Seperti diberitakan sebelumnya, IBL musim 2020 secara resmi dibatalkan. Meski sudah sempat ada rencana melanjutkan kompetisi, pada akhirnya tidak mendapatkan izin penyelenggaraan. Direktur IBL Junas Miradiarsyah menjelaskan alasan pembatalan serta rencana untuk musim berikutnya.

IBL 2020 rencananya berlangsung selama empat bulan, sejak Januari sampai April. Tetapi pada bulan Maret, tepatnya setelah Seri 5 Surabaya, liga terpaksa dihentikan karena pandemi virus korona. Penyelenggara liga awalnya berharap bisa melanjutkan kompetisi. Mereka membuat skenario lanjutan liga yang langsung memasuki babak playoff yang digelar pada 13-27 Oktober 2020. Setelah rencana tersebut matang, enam hari sebelum penyelenggaraan justru dibatalkan.

Baca Juga: IBL 2020 Batal Dilanjutkan

"Dibatalkan artinya kami sudah stop," tegas Junas. "Kami tidak bisa berspekulasi dengan kondisi sekarang. Kalau ditunda lagi, kami tidak tahu bisa satu atau dua bulan. Kalau dua bulan, maka sudah masuk Desember. Artinya, kami harus mulai persiapan untuk musim 2021. Jadi kami tidak bisa melanjutkan musim 2020."

Junas membenarkan bahwa sejak DKI Jakarta diberlakukan PSBB kembali, pihaknya melakukan koordinasi ulang dengan pihak-pihak terkait. Salah satunya dengan pihak kepolisian. Namun, situasi perkembangan negara juga tidak menentu. Akhirnya, IBL juga tidak mendapatkan izin keramaian dari pihak kepolisian. Sama seperti sepak bola dan bola voli.

Pembatalan tersebut jelas berdampak pada penyelenggara. Menurut Junas, mereka mengalami kerugian besar moral dan materi. Sebab, liga yang seharusnya bisa berjalan penuh, hanya bisa digelar setengahnya. Belum lagi soal persiapan lanjutan liga.

"Selama tiga sampai empat bulan penundaan ini, kami juga sudah berupaya maksimal. Koordinasi dengan semua pihak, termasuk membuat skenario 'IBL Bubble' yang juga memakan biaya cukup besar. Tetapi kami mencoba menarik sisi positifnya, bahwa ini bisa menjadi modal kami untuk musim depan," imbuh Junas.

Modal yang dimaksud Junas adalah standar kesehatan yang sudah mereka buat sekarang. Ia berharap saat pandemi reda, semua tidak boleh lengah. Protokol kesehatan yang sudah dibuat saat ini bisa digunakan untuk musim depan. Ini akan meningkatkan standar penyelenggaraan IBL musim depan.

IBL sendiri selama persiapan lanjutan liga, sudah membuat beberapa skenario tentang protokol kesehatan. Mereka juga sudah melakukan simulasi. Jadi musim depan, pedoman ini bisa dipakai lagi. Meski harapannya pandemi sudah reda, sehingga bisa kembali mendatangkan penonton ke arena pertandingan.

Sementara itu, Junas juga menyampaikan bahwa klub-klub sudah sepakat bila musim ini dibatalkan. Mereka melakukan managers meeting siang ini, sebelum pengumuman musim 2020 dibatalkan.

"Pada dasarnya, klub menerima karena ini yang terbaik bagi semuanya. Tetapi kami sebagai penyelenggara tidak bisa berhenti. Kami terus berjalan menyambut musim kompetisi 2021," tegasnya.

Junas dan klub-klub juga berencana mengadakan rapat lagi. Tujuannya kali ini membahas mengenai hal-hal bersifat teknis, seperti peringkat klub dalam Draft IBL dan pengumuman gelar individu. IBL sudah menyiapkan semua skenarionya, namun belum dibahas secara detail dengan klub. Fokus IBL hari ini hanya ingin memastikan status kompetisi saja. (tor)

Foto: IBL

Komentar