Scottie Pippen memang bukan lagi humas (hubungan masyarakat) Chicago Bulls. Dia sudah diberhentikan sejak bulan April 2020 lalu. Namun dirinya tetaplah legenda klub tersebut. Pippen juga pernah menjabat sebagai penasihat senior untuk presiden operasi bola basket sejak tahun 2012, meski akhirnya dipecat dari pekerjaan tersebut. Sebagai legenda Bulls, ternyata Pippen kurang setuju dengan keputusan Arturas Karnisovas yang merekrut Billy Donovan sebagai kepala pelatih baru.
Sebelumnya, diberitakan bahwa Arturas Karnisovas sebagai wakil presiden bola basket Bulls memutuskan untuk merekrut Billy Donovan yang sudah tidak bersama Oklahoma City Thunder lagi. Karnisovas menyatakan bahwa ini jadi langkah awal kebangkitan Bulls, seperti dikatakan dalam konferensi pers perkenalan Donovan.
"Saya tidak bisa berhenti tersenyum sejak kami menjalin kesepakatan (Bulls dan Donovan)," katanya. "Billy bisa menyatukan semua anggota tim. Itu yang kami perlukan sekarang."
Baca Juga: Gerak Cepat, Chicago Bulls Tarik Billy Donovan Jadi Pelatih Baru
Donovan menjadi kepala pelatih Thunder sejak 2015 hingga 2020. Dia memimpin 400 pertandingan musim reguler ditambah 41 pertandingan playoff. Di musim reguler, Donovan memenangkan 243 pertandingan, atau dengan persentase kemenangan sebesar 60,8 persen. Tetapi di playoff, dia hanya mencetak 18 kemenangan dari 41 pertandingan. Rekor di playoff juga tidak begitu bagus.
Donovan pernah sampai di final konferensi pada musim 2015-2016, atau saat masih diperkuat Kevin Durant. Tapi empat musim berikutnya, Donovan selalu gugur di playoff putaran pertama. Meski begitu, Donovan mampu menjawab keraguan di musim terakhirnya (2019-2020). Sebab, dia bisa membawa Thunder mendorong Houston Rockets hingga gim ketujuh, playoff putaran pertama. Padahal ESPN meramalkan peluang Thunder di playoff hanya sebesar 0,2 persen.
Persentase kemenangan lebih dari 60 persen, keberhasilan mengembangkan pemain muda, serta membawa playoff setiap tahun, ternyata tidak membuat Scottie Pippen kagum dengan Donovan. Seperti saat Pippen diwawancarai Forbes, dirinya berpendapat bahwa Donovan tidak istimewa. Apalagi untuk tim Chicago Bulls.
"Saya suka Billy Donovan sebagai pribadi, tetapi menurut saya, dia tidak membuktikan apa pun di NBA. Dia tidak akan membantu Bulls yang sedang berjuang (mendapatkan kejayaannya kembali)," kata Pippen.
Menurut Pippen, Bulls saat ini membutuhkan seorang pemimpin. Bukan sosok pelatih berprestasi seperti Donovan. Apalagi, Donovan punya catatan yang kurang bagus di playoff. Itu sedikit merusak reputasinya di hadapan publik NBA. Tetapi bagi Pippen, itu sudah membuatnya yakin mencoret nama Billy Donovan dari daftar pelatih.
Bulls butuh seseorang yang bisa memberi motivasi kepada pemain. Pippen berkaca pada Jim Boylen musim ini. Boylen dianggap sebagai pelatih cerdas, namun tidak punya kemampuan untuk memotivasi pemain. Hasilnya, mereka kalah 22-43 di musim reguler.
"Saya tidak melihat nilai lebih dari Donovan. Ada banyak pelatih hebat (yang cocok dengan Bulls) di luar sana. Donovan tidak melakukan sesuatu yang istimewa di OKC Thunder," imbuhnya. "Itu hanya pendapat saya."
Pippen dikenal sebagai pemain legendaris yang justru sering mengkritik timnya sendiri. Peristiwa paling diingat penggemar Bulls tentang Pippen terjadi pada 27 Mei 2011 silam. Saat itu, Pippen dihujat habis-habisan setelah mengatakan bahwa LeBron James mungkin adalah pemain yang lebih baik ketimbang Michael Jordan. Pernyataan tersebut dikeluarkan sehari setelah Miami Heat mengalahkan Bulls di gim keempat semifinal NBA 2011. Tahun ini, Pippen juga sempat mengeluarkan kritik tentang film dokumentar 'The Last Dance' dengan aktor utama Michael Jordan. Pippen mengatakan tidak suka dengan penggambaran dirinya di film tersebut.
Saat ini, Pippen sekarang menjadi duta aplikasi meditasi "Clam". Dia sedang menjalani tur promosi dengan American Express. Aplikasi tersebut menyajikan cerita-cerita sebelum tidur, hingga diskusi virtual tentang kejiwaan. (tor)
Baca Juga: Langkah Pertama Billy Donovan Sebagai Kepala Pelatih Bulls