Nama Rob Pelinka jadi pembicaraan di awal musim lalu. Rumor yang beredar, dia menusuk dari belakang untuk mendapatkan jabatan Presiden Operasi Bola Basket Los Angeles Lakers dari Magic Johnson. Ada pula yang bilang bahwa Pelinka tak akan mampu membawa Lakers juara di musim pertamanya memimpin. Kenyataan justru sebaliknya, Pelinka membayar kepercayaan yang sudah diberikan oleh Jeanie Buss, pemilik Lakers.

Rumor perseteruan Pelinka dan Magic Johnson meredup ketika Anthony Davis datang. Pelinka berjasa dalam hal ini. Penggemar Lakers meyakini duet Davis dan LeBron James bisa membawa tim kesayangannya kembali ke final. Akhirnya harapan penggemar terwujud, bahkan menyelesaikan musim sebagai juara.

Pelinka awalnya berada di bawah Magic Johnson. Dia hanya seorang manajer umum. Tapi Jennie Buss melihat Pelinka punya ambisi yang kuat untuk membawa Lakers kembali berjaya. Pelinka ditunjuk langsung oleh Jeanie untuk menggantikan Magic Johnson yang mundur pada 9 Apil 2019 lalu. Seperti yang diungkapkan Jennie di podcast "The Full 4" milik bleacherreport. Jeanie menilai Pelinka sebagai orang yang bisa bertanggung jawab atas tim ini.

"Penting diketahui penggemar bahwa Magic Johnson mewakili kebesaran Lakers. Dia akan melakukan yang terbaik untuk tim ini. Tetapi tim ini butuh orang yang bisa membuat keputusan cepat agar lebih stabil," kata Jeanie, seperti dikutip dari bleacherreport.

Baca Juga: Rob Pelinka, Arsitek di Balik Skuat Komplet dan “Murah” Lakers

Lakers sebenarnya terlilit kasus hukum. Ini buntut dari pemecatan Jim Buss, kakak Jeanie, dari jabatan Wakil Presiden Operasi Bola Basket pada tahun 2017. Manajer umum Mitch Kupchak juga dipecat setelah Jim Buss. Manajemen Lakers di bawah Jeanie akhirnya mempekerjakan Magic Johnson dan Rob Pelinka.

Jim dan Johnny, dua saudara laki-laki Jeanie mencoba merebut kekuasaan. Mereka menggunakan hak waris untuk menggulingkan dewan direksi yang dipimpin oleh Jeanie. Mereka bisa melakukan itu karena surat wasiat ayahnya, Jerry Buss, yang meninggal tahun 2013 lalu. Jerry membagi rata 66 persen saham Lakers kepada enam anaknya. Tetapi Jeanie dianggap lebih berkuasa ketimbang saudara-saudaranya.

Jeanie memang dikenal sebagai pebisnis ulung. Sporting News memasukkannya dalam daftar 20 Wanita Paling Berpengaruh di Olahraga pada tahun 2005. Kemudian pada tahun 2011, Forbes menyebut Jeanie Buss salah satu wanita yang kuat dalam manajemen olahraga. ESPN menyatakan bahwa Jeanie adalah salah satu wanita paling berpengaruh di NBA.

Pada tahun 1993, Jeanie Buss mengakhiri pernikahannya dengan pemain bola voli Steve Timmons setelah tiga tahun. Saat itu Jeanie berkata," Saya tidak pernah mengutamakan pernikahan saya. Bisnis selalu menarik bagi saya."

Kembali ke permasalahan Lakers. Jeanie menerima pengunduran diri Jim Buss, kakaknya, karena tidak setuju dengan kedatangan DeMarcus Cousins. Masalah tersebut berlarut-larut hingga ke tingkat manajemen. Keduanya, Jim dan Kupchak akhirnya dipecat. Saat Lakers berada di situasi yang genting, Jeanie memutuskan untuk memilih seseorang yang dia percaya yaitu Rob Pelinka.

Pelinka membuktikan bahwa dirinya tidak hanya sekadar dekat dengan Jennie, tapi juga Presiden Operasi Bola Basket yang cerdas membaca situasi. Mulai dari pemilihan pelatih dan pemain untuk mendukung performa LeBron James.

"Jadi sekarang semua bisa melihat bahwa keputusan yang saya buat bukan hanya reaksi spontan. Penunjukan Rob Pelinka sebagai pemimpin tim ini sudah tepat," kata Jeanie.

Rob Pelinka finis di urutan ketujuh dalam voting Executive of the Year. Musim ini, Lawrence Frank dari LA Clippers terpilih sebagai eksekutif terbaik. Dua bintang Lakers, LeBron James dan Anthony Davis, heran dengan hasil ini pemungutan suara tersebut. Kenapa Pelinka hanya berada di urutan ketujuh dalam pemungutan suara.

Namun, Jeanie mengatakan bahwa Lakers tidak membutuhkan penghargaan individu. Karena yang mereka butuhkan adalah gelar juara NBA 2020. Selain gelar ke-17 bagi tim, piala tersebut membuat Jeanie dan Pelinka dipercaya penggemar Lakers. Dan, itu sudah mereka buktikan.

"Pertama saya ingin berterima kasih kepada Adam Silver dan seluruh karyawan liga karena membuat kompetisi tahun ini bisa diselesaikan. Seluruh tim Lakers terima kasih, Rob Pelinka terima kasih, Coach Vogel, Coaching Staff, dan semua yang bekerja dengan kami di orlando," ucap Jeanie di pidatonya setelah penyerahan trofi juara NBA 2020.

"Kepada tim Lakers, saya bangga. Kalian sudah menunjukkan kepada Los Angeles dan dunia tentang dedikasi, kerja keras, profesionalisme. Keluarga besar Lakers sangat kehilangan karena tragedi Kobe Bryant dan Gianna."

"Biarkan trofi ini menjadi gambaran untuk persatuan, percaya satu sama lain, maka keajaiban bisa terjadi. Lakers Nation, saya ingin mengembalikan trofi ini ke Los Angeles, di mana seharusnya dia berada." (tor)

Foto: YahooSports

Komentar