Prawira Bandung juga terhitung sebagai tim dengan persiapan yang matang menjelang lanjutan IBL 2020. Mereka sudah berlatih sejak 6 Juli lalu. Pembatalan ini berdampak pada pemain dan manajemen tim Prawira.

Para pemain Prawira sudah menjalani tahap persiapan fisik hingga strategi dengan sangat baik. Bahkan mereka sudah sering melakukan uji coba dengan timnas basket Indonesia asuhan Rajko Toroman. Kebetulan timnas putra Indonesia sedang melakukan pemusatan latihan di kota Bandung. Jadi tim yang mudah untuk diajak uji tanding adalah Prawira.

Latihan Prawira sempat terhambat. Ini karena pergantian posisi kepala pelatih. Giedrius Zibenas yang sudah habis masa kontraknya, tidak diperpanjang lagi. Kemudian, manajemen memutuskan untuk kembali memakai jasa Andre Yuwadi. Dia pernah menjadi kepala pelatih Prawira di musim 2018-2019.

Menurut Andre, pembatalan ini berdampak pada semua yang ada di tim Prawira. Bukan hanya pemain, melainkan dari jajaran manajemen tampak kaget dengan keputusan yang diambil oleh liga.

"Pengaruhnya pasti ada. Bukan hanya pemain saja. Semua stakeholder klub ini juga kena imbasnya," jelas Andre, Rabu, 7 Oktober 2020. "Untuk selanjutnya, kami masih menunggu arahan manajemen. Kami masih menunggu apa rencana IBL berikutnya."

Pemain Prawira juga langsung diliburkan setelah keputusan batal diumumkan oleh IBL. Tidak hanya menunggu keputusan liga musim depan, mereka juga berharap kejelasan kontrak mereka.

"Kami masih menunggu sampai musim depan. Bagaimana kelanjutan tim kami. Untuk kontrak pemain ada yang sudah habis, tapi ada beberapa yang masih punya kontrak dengan Prawira. Semua masih menunggu keputusan dari manajemen," ujar Diftha Pratama.

Diftha dan pemain Prawira hanya bisa berharap liga segera mengumumkan rencana musim depan. Ini bisa membantu manajemen klub mengambil keputusan. Karena akan sangat berpengaruh pada nasib pemain saat ini. (tor)

Foto: IBL

Komentar