Charlotte Hornets yang punya tiket pillihan ketika dalam Draft NBA 2020, memutuskan untuk mengambil LaMelo Ball. Menariknya, bukan hanya soal kualitas permainan LaMelo di NBA musim depan. Ternyata keputusan Hornets mengungkit cerita lama tentang Michael Jordan dan LaVar Ball, ayah LaMelo.
Elizabeth Swinton dari Sports Illustrated menulis bahwa Michael Jordan sebagai pemilik klub Hornets menyetujui langkah manajemen mengambil LaMelo. Meski pada akhirnya, pemberitaan justru fokus pada LaVar Ball, bukannya masa depan LaMelo bersama Hornets.
Ayah LaMelo memang dikenal sebagai orang yang sering mengeluarkan peryataan kontroversial. Pada tahun 2015 LaVar pernah mengatakan di media bahwa putranya Lonzo Ball lebih baik dari MVP NBA Stephen Curry. Komentar tersebut dikeluarkan pada saat Lonzo masih tampil di tahun pertama bersama UCLA.
Kemudian pada bulan Maret 2017, LaVar mengatakan dirinya bisa mengalahkan Michael Jordan, satu lawan satu, di masa kejayaannya. Itu dikatakan LaVar kepada USA Today. Jordan pun membalas penyataan LaVar pada bulan Agustus 2017. Jordan mengatakan bahwa LaVar tidak pernah bisa mengalahkannya, meski dia hanya bermain dengan satu kaki.
Setelah LaMelo dipilih Hornet dari Draft NBA 2020, timeline twitter langsung diramaikan unggahan yang meminta agar LaVar dan Michael Jordan segera bertanding satu lawan satu.
Perjalanan karier basket LaMelo di bawah kendali ayahnya. Dua tahun belajar dan membela tim basket Sekolah Menengah Chino Hills, LaMelo ditarik keluar dari sekolah untuk belajar di rumah. Alasannya sederhana, LaVar tidak setuju anaknya dilatih oleh Dennis Latimore, kepala pelatih Chino Gills. LaMelo malah diserahkan kepada agen pemain, yang akhirnya membuat LaMelo bisa bermain di Liga Basket Lithuania bersama saudaranya, LiAngelo. Dua kakak-adik ini membela tim BC Prienai. Kemudian pada tahun 2018, LaMelo tampil di Junior Basketball Association. Liga yang dibuat sendiri oleh LaVar. LaMelo bermain untuk Spire Academy dari Jenewa, Ohio.
Pada usia 19 tahun, LaMelo sudah tampil di NBL Australia. Dia bermain untuk Illawarra Hawks pada musim 2019-2020. LaMelo hanya bermain 12 pertandingan saja karena kakinya cedera. Namun selama 12 gim tersebut, LaMelo mampu mencetak 17,0 poin, 7,6 rebound, dan 6,8 asis per gim. Dia ditetapkan sebagai Rookie of The Year NBL 2019-2020.
"Orang-orang tidak mengenal saya dengan dekat, jadi tidak tahu apa yang saya alami. Di luar negeri tidak mudah. Saya menjalani hidup yang berbeda dari anak normal lainnya," kata LaMelo, dikutip dari The New York Post.
Daya tarik utama LaMelo adalah kemampuan mengirim asis yang akurat. Tetapi LaMelo juga punya kemampuan mencetak poin sama baiknya. Itu yang membuatnya jadi pilihan teratas dalam Draft NBA 2020. Keputusan Hornets memilih LaMelo bukan semata-mata karena kualitas saja. Sebab, di posisi garda, Hornets sudah punya Terry Rozier dan Devonte' Graham. Sulit bagi Hornets untuk menyingkirkan mereka.
Jadi LaMelo Ball dipilih karena Hornets butuh bintang baru sebagai wajah klub untuk menggantikan Kemba Walker. LaMelo diharapkan menjadi daya tarik bagi tim Hornets. (tor)
Foto: USA Today