Pemain Timnas Indonesia, Abrahama Damar Grahita bercerita bahwa latihan fundamental dan penguatan otot harus selaras. Nomine MVP IBL 2020 tersebut memberi motivasi kepada pemain-pemain muda agar tidak bosan-bosan berlatih dua hal tersebut.
"Dua hal ini sama-sama penting. Sebab, walau pun punya fundamental bagus tapi otot kurang baik, maka tidak akan optimal. Sebaliknya, punya fisik yang bagus tapi tidak diimbangi fundamental yang baik, hasilnya juga tidak maksimal," kata pemain 24 tahun tersebut.
Abraham menjelaskan bahwa otot yang dimaksud adalah menguatkan otot yang berhubungan dengan permainan basket. Sebagai contoh, ketika melakukan tembakan, tidak hanya menggunakan otot triceps dan biceps aja. Mulai dari jari, seluruh otot lengan, hingga bahu, serta beberapa bagian otot dada terpakai dalam gerakan tersebut.
"Dengan memperkuat otot-otot tersebut, maka akan mendapatkan power yang jauh lebih besar dengan minimum effort. Bila otot jarang melakukan program penguatan, yang ada justru bisa mempengaruhi output power, tingkat akurasi, serta meningkatkan risiko cedera," kata Abraham.
Pemain asal Bangka Belitung tersebut juga menggaris bawahi bahwa latihan penguatan otot tidak berbasis pada posisi permainan. Sebaiknya, seorang pemain basket menjalani program penguatan otot dari atas ke bawah. Ini agar gerakan fundamental bisa maksimal.
Kondisi pandemi seperti ini bisa jadi waktu yang tepat untuk penguatan otot. Terlebih, ketika punya banyak waktu luang selama di rumah setelah belajar.
"Cukup melakukan beberapa variasi latihan seperti plank, squad, push up, hingga beberapa latihan ABS. Yang penting konsisten melakukannya. Bukan banyak tapi sekali-sekali aja," ujarnya.
Tak lupa, Abraham mengingatkan bagi pemain-pemain pelajar di seluruh tanah air untuk melakukan penguatan otot sebelum mengikuti DBL Play Skill Competition, yang akan dimulai 16 Oktober mendatang. (Zaq)
Foto: dbl.id