Pengumuman tim Brooklyn Nets mengejutkan para penggemar NBA. Sebab, Mike D'Antoni yang mengundurkan diri dari jabatan kepala pelatih Houston Rockets, justru kini menerima pekerjaan sebagai asisten pelatih Steve Nash. Ditambah lagi, Nets juga meluluskan permintaan Nash untuk menarik Ime Udoka mendampinginya. Ini membuat aroma Phoenix Suns di Nets musim ini makin terasa.

Nama-nama asisten pelatih Nets diumumkan di akun twitter resmi klub tersebut. D'Antoni dan Udoka menjadi asisten pelatih, bergabung dengan Jacque Vaughn, Adam Harrington, Jordan Ott, Tiago Splitter dan Ryan Forehan-Kelly. Sebelumnya, Nets juga mendatangkan Amar'e Stoudemire sebagai asisten pengembangan pemain.

Nash ditunjuk sebagai pelatih Nets musim ini, tanpa pengalaman melatih sebelumnya. Oleh sebab itu, dia meminta beberapa asisten berpengalaman yang bisa membantunya menangani tim tersebut. D'Antoni dianggap sebagai orang yang tepat.

D'Antoni punya pengalaman 16 musim sebagai kepala pelatih. Tetapi kalau dilihat dari catatan memegang tim secara penuh, maka D'Antoni pernah menangani tim selama 13 musim. Sisanya, dia menjadi pelatih pengganti di tengah musim. Dalam 13 musim sebagai kepala pelatih, termasuk empat musim di Houston Rockets, D'Antoni bisa membuat timnya menempati enam besar untuk offense rating.

Sementara itu, D'Antoni juga pernah menjadi kepala pelatih Phoenix Suns di tahun 2003 hingga 2008. Saat itu, dia menangani Steve Nash yang kembali ke Suns tahun 2004 hingga 2012. Artinya, Nash dan D'Antoni pernah bersama sebagai pemain dan pelatih selama empat musim. Mereka juga pernah bersama sebagai pemain dan pelatih di Los Angeles Lakers di tahun 2012 hingga 2014.

Melihat fakta tersebut, maka bisa dipastikan kalau Nash sudah mengenal D'Antoni. Begitu pula sebaliknya. Jadi chemistry keduanya sudah tidak diragukan lagi. Sementara itu, Ime Udoka diambil Nash karena pengalamannya. Udoka pernah menjadi asisten pelatih San Antonio Spurs di periode 2012 hingga 2019, kemudian bertugas sebagai asisten pelatih Philadelphia 76ers di musim 2019-2020. Pengalaman veteran 11 musim di NBA sebagai pemain, dan mendampingi pelatih-pelatih hebat saat bertugas sebagai asisten pelatih, akan membantu Nash mengendalikan tim Brooklyn Nets.

Selain itu, sebelumnya Nash juga mengambil Amar'e Stoudemire sebagai asisten pengembangan pemain. Amar'e merupakan rekannya saat bermain di Suns. Kemudian, masih ada Jacque Vaughn. Pelatih pengganti yang memimpin Nets di "gelembung" NBA dalam lanjutan musim 2019-2020.

Baca Juga: Jadi Asisten Pelatih Nets, Amar’e Stoudemire Reuni dengan Steve Nash

Komposisi asisten pelatih Nash ini terlihat gemuk. Tetapi wajar bila Nash meminta pendamping begitu banyak. Karena dia belum punya pengalaman melatih di NBA.

Nets ternyata pernah mencoba strategi ini sebelumnya. Menempatkan pelatih yang belum berpengalaman, dan menunjuk pelatih senior sebagai pendampingnya. Itu terjadi di musim 2013-2014 saat Jason Kidd yang baru pensiun diminta menjadi kepala pelatih Nets. Sementara asisten utama di tim tersebut adalah Lawrence Frank. Kepala pelatih Kidd di New Jersey Nets di tahun 2004 hingga 2010. Saat itu, Frank memecahkan rekor NBA sebagai asisten pelatih dengan bayaran terbanyak di liga. Frank dibayar AS$6 juta selama enam tahun.

Tetapi hubungan Kidd dan Frank justru tidak harmonis. Kidd menganggap Frank bukan mentor yang baik. Justru Kidd menggunakan kekuasaannya untuk menggeser Frank sebagai pencatat laporan evaluasi tim. Frank dilarang ikut latihan dan mendampingi tim saat bertanding. Ketegangan tersebut terjadi karena perbedaan filosofi bermain, strategi, dan pembinaan tim. Keduanya tetap kukuh dengan pendapat masing-masing. Tidak ada yang mau mengalah. Akhirnya, Frank memilih mundur pada tahun 2014. Sedangkan Jason Kidd akhirnya keluar dari Nets di tahun yang sama. (tor)

Foto: NYPost

Komentar