Rayuan Rob Pelinka berpadu dengan keinginan Anthony Davis untuk pindah, membuat manajemen New Orleans Pelicans tak kuasa untuk merelakan pemain andalannya pergi. Sebagai gantinya, Pelicans mendapatkan pemain muda seperti Lonzo Ball, Brandon Ingram, dan Josh Hart. Kini Davis jadi salah satu faktor besar Lakers mengunci gelar juara NBA 2020.

Davis bermain di Pelicans sejak 2012 hingga 2019. Meski sudah menjadi bintang besar sekaligus tulang punggung klub, tapi Davis hanya dua kali tampil di playoff NBA (2015 dan 2018). Itu pun hanya sampai putaran kedua. Akhirnya pada 28 Januari 2019, Davis mengumumkan dirinya tidak akan menandatangani perpanjangan kontrak dengan Pelicans, dan meminta perdagangan. NBA memberi denda sebesar AS$50 ribu kepada Davis karena mengumumkan perdagangan sebelum bursa jual-beli pemain dibuka.

Salah satu faktor yang membuat Davis mau bergabung dengan Lakers adalah mendiang Kobe Bryant. Davis dan Kobe pernah bermain bersama di Olimpade London 2012. Dari ajang tersebut, Davis semakin kagum dengan Kobe. Sebaliknya, legenda Lakers menganggap bahwa kehadiran Davis di tim, akan menjadikan tim tersebut sangat kuat. Sekarang, kata-kata Kobe Bryant terbukti. Dan, beruntungnya Davis bermain di Lakers.

Setelah memastikan gelar juara, Davis tak lupa menyebut bahwa Kobe Bryant yang menjadi mentornya.

"Itu sangat berarti bagi kami. Dia (Kobe Bryant) adalah kakak bagi kami semua," kata Davis dalam wawancara usai pertandingan.

Setelah kematian Kobe Bryant dan putrinya Gianna, Davis berusaha keras mencari cara untuk memberikan penghormatan terakhir pada idolanya tersebut. Davis merasa satu-satunya cara untuk menghormati legenda Lakers itu hanyalah membawa pulang trofi Larry O'Brien ke Los Angeles.

Di gim keenam, atau gim kemenangan Lakers, Minggu, 11 Oktober waktu setempat, Davis sempat menangis di pinggir lapangan, saat waktu masih tersisa 30 detik. Dia seakan tidak percaya yang terjadi hari ini.

"Saya bilang, saya tidak akan menangis. Kenyataannya, saya menangis saat sisa waktu 30 detik," katanya.

"Sejak pertandingan pertama musim ini, saya dan LeBron James, tahu apa yang kami miliki. Kami sadar bahwa kami punya kekuatan untuk menjadi juara tahun ini."

Di musim reguler, Davis mencetak 26,1 poin, 9,3 rebound, dan 3,2 asis dalam 62 pertandingan. Sedangkan di babak playoff hingga final, Davis mencetak 28,2 poin, 9,5 rebound, dan 3,5 asis. Davis dan LeBron James muncul menjadi duet terbaik di NBA musim ini. Davis juga menampilkan permainan bertahan yang luar biasa di Final NBA 2020 menghadapi Miami Heat.

"Saya berusaha berlatih dengan baik untuk bertahan. Itu adalah kerja keras semua orang. Meski penampilan kami naik-turun, tapi saya senang dengan tim ini. Kami berusaha menurunkan kesalahan di tiap-tiap pertandingan. Meski terkadang tidak berjalan lancar," katanya.

Ini adalah pengalaman Final NBA pertama bagi Davis, sekaligus gelar juara NBA pertama dalam kariernya. Davis kini menjadi pemain kedelapan yang memenangkan medali emas NBA, jadi juara NCAA dan NBA. Selain menghormati mendiang Kobe Bryant, Davis juga mempersembahkan gelar juara NBA untuk ayahnya.

"Ayah saya rela berada di 'gelembung' NBA ini selama 30 hari. Dukungan itu sangat berarti bagi saya. Ayah selalu mengirim pesan sebelum pertandingan dimulai, dan menanyakan tentang permainan setelah gim usai. Ayah saya menunggu momen seperti ini selama bertahun-tahun. Dia adalah suporter terbesar saya, sekaligus kritikus paling tajam dalam karier saya," tutup Davis.

Davis akan berstatus bebas agen tahun 2020 mendatang. Sampai sekarang belum ada keputusan tentang masa depannya. Apakah dia tetap di Lakers, atau masuk bursa pemain bebas agen. (tor)

Foto: NBA

Komentar