Indiana Pacers mengakhiri pencarian mereka untuk posisi kepala pelatih. Usai memecat Nate McMillan atas kegagalan lolos ke putaran pertama playoff, Pacers sempat dikaitkan dengan sederet nama besar seperti Mike D’Antoni, Brett Brown, hingga Tyronn Lue. Namun, pilihan mereka akhirnya jatuh kepada Nate Bjorkgren, asisten pelatih Toronto Raptors. Kabar ini pertama kali disampaikan oleh The Athletic.

Ini akan menjadi pengalaman pertama Nate menjadi seorang kepala pelatih NBA. Pun demikian, Nate bukanlah orang kemarin sore untuk urusan kepelatihan. Meski baru berusia 45 tahun,Nate sudah menjadi pelatih selama 16 tahun. Ia memulai kariernya sebagai pelatih SMA selama tiga tahun sebelum hijrah ke NBA D-League (sekarang NBA G League).

Nate menghabiskan delapan tahun di D-League dengan tiga tim berbeda, Iowa Energy, Santa Cruz Warriors, dan Bakersfield Jam. Khusus bersama Bakersfield Jam, Nate menjadi kepala pelatih. Sayangnya, ia hanya bertahan satu musim di sana. Pun demikian, catatan Nate sebagai kepala pelatih bisa dibilang cukup baik. Jam ia bawa dari tim dengan rekor (24-26) di musim sebelumnya jadi tim dengan rekor (34-16).

Per 2015, ia menerima tawaran Jeff Hornacek untuk menjadi asisten pelatih Phoenix Suns. Saat Hornacek dipecat oleh Suns per 2017 pun, Nate tetap bertahan. Ia berubah menjadi “pembisik” Earl Watson. Di akhir musim, Watson yang kurang berprestasi akhirnya dipecat dan akhirnya Nate pindah ke Raptors untuk menjadi asisten Nick Nurse. Nurse bukanlah sosok baru untuk Nate. Keduanya bekerja sama di Iowa Energy dan berhasil jadi juara D-League pada 2011.

(Baca juga: Indiana Pacers Pecat Nate McMillan)

Kita semua tahu bagaimana cerita Nate, Nick, dan Raptors di musim itu. Mereka berhasil membawa gelar juara pertama untuk tim asal Kanada usai mengandaskan Golden State Warriors dalam enam gim. Sayangnya, upaya Raptors untuk mempertahankan gelar di musim ini gagal. Mereka kalah lewat drama tujuh gim dengan Boston Celtics di semifinal Wilayah Timur.

Merekrut asisten pelatih tim juara menjadi kepala pelatih bukanlah hal baru di NBA. Bahkan, hal ini bisa dibilang sangat lumrah. Perekrutan seperti ini diharapkan mampu membawa “pengaruh” atau ideologi keberhasilan tim asal ke tim baru yang mereka tangani. Tak sedikit yang berhasil, tak sedikit pula yang gagal.

Nate kini dihadapkan dalam kondisi yang cukup pelik. Selain harus mempertahankan budaya lolos ke playoff, Nate juga harus menghentikan kutukan putaran pertama Pacers. Tim yang identik dengan warna kuning ini tak sekalipun lolos dari putaran pertama playoff sejak 2014. Di sisi lain, Nate akan dihadapkan dalam posisi meramu skuat terbaik dengan potensi kepergian Victor Oladipo. Nate memang masih memiliki Malcolm Brogdon, Myles Turner, T.J. Warren, dan Domantas Sabonis. Namun, sejauh ini, keempat pemain ini masih belum teruji sebagai “go to player”, sebagai pemain yang bisa membuat situasi di saat-saat genting.

Nate akan jadi pelatih debutan kedua di NBA 2020 – 2021 nanti. Sebelumnya, Brooklyn Nets telah menetapkan Steve Nash menjadi kepala pelatih. Secara keseluruhan, sudah ada enam kepala pelatih baru untuk musim depan (termasuk Nate dan Steve). Jumlah ini pasti akan bertambah karena Houston Rockets, New Orleans Pelicans, dan Oklahoma City Thunder belum mengumumkan pelatih mereka hingga sekarang. (DRMK)

Foto: NBA

 

Komentar