Nuansa Phoenix Suns era pertengahan 2000-an semakin terasa di tubuh Brooklyn Nets musim depan. Setelah memilih Steve Nash yang meraih dua kali MVP saat membela Suns (2005 dan 2006) sebagai kepala pelatih baru mereka, Nets juga baru saja memastikan perekrutan rekan Nash, Amar’e Stoudemire. Stoudemire didapuk menjadi asisten pelatih Nash. Kabar ini pertama kali disampaikan oleh The Athletic.

Kehadiran Stoudemire tampaknya berguna untuk sedikit “menenangkan” Nash. Seperti diketahui, Nash sama sekali belum pernah menjadi kepala pelatih tim NBA sebelumnya. Ia hanya pernah bertugas sebagai konsultan pemain di Golden State Warriors. Dengan hadirnya Stoudemire, Nash mungkin bisa lebih tenang dan nyaman dalam berdiskusi meracik strategi. Sebelum sepakat dengan Stoudemire, Nets dan Nash sempat dikabarkan merayu Dirk Nowitzki yang juga rekan satu tim Nash waktu di Dallas Mavericks untuk bergabung. Sayangnya, Dirk masih menikmati masa pensiun dan menjauh sepenuhnya dari basket. 

Pun demikian, sisi negatif dari perekrutan ini adalah fakta bahwa Stoudemire juga tak memiliki pengalaman melatih. Lebih buruk lagi, sejujurnya ia masih berstatus sebagai pemain profesional di tahun ini. Juli lalu, ia membantu Maccabi Tel Aviv menjadi juara liga Israel. Bahkan, Stoudemire terpilih sebagai MVP final.

(Baca juga: Kevin Durant: Bukan Saya yang Memilih Pelatih Nets)

Nash dan Stoudemire bermain bersama sejak musim 2004 – 2005 hingga 2009 – 2010. Keduanya berhasil memimpin Suns lolos ke playoff lima kali dalam enam musim. Dua di antaranya bahkan sampai final Wilayah Barat. Sayangnya, mereka harus menyerah dari San Antonio Spurs di 2005 (4-1) dan Dallas Mavericks di 2006 (4-2). Baik Nash dan Stoudemire tidak pernah merasakan gelar juara sebagai pemain.

Kejayaan Suns kala itu juga tak lepas dari Mike D’Antoni. Pelatih yang menolak perpanjangan kontrak dari Houston Rockets tersebut membawa gaya bermain run and gun yang berpusat pada permainan pick n roll Nash dan Stoudemire. Kehebatan mereka kala itu membuat Nash dan Stoudemire disandingkan dengan duet legendari John Stockton dan Karl Malone.

Menariknya, sebuah laporan dari SiriusXM NBA Radio menyebutkan bahwa D’Antoni juga kemungkinan akan bergabung di jajaran kepelatihan Nash. Kecil kemungkinan menjadi asisten pelatih, opsi terbaik D’Antoni adalah sebagai konsultan tim. Jika rumor ini benar terjadi, maka bukan tidak mungkin gaya bermain Suns yang lalu akan kita lihat kembali musim depan, tentunya dengan sentuhan permainan modern.

(Baca juga: Steve Nash Berusaha Merayu Dirk Nowitzki Jadi Asisten Pelatih Nets)

Pertanyaan terbesar yang dihadapi Nash dan Stoudemire bukanlah bagaimana mereka meracik tim. Melainkan, sanggupkah mereka mengontrol ego dua megabintang NBA, Kyrie Irving dan Kevin Durant. Meski beberapa laporan menyebutkan bahwa penunjukkan Nash sudah mendapat restu dua bintang tersebut, bukan tidak mungkin keadaan memburuk di tengah jalan. Sesuatu yang bukan hal baru dengan Kyrie.

Hampir seluruh pemain Nets musim ini masih memiliki kontrak hingga musim depan. Satu-satunya pemain dengan menit bermain tinggi yang menjadi pemain bebas adalah Joe Harris. Hal ini membuat kemungkinan perombakan besar di Nets sangatlah kecil. Jika pun terjadi, perombakan tersebut harus melalui proses pertukaran pemain. (DRMK)

Foto: NBA/Getty Images

 

Komentar