DeMar DeRozan sudah menuntaskan kewajiban kontraknya dengan San Antonio Spurs selama dua musim kompetisi. Selanjutnya, dia menutup kemungkinan untuk tetap berada di Spurs. Situasi di sana membuat DeRozan tidak nyaman. Kabarnya, pemain empat kali All-Star NBA tersebut meminta perdagangan.
Awal muncul kabar tersebut dari seorang agen pemain yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan bahwa DeRozan sudah tidak betah di San Antonio. Kemudian, situs berita The Athletic juga melaporkan bahwa DeRozan meminta perdagangan di jeda musim ini. Salah satu faktornya yaitu kegagalan Spurs melangkah ke playoff NBA 2020. Situasi ini membuat tim tidak menyenangkan bagi pemain berusia 31 tahun tersebut.
DeRozan menghabiskan sembilan musim di Toronto Raptors (2009-2018). Kemudian pada 18 Juli 2018, DeRozan dan Jakob Poeltl ditukar dengan Kawhi Leonard dan Danny Green. Hati DeRozan semakin hancur setelah Raptors menjadi juara NBA 2019. Karena, DeRozan dan Kyle Lowry selalu memimpikan bahwa mereka yang mendapatkan gelar itu bersama-sama.
Situasi di Spurs musim lalu memang kurang menyenangkan. Kabar kepindahan Gregg Popovich ke Brooklyn Nets menjadi rumor hangat di media olahraga Amerika Serikat. Kabar tersebut mengganggu konsentrasi pemain ketika mereka harus menghadapi "seeding games" di lanjutan NBA. Pada akhirnya, Spurs tidak lolos ke playoff untuk pertama kalinya sejak 1997. Situasi ini membuat DeRozan tidak nyaman.
Baca Juga: Spurs Tak Lolos Playoff, Pertama Kali Sejak Era Gregg Popovich
DeRozan adalah salah satu dari sedikit pemain di NBA yang masih menggunakan senjata tembakan perimeter. Musim 2019-2020, DeRozan mencetak 22,1 poin, 5,5 rebound, dan 5,6 asis per pertandingan, dengan akurasi tembakan 53 persen. Belum jelas arah tujuan DeRozan. Tetapi dari semua pemberitaan terkait hal ini, DeRozan sepertinya tidak akan pergi begitu saja. Dia ingin ditukar saja, agar Spurs bisa mendapatkan penggantinya. (tor)
Foto: USA Today