Lanjutan NBA musim 2019-2020 mengusung semangat perjuangan pemain demi kesetaraan ras di Amerika Serikat. Isu yang hangat di negara tersebut selain pandemi virus korona. NBA dan Asosiasi Pemain (NBPA) didesak pemain untuk membuat NBA Foundation, yayasan yang menjadi pelaksana kegiatan yang berkaitan dengan penanganan isu rasisme. Pada Jumat, 9 Oktober 2020, diumumkan delapan orang yang menjadi Dewan Direksi NBA Foundation, salah satunya Michael Jordan.

Dewan Direksi tersebut bertugas memberi arahan yang berhubungan dengan program dan aliran dana, serta mengawasi kegiatan amal yang dilakukan oleh 30 klub peserta NBA. Selain Michael Jordan sebagai pemimpin Charlotte Hornets, ada juga Harrison Barnes (forwarda Sacramento Kings), Gayle Benson (Gubernur New Orleans Pelicans), Tobias Harris (forwarda Philadelphia 76ers), Tonny Ressler (pemilik Atlanta Hawks), Michael Roberts (Direktur Eksekutif NBPA), Larry Tanembaum (Ketua Dewan Gubernur NBA dan Gubernur Toronto Raptors), dan Adam Silver (Komisaris NBA). Delapan anggota Dewan Direksi ini selanjutnya akan menunjuk satu orang sebagai Direktur NBA Foundation.

NBA Foundation akan mendorong pemberdayaan ekonomi untuk masyarakat kulit hitam. Mereka akan didorong untuk mendapatkan pekerjaan yang layak, serta meningkatkan akses dan dukungan untuk pendidikan. Terutama pendidikan menengah hingga perguruan tinggi. Karena selama ini, komunitas kulit hitam kurang memiliki akses ke perguruan tinggi. NBA Foundation juga akan membuat pelatihan-pelatihan bagi komunitas kulit hitam untuk meningkatkan taraf hidup mereka. Selama 10 tahun ke depan, 30 tim NBA sepakat menyumbang AS$30 juta per tahun untuk amal. Tugas NBA Foundation memastikan anggaran tersebut tepat sasaran.

Semua pemain di liga berharap agar NBA dan klub menunjukkan perjuangan yang lebih nyata. Bukan hanya kampanye melalui tulisan "Black Lives Matter" di lapangan saja. Para pemain juga selalu menyuarakan kesetaraan sosial selama mereka bertanding di "gelembung" NBA. (tor)

Foto: USAToday

Komentar