Beberapa hari terakhir, dunia maya diramaikan kabar kepergian Marc Gasol dari NBA. Kabarnya, adik Pau Gasol ini akan bermain di liga Spanyol saja. Marc memang menjadi pemain bebas agen di akhir musim nanti. Kepergiannya, bisa menjadi berkah bagi Serge Ibaka di Toronto Raptors.

Marc Gasol masuk NBA pada tahun 2008. Dia menjadi anggota tim Memphis Grizzlies hingga tahun 2019. Selama di Grizzlies, Gasol mendapatkan semuanya, seperti tiga kali menjadi NBA All-Star, All-NBA First Team, All-NBA Second Team, hingga Defensive Player of the Year (2013). Tetapi belum pernah mendapatkan gelar juara NBA.

Pada 7 Februari 2019, Gasol dikirim ke Toronto Raptors, dengan pertukaran yang melibatkan CJ Miles, Jonas Valanciunas, dan Delon Wright. Di musim pertamanya bersama Raptors, Gasol mencetak 9,1 poin, 6,6 rebound, dan 3,9 asis per gim. Pada akhirnya, Marc bisa bergabung dengan Pau, sebagai dua bersaudara yang memenangkan gelar NBA. Marc juga mendapatkan musim kompetisi yang sempurna sepanjang kariernya. Setelah membawa Raptors juara NBA, dia juga berhasil mendapatkan juara Piala Dunia Basket 2019 di Cina bersama timnas Spanyol.

Marc akhirnya memakai opsi pemain dalam kontraknya untuk tetap bertahan di Raptors dengan gaji AS$25,6 juta di musim 2019-2020. Sayangnya musim ini, pemain berusia 35 tahun itu mengalami kemunduran akibat cedera. Marc hanya bermain 44 pertandingan dengan rata-rata mencetak 7,5 poin dan 6,3 rebound per gim.

Beruntung pandemi virus korona membuat liga ditunda. Marc bisa menyembuhkan cedera sekaligus menurunkan berat badannya. Sehingga pada saat lanjutan NBA dimulai, Marc bisa kembali bersinar. Sayangnya, Raptors gugur di semifinal Wilayah Timur karena menyerah dari Boston Celtics.

Marc Gasol dikabarkan akan pulang ke Spanyol dan menandatangani kontrak dengan FC Barcelona musim depan. Klub pertama dalam karier profesionalnya di tahun 2003 hingga 2006 silam. Kabar ini semakin santer mengingat status Marc yang akan menjadi pemain bebas agen di usia 36 tahun. Tampaknya, berat bagi Raptors untuk memberikan perpanjangan kontrak untuk pemain seusianya.

Menyusul kekalahan Raptors di gim 7 semifinal Wilayah Timur melawan Celtics, Marc mengatakan kepada wartawan bahwa dia ingin pulang ke Spanyol untuk mengunjungi keluarganya, lalu mempertimbangkan diskusi kontrak dengan Raptors.

"Saat ini saya ingin melihat keluarga saya," katanya. "Kapan pun proses itu dimulai, kami akan membuat keputusan di saat yang tepat."

Meski sudah ramai di media sosial, tapi kabar merapatnya Marc ke Barcelona dibantah oleh Kepala Pelatih Sarunas Jasikevicius. Pelatih asal Lithuania itu memang membuka peluang untuk Marc, tetapi belum melakukan pembicaraan dengan pemain yang bersangkutan.

"Kami belum berbicara dengan Marc Gasol," katanya seperti dikutip dari Sportsnado. "Yang penting sekarang jangan terburu-buru. Bila kami memiliki kesempatan mendapatkan Marc, maka kami akan merekrutnya."

Sebenarnya, kabar kepergian Marc Gasol menguntungkan bagi Serge Ibaka. Pemain Raptors itu juga berstatus pemain bebas agen musim ini. Ibaka sendiri sempat mendapatkan keuntungan dari cederanya Marc di musim reguler. Dia bisa menjadi pemain inti (starter) sebanyak 27 kali dengan rata-rata mencetak 18,3 poin dan 9,2 rebound per gim. Menit bermainnya meningkat menjadi 31,5 menit per gim dengan akurasi tembakan 55 persen.

Kemudian saat Marc kembali dari cedera, Ibaka harus menerima kenyataan bahwa dirinya mengisi bangku cadangan. Tetapi Ibaka tetap mampu mencetak 12,6 poin dan 7,3 rebound per gim. Di babak playoff, pemain berusia 31 tahun itu bisa menyumbang 14,8 poin, 7,7 rebound, dan 1,2 asis dalam 11 pertandingan.

Jadi kalau Marc pergi dari Raptors, tentu akan menguntungkan bagi Ibaka. Karena dirinya akan mengisi posisi senter inti di Raptors yang ditinggalkan Marc. Ibaka punya dua pilihan, yaitu tetap berada tetap berada di Toronto Raptors, atau masuk ke pasar bursa pemain bebas agen sembari menunggu tawaran dari tim lain. (tor)

Foto:Raptor Rapture

Komentar