“Sekarang adalah saatnya untuk beranjak dari dunia basket. Aku tahu Ini merupakan sebuah keputusan yang sulit. Ini adalah musim terakhir untukku.”

Sebuah pesan yang disampaikan oleh Paul Pierce dalam sebuah video yang diunggah di situs The Player’s Tribune menjadi konfirmasi akan akhir dari karir Pierce di NBA. Keputusan Pierce untuk pensiun di musim depan juga berarti akan mengerucutkan jumlah pemain angkatan 1990-an yang masih tersisa di NBA menjadi empat: Dirk Nowitzki, Vince Carter, Metta World Peace (Ron Artest) dan Andre Miller.

Sebagai pemain, Pierce memang kental dengan sikap pemain era 1990-an, provokatif dan tidak sungkan-sungkan untuk berpendapat. Pierce adalah pemuda yang pernah menerima 11 tikaman di badannya pada tahun 2000 kala bersantai di klub malam. Pierce juga adalah orang yang mempermalukan tim Toronto Raptors dan fans terbesarnya, Drake, lewat media sosial ketika Washington Wizards menghabisi Raptors di babak Playoff NBA musim 2015. Terakhir, Pierce pulalah orang yang menjawab bahwa mempecundangi Kobe Bryant dan Los Angeles Lakers di final NBA 2008 adalah momen terfavoritnya bersama Kobe Bryant.

Namun di balik mulutnya yang besar, Pierce juga adalah salah satu penampil terbaik di NBA, khususnya untuk Boston Celtics. Walau tak berpostur kekar seperti Lebron James ataupun berkecepatan tinggi seperti Russell Westbrook, naluri pembunuh Paul Pierce merupakan salah satu yang terbaik di NBA medio 2000-an. Sampai-sampai, Shaquille O’Neal pun memberi Paul Pierce julukan ‘The Truth’ atau sang kebenaran setelah Lakers hampir saja dipecundangi oleh Pierce seorang diri pada tahun 2001 silam.

Berkarir selama 15 tahun di Boston Celtics, Pierce akhirnya menancapkan statusnya sebagai legenda klub untuk berdiri sejajar dengan Larry Bird, John Havlicek ataupun Bill Russell setelah ia akhirnya memenangkan final NBA 2008 di hadapan publik Boston dalam El Classico NBA antara Boston Celtics melawan Los Angeles Lakers. Capaian tersebut ia lengkapi pula dengan raihan trofi Final MVP 2008. Namun setelah ia dikirim ke Brooklyn Nets bersama dengan Kevin Garnett pada 2013 lalu, permainannya perlahan mulai memudar karena masalah cedera yang berkelanjutan.

Lalu, pertanyaan yang menarik untuk diikuti selanjutnya adalah apakah Paul Pierce akan pensiun sebagai seorang Celtics?

Saat ini, Pierce masih terikat kontrak dengan Los Angeles Clippers. Namun pelatih Clippers, Doc Rivers (yang dulu merupakan pelatih Pierce di Boston Celtics) telah menekankan berulang kali bahwa Pierce harus pensiun sebagai seorang pemain Boston Celtics. Bak gayung bersambut, manajemen Clippers pun dikabarkan akan membantu Pierce semaksimal mungkin untuk dapat mengakhiri karir di kota Boston.

Tentu saja, akan jauh lebih indah bagi Pierce untuk memainkan laga terakhirnya di tempat ia memulai karir profesional dan juga tempat ia meraih kejayaan tertinggi ketimbang harus mengakhiri kisah di Los Angeles, kota yang ia benci setengah mati karena rivalitas Celtics dan Lakers.

Apakah Boston Celtics, yang saat ini tengah memanaskan mesin untuk bertarung sebagai salah satu kandidat juara NBA akan mau ‘mengorbankan’ potensi yang ada di musim ini demi memberi jalan kepada legenda mereka yang akan pensiun?

Apakah Celtics rela mendedikasikan musim ini untuk Pierce sebagaimana Lakers mendedikasikan musim lalu untuk seorang Kobe Bryant hingga mereka terperosok jauh di dasar klasemen wilayah barat?

Mengingat jasa dan kecintaan Pierce terhadap kota Boston, kemungkinan besar General Manager Celtics, Danny Ainge, akan memaksimalkan segala opsi untuk bisa membawa pulang sang legenda sebagai kado perpisahan terakhir atas karirnya yang begitu spektakuler.

Thank you, The Truth!

Komentar