tidak ingin mengonsumsi banyak obat yang secara legal dapat diambil dari pelatih, karena mereka sadar bahwa obat-obatan itu sangat adiktif."
Keputusan NBA untuk melonggarkan aturan mengenai mariyuana karena semakin banyak negara bagian yang melegalkan. Bulan lalu, New Jersey dan Arizona memilih untuk melegalkan ganja rekreasi, sementara South Dakota menjadi negara bagian pertama yang menyetujui penggunaan medis dan rekreasi pada saat yang sama. Menurut ESPN, hanya ada enam negara bagian yang belum melegalkan mariyuana. Empat diantaranya adalah rumah tim NBA, yaitu Indiana, Georgia, North Carolina, Tennessee, Texas, dan Wisconsin.
Meski diberi kelonggaran dalam aturan ini, komisaris NBA Adam Silver berpesan agar para pemain tetap berhati-hati menggunakan. Khususnya bagi para pemain muda.
"Ketika kami mengubah kebijakan, kami harus sangat berhati-hati terutama dampaknya bagi kaum muda," kata Silver, dikutip dari complex.com. "Sama seperti alkohol, harus ada yang mengajari kaum muda cara menggunakan secara tepat dan bertanggung jawab, agar tidak membebani hidupnya di masa depan."
Sementara itu, Sporting News melaporkan, dalam waktu satu jam sejak ada kabar bahwa NBA tidak akan menguji pemain untuk mariyuana musim ini, JR Smith langsung trending di Twitter. Dia adalah salah seorang pemain NBA yang pendukung legalisasi mariyuana. (tor)
Foto: Forbes