Rajon Rondo akhirnya setuju bergabung dengan Atlanta Hawks, setelah mengantar Los Angeles Lakers juara NBA 2020. Sadar atau tidak, arah perpindahan Rondo di NBA membentuk pola yang indah. Kini Rondo akan kembali mencoba peruntungan dengan tim Wilayah Timur.
Sejak masuk ke NBA pada 2006 silam, Rondo sudah membela tujuh klub berbeda. Tetapi sadar atau tidak, pola perpindahan Rondo sangat menarik bila dicermati. Rondo mengawali karier sebagai pemain Boston Celtics sejak 2006 hingga 2014. Bersama tim Wilayah Timur tersebut Rondo berhasil mendapatkan satu gelar juara NBA di tahun 2008.
Selanjutnya, pada musim 2014-2015 Rondo membela Dallas Mavericks. Kemudian musim berikutnya tampil bersama Sacramento Kings. Dua-duanya tim Wilayah Barat. Pada musim 2016-2017, Rondo memilih kembali ke Wilayah Timur bersama Chicago Bulls.
Setelah gagal mendapatkan gelar bersama Bulls, Rondo pindah lagi ke Barat. Kali ini tujuannya adalah New Orleans Pelicans. Kemudian pada tahun 2018, tim besar di Wilayah Barat, Los Angeles Lakers membutuhkan jasanya. Kali ini berhasil. Rondo membawa Lakers juara NBA 2020, yang sekaligus jadi gelar kedua sepanjang kariernya.
Pada hari Sabtu, 21 November waktu Amerika Serikat, Adrian Wojnarowski dari ESPN mengumumkan bahwa Rondo menerima kontrak dua tahun senilai AS$15 juta dengan Atlanta Hawks. Ini setelah Rondo berpamitan dengan Lakers, dan sekaligus menolak opsi pemain senilai AS$2,5 juta di musim 2020-2021.
Bukan kabar yang mengejutkan bila Rondo akhirnya menerima pinangan Hawks. Sebab tawaran mereka lebih besar dari yang dia dapatkan seandainya tetap bertahan di Lakers. Ini sekaligus membuat Hawks menjadi tim Wilayah Timur ketiga yang dibela pemain 35 tahun setelah 15 tahun berlaga di NBA. Sebaliknya, Lakers sudah menyiapkan penggantinya. Dennis Schroder yang didapatkan dari Oklahoma City Thunder lewat skenario pertukaran pemain dengan Danny Green, diharapkan mampu menggantikan peran Rondo.
Rondo dianggap sebagai pemain veteran yang bisa memimpin tim dengan baik, khususnya dalam mengejar gelar NBA. Contohnya seperti ketika tampil bersama Lakers musim lalu. Di musim reguler 2019-2020, Rondeo mencetak 7,1 poin per gim dengan akurasi tembakan 42 persen. Tetapi di babak playoff, catatan tersebut meningkat jadi 8,9 poin per gim dengan akurasi 46 persen. Pada playoff NBA 2020, Rondo mencetak total 105 asis. Menurut data dari Elias Sports Bureau, jumlah tersebut merupakan asis terbanyak dalam satu edisi playoff sejak musim 1970-1971.
Bagi Hawks, kedatangan Rondo menjadi berkah tersendiri. Mereka sedang mencari sosok pemimpin yang mampu membimbing Trae Young dan kawan-kawan bisa tampil di playoff. Karena dalam dua musim terakhir, Vince Carter tidak bisa memerankan tokoh sentral tersebut. Sampai akhirnya Vince pensiun musim lalu.
Atlanta Hawks absen dari persaingan playoff NBA tiga musim terakhir. Di musim 2019-2020, mereka hanya bisa menempati urutan ke-14 di klasemen Wilayah Timur dengan rekor pertandingan 20-47. Untuk musim depan, mereka tampaknya lebih serius. Sebelum Rondo datang, Hawks lebih dulu mengakusisi bintang muda, Kris Dunn dari Chicago Bulls.
Kembalinya Rondo ke Wilayah Timur semakin memeriahkan persaingan konferensi. Sebab, ada beberapa tim yang juga sedang membangun kekuatan baru seperti Brooklyn Nets, Detroit Pistons, Philadelphia 76ers, Boston Celtics, dan finalis musim lalu, Miami Heat. (tor)
Foto: USA Today