Setelah kepergian Bogdan Bogdanovic, Sacramento Kings akhirnya sepakat dengan Hassan Whiteside. Pemain berusia 31 tahun itu bersedia kembali ke Kings dengan kontrak minimum veteran sebesar AS$2,3 juta untuk musim 2020-2021. Kedua pihak saat ini saling membutuhkan. Kings butuh senter yang mampu melindungi ring dengan baik, sedangkan Whiteside butuh tim yang bisa memberinya menit bermain lebih banyak agar bisa tampil konsisten.

Whiteside selalu dipandang sebelah mata pada bursa pemain "free agent". Ini karena konsistensi permainan dan gaya bermain yang dimilikinya. Whiteside bukan bigman murni yang mampu melindungi ring. Dia sering bermain di luar busur dan melepaskan tembakan tripoin. Whiteside sering menghindar ketika diajang bermain satu lawan satu dengan jarak dekat. Inilah yang membuatnya hanya bermain rata-rata 26 menit per gim sepanjang kariernya.

"Saya hanya bermain tidak lebih dari 30 menit. Saya merasa tidak pernah bisa mengembangkan potensi saya sendiri. Saya ingin mendapatkan lebih dari itu," kata Whiteside, seperti dikutip dari bleacherreport.

Akhirnya pada 25 November waktu Amerika Serikat, melalui ESPN, Sacramento Kings dikabarkan merekrut Hassan Whiteside untuk kedua kalinya. Sebab, Kings adalah tim NBA pertama bagi Whiteside. Kings mengambil Whiteside dari putaran kedua NBA Draft 2010. Whiteside lantas pergi dari Kings tahun 2012 dan memulai karier bersama Miami Heat pada tahun 2014.

Karena penampilannya bagus, setelah musim 2014-2015 berakhir, Whiteside menerima perpanjangan kontrak empat tahun senilai AS$98,4 juta dari Heat. Kontribusi terbaiknya dibuat pada musim 2016-2017 dengan mencetak 17,0 poin dan 14,1 rebound per gim. Setelah itu, cedera pinggang mulai menghantui.

Pada bulan Juli 2019 lalu, Whiteside dikirim ke Portland Trail Blazers sebagai bagian dari skenario pertukaran pemain yang melibatkan empat tim, termasuk Heat, LA Clippers dan Philadelphia 76ers. Whiteside beruntung saat itu, karena dia mendapatkan tempat utama. Pasalnya pada bulan Maret 2019, atau sebelum Blazers merekrut Whiteside, Jusuf Nurkic mengalami cedera patah tulang senyawa dari kiri tibia dan fibula. Jadi selama musim reguler, Whiteside tampil sebagai pemain inti.

Dalam 67 gim di musim reguler 2019-2020, Whiteside mencetak rata-rata 15,5 poin, 13,7 rebound, dan 2,9 blok per pertandingan. Saat itu Whiteside mulai percaya diri bahwa Blazers akan mempertahankannya. Ternyata yang terjadi sebaliknya, Nurkic kembali bermain di playoff 2020. Dia tampil bagus dengan mencetak 14,2 poin, 10,4 rebound, dan 3,6 asis dari lima pertandingan putaran pertama. Akhirnya, Blazers memilih mempertahankan Nurkic yang masih punya sisa kontrak sampai tahun 2022. Sedangkan Whiteside masuk bursa pemain "free agent".

Whiteside banyak diterpa kabar miring mengenai dirinya. Pada tiga musim pertamanya di Kings, Whiteside jelas kalah bersaing dengan DeMarcus Cousins. Setelah memutuskan pergi dari Kings, Whiteside bermain di liga basket Lebanon hingga Cina. Whiteside dianggap belum siap secara fisik dan mental untuk bertanding di NBA.

Sampai akhirnya Erik Spoelstra mencoba memberikan bimbingan yang berujung pada kontrak jangka panjang dari Heat. Setelah lima musim berlalu, Whiteside diterpa kabar miring. Manajemen dan staf pelatih Heat tidak suka dengan Whiteside karena kurang dewasa dan kurang konsentrasi. Oleh sebab itu, Heat mengirimnya ke Traial Blazers. Keputusan melepas Whiteside membuat penggemar Heat senang.

Sementara itu, Blazers juga kurang senang dengan Whiteside. Mereka terpaksa mengambil Whiteside karena Jusuf Nurkic cedera. Whiteside lebih suka menembak dari jarak jauh, kurang agresif, dan cepat puas. Kali ini Kings yang akan mempertaruhkan uangnya. Kabar baiknya, Kings hanya memberikan kontrak satu tahun saja, dan jumlahnya tidak terlalu besar. Setidaknya, Whiteside harus menunjukkan konsistensi dan kedewasaan dalam bermain. Itu yang akan membuatnya bisa mendapatkan kontrak yang lebih baik di NBA. (tor)

Foto: nba.com

Komentar