Kehebatan LeBron James sebagai seorang pemain tak perlu diragukan lagi. Empat gelar juara dan deretan rekor-rekor apik mengenai dirinya selama berkarier di NBA sudah cukup menceritakan betapa hebat dirinya. Termasuk di dalamnya perdebatan mengenai Greatest of All Time (GOAT) yang tak kunjung henti menyebut namanya, LeBron sudah menjadi seorang legenda meski belum terlihat akan pensiun.
Salah satu kehebatan LeBron di 17 tahun kariernya adalah konsistensi. Mari kita mundur ke awal dari seluruh perjalanan melegenda ini, lebih tepatnya di gim pertama LeBron di NBA yang digelar Rabu, 29 Oktober 2003, waktu setempat. Di usia 18 tahun, 9 bulan, dan 29 hari, LeBron yang datang dengan segudang ekspektasi sebagai pilihan pertama NBA Draft 2003 langsung memberikan performa luar biasa.
Dengan hype yang menyertai sejak SMA, gim pertama LeBron juga dipenuhi dengan hype tinggi, utamanya yang dibangun oleh ESPN sendiri. Sebagai saluran yang menyiarkan gim ini, ESPN bahkan meminta NBA untuk menunda tepis mula Cavaliers melawan Kings karena gim sebelumnya antara New York Knicks dan Orlando Magic harus melalui babak tambahan waktu. ESPN memastikan bahwa tidak ada yang ketinggalan melihat pemain gim perdana lulusan St. Vincent – St. Mary High School ini.
(Baca juga: Dari LeBron James untuk Barisan Pembenci)
Sebagai ruki, LeBron langsung menjadi pemain terlama di lapangan sekaligus top skor untuk Cleveland Cavaliers. Menghadapi Sacramento Kings, ia bermain total 42 menit 50 detik serta memberi sumbangsih 25 poin, 6 rebound, 9 asis, plus 4 steal. LeBron juga hanya melakukan dua turnover dan total memasukkan 12 dari 20 tembakannya (60 persen). Sayangnya, LeBron gagal membantu Cavaliers untuk memenangi gim itu. Kings menang dengan skor akhir 106-92.
Catatan poin debut LeBron tersebut merupakan catatan poin debut tertinggi untuk pemain lulusan SMA. Sebelum LeBron, pemain SMA dengan poin tertinggi di gim debutnya adalah Jonathan Bender dan Amar’e Stoudemire. Keduanya sama-sama mencetak 10 poin, berjarak 15 poin dari LeBron. Sedangkan legenda seperti mendiang Kobe Bryant dan Tracy McGrady tidak mencetak poin di gim debut mereka di NBA.
“Ini jadi kali pertama saya melihat dia bermain dan saya benar-benar kagum atas apa yang ia tampilkan di lapangan,” ujar Vlade Divac, salah satu bintang Kings kala itu. Bobby Jackson, pemain Kings lain juga tak ketinggalan menyampaikan sanjungan untuk LeBron. “Dia adalah seorang talenta sejati. Lihat bagaimana ia bermain. Kemampuan terbaiknya adalah bagaimana ia mendistribusikan bola, ia melakukan itu dengan sangat baik.”
LeBron menutup musim pertamanya dengan gelar Rookie of the Year. Ia jadi pemain Cavaliers pertama dalam sejarah yang meraih gelar ini. Secara statistik, LeBron membukukan rataan 20,9 poin, 5,5 rebound, 5,9 asis, dan 1,6 steal per gim. LeBron menembak 29 persen dari tripoin dan 42 persen secara keseluruhan (FG%).
(Baca juga: Ode untuk LeBron Raymone James)
Sejak saat itu, LeBron konsisten mendominasi NBA. Catatan poin, rebound, asis, serta akurasi baik tripoin dan keseluruhan LeBron tak pernah lebih rendah dari catatan di atas. Secara jumlah gim pun, LeBron juga memiliki catatan tampil yang terbilang tinggi. Jumlah gim terendah yang ia mainkan dalam satu musim adalah 55 gim, terjadi dua musim lalu kala ia terkena cedera pangkal paha membela Los Angeles Lakers. Sisanya, ia selalu mencatatkan penampilan setidaknya 67 gim (musim 2011 – 2012, NBA Lockout jumlah gim hanya 62 dan LeBron memainkan semuanya).
LeBron James adalah bentuk nyata sebuah konsistensi yang berujung dominasi. Di usianya yang akan menginjak 36 tahun dua bulan lagi, LeBron masih tampak belum akan berhenti. LeBron masih menjadi salah satu pemain paling sulit dijaga di liga dan mungkin pemain paling komplet yang pernah memainkan olahraga ini. Terus berjaya LeBron James!
Foto: NBA