Pemain pamit pensiun, tapi setelah itu bermain lagi. Itu hal yang lazim di basket profesional. Bahkan Michael Jordan pun pernah melakukannya. Tapi ada yang menarik dari Richard Jefferson. Dia menyatakan pensiun pada 13 Oktober 2018, kemudian pada 2 Juli 2019, Jefferson mengumumkan kembali bermain di NBA. Ternyata ada cerita menarik di balik keputusannya tersebut.
Jefferson menderita PTSD (post-traumatic stress disorder), atau gangguan stres pascatrauma. Ini adalah gangguan mental yang muncul setelah seseorang mengalami atau menyaksikan peristiwa yang tidak menyenangkan. PTSD merupakan gangguan kecemasan yang membuat penderitanya teringat pada kejadian traumatis. Peristiwa yang bisa memicu PTSD antara lain perang, kecelakaan, bencana alam, dan pelecehan seksual.
Ternyata penyebab PTSD yang diderita Jefferson adalah Golden State Warriors. Lebih spesifik lagi yaitu Stephen Curry, Kevin Durant, Klay Thompson dan Draymond Green.
Jefferson bermain untuk Cleveland Cavaliers sejak 2015 hingga 2017. Tepat saat Cavs terlibat persaingan panas dengan Warriors. Karena salah satu persaingan tingkat tinggi dalam sejarah NBA adalah saat LeBron James dan Cavs dengan Curry dan Warriors antara tahun 2014 sampai tahun 2018. Keduanya bertemu empat kali di Final NBA, dan Cavaliers memenangkan satu edisi saja di tahun 2016. Mau tidak mau, Jefferson ikut dalam persaingan yang menguras fisik dan mentalnya.
Seperti dikutip dari thesportsrush, pemain berusia 40 tahun tersebut ingin kembali ke liga setelah sembuh dari PTSD. Tetapi dirinya tidak mau lagi terlibat dalam persaingan seperti Cavs dan Warriors. Jefferson menyebut bahwa "Warriors Big 4" atau Durant, Curry, Thompson, dan Green adalah orang-orang yang membuat mentalnya tidak sehat.
"Tidak, sama sekali saya tidak ingin berada di situasi seperti itu lagi. Itu memberi saya PTSD. Saya bertarung melawan tim dengan rekor musim reguler terbaik yang pernah ada. Sedangkan KD, Steph, Klay, dan Draymond, mereka yang membuat saya terjaga di malam hari. Saya tidak bisa tidur sebelum dan sesudah bertanding melawan mereka," kata Jefferson.
Saat ini Jefferson memang belum punya tim. Dirinya berharap bisa kembali bemain di NBA, meski hanya menerima peran kecil di tim. Namun sampai musim reguler 2019-2020 berakhir, tidak ada tim yang merekrut pemain veteran tersebut.
Jefferson masuk ke NBA pada Draft 2001. Dia dipilih oleh Houston Rockets, tetapi akhirnya bermain dengan New Jersey Nets sebagai tim pertamanya (2001-2008). Setelah itu, Jefferson pindah ke Milwaukee Bucks (2008-2009), lalu San Antonio Spurs (2009-2012). Jefferson pernah singgah satu musim di Golden State Warriors (2012-2013), lalu pindah ke Utah Jazz (2013-2014), dan Dallas Mavericks (2014-2015).
Karier Jefferson cemerlang setelah masuk Cleveland Cavaliers di tahun 2015. Salah satu penampilan terhebatnya yaitu di Gim 3 Final NBA 2016. Jefferson mengisi posisi Kevin Love yang cedera. Dia tampil 33 menit dengan mencetak sembilan poin dan delapan rebound. Saat itu, Cavs menang 120-90 dan mengubah agregat menjadi 1-2. Cavs menjadi juara NBA dengan menang di gim ketujuh setelah sempat tertinggal 1-3.
Setelah membantu tim meraih gelar juara, Jefferson menandatangani perpanjangan kontrak dua tahun senilai AS$5 juta. Namun pada tahun 2017, Jefferson dikirim ke Atlanta Hawks. Tujuannya agar Cavs bisa mendapatkan dana segar untuk mengamankan kontrak LeBron James. Tetapi belum sempat bermain dengan Hawks, Jefferson dibebaskan dari segala kewajibannya.
Pada 19 Oktober 2017, Jefferson setuju membela Denver Nuggets dengan nilai kontrak AS$2,3 juta selama satu musim. Setahun kemudian, Jefferson mengumumkan pensiun karena mentalnya terganggu. Dia mengakui bahwa tahun-tahun paling berkesan di NBA adalah saat dirinya bermain di Cleveland Cavaliers, dan terlibat dalam drama persaingan panas dengan Golden State Warriors. (tor)
Foto: Fear The Sword, Bleacher Report