Danny Green menjalani musim yang bisa dibilang cukup naik-turun bersama Los Angeles Lakers. Datang dengan modal gelar juara bersama Toronto Raptors di musim sebelumnya, Green dianggap menjadi pilihan tepat untuk menyokong duet pemain yang mendominasi bola, LeBron James dan Anthony Davis. Kemampuan Green dalam menembak tripoin dan menjaga perimeter membuatnya mendapatkan kontrak dua tahun AS$30 juta.

Musim reguler berjalan nyaris tanpa gejolak untuk Green. Sayangnya, di playoff, Green mengalami penurunan performa. Sebagai pemain yang dilabel “shooter” Green justru kesulitan menemui sasaran. Yang terburuk terjadi di gim lima final NBA 2020. Dalam kondisi unggul (3-1) dari Miami Heat dan upaya menjaga kesakralan jersei warna hitam “Black Mamba” Lakers, Green yang mendapatkan kesempatan tembakan penentuan justru gagal. Lakers gagal mendapatkan dua hal di atas dan harus memastikan gelar juara di gim keenam.

Kegagalan tersebut membuat Green langsung menjadi topik pembicaraan panas di berbagai media sosial. Buruknya lagi, Green juga mendapat ancaman kematian dari orang yang mengatasnamakan penggemar Lakers. Meski Green mendaku tak ambil pusing dengan semua kejadian ini, ancaman yang tak main-main seperti itu jelas sedikit banyak mengganggu konsentrasinya.

(Baca juga: Derrick Rose Berpeluang Gabung ke Lakers)

Pun demikian, di akhir dari semua itu, Green dan Lakers tetap pulang dengan gelar juara. Green bahkan tercatat back to back juara dan bersama LeBron, ia jadi pemain yang mampu meraih tiga gelar juara dengan tiga tim yang berbeda. Sebuah pencapaian yang tidak main-main.  Prestasi ini yang membuat Green mengutarakan keinginannya untuk tetap bersama Lakers musim depan. Namun, pemain 33 tahun ini juga sadar bahwa kondisi kontraknya membuat peluangnya untuk jadi aset pertukaran Lakers semakin besar.

“Sudah sekitar 10 tahun saya mendengar tentang rumor pertukaran mengenai saya,” buka Green kepada Green Room Podcast. “Anda harus mengabaikan kebisingan di luar sana. Jika pertukaran itu benar terjadi, maka terjadilah.”

“Rob Pelinka (Manajer Umum Lakers) adalah orang yang sangat menghargai semua pihak. Saya percaya ia akan menghubungi saya terlebih dahulu jika ada pertukaran. Di sisi lain, saya juga percaya bahwa ini semua adalah bisnis. Semua pihak ingin menjadi lebih baik. Semua pihak ingin membuat perubahan untuk menjadi lebih baik dan tim ini juga butuh hal itu,” lanjutnya.

Green juga sadar dengan kondisi Lakers sendiri. Lakers hanya memiliki delapan pemain di bawah kontrak untuk musim depan dan hanya enam di antaranya yang memiliki menit bermain secara reguler. Dengan banyaknya pemain berstatus pemain bebas, Lakers harus bekerja keras untuk mendapatkan kesepakatan baru atau mencari pemain pengganti yang sepadan.

“Saya rasa ini akan menjadi pekerjaan yang sangat berat untuk membawa 10 pemain bebas kembali dalam tim. Namun, saya rasa jika kita bisa memilih beberapa di antara mereka yang merupakan kunci dari permainan tim ini, saya yakin kami akan menjadi tim yang hebat musim depan,” pungkasnya. (DRMK)

Foto: NBA

 

 

Komentar