Los Angeles Lakers berhasil menemukan jalan kembali ke panggung tertinggi NBA untuk pertama kalinya dalam 10 tahun terakhir. Hasil dari upaya pencarian komposisi pemain terbaik yang menguras hati, pikiran dan tenaga.
Dwight Howard diambil Lakers, sebagai salah satu bintang untuk membangun tim baru di musim 2012-2013. Howard dan Steve Nash bekerja sama dengan juara NBA lima kali, Kobe Bryant. Ketiganya, bersama Pau Gasol dan Metta World Peace membentuk starter Lakers sebagai tim bertabur bintang. Mereka punya satu target yaitu mengembalikan kejayaan klub yang memudar setelah final NBA 2010. Saat itu, Lakers berusaha melawan dominasi Miami Heat, yang diperkuat LeBron James, Dwyane Wade dan Chris Bosh.
Sayangnya, strategi ini gagal karena badai cedera menghantam. Tim juga mengganti kepala pelatih hingga tiga kali, mulai dari Mike Brown, Bernie Bickerstaff, hingga Mike D'Antoni. Bintang-bintang Lakers tidak bisa menyatu sebagai tim. Bahkan lebih buruk, Lakers ditinggal pemilik klub, Jerry Buss, yang meninggal pada Februari 2013. Semua itu ditutup dengan kekalahan Lakers dari San Antonio Spurs pada playoff putaran pertama.
Howard masih ingat betul peristiwa itu. Howard kembali ke Lakers di musim 2019-2020. Membawa Lakers di final NBA bersama LeBron James dan Anthony Davis.
"Wow, itu terjadi tujuh tahun yang lalu," kata Howard. "Sepertinya itu sudah lama sekali."
Dinasti Golden State Warriors telah mengambil alih perhatian penggemar NBA setelah Lakers ada di fase sulit. Sementara Lakers makin terpuruk setelah musim 2012-2013 dan tidak pernah lolos playoff enam musim beruntun (2013-2014 sampai 2018-2019).
Lakers mengambil sebuah langkah besar dengan mendatangkan LeBron James di tahun 2018. Mungkin ini jadi awal kebangkitan Lakers. Karena James saat itu belum mampu membuat perubahan. James cedera dan Lakers hanya berada di peringkat 10 Wilayah Barat. Kemudian Anthony Davis pun merapat. Membawa keyakinan bahwa Lakers siap bersaing di level tertinggi.
Saat optimisme mulai timbul, hati Lakers hancur. Kobe Bryant, yang pensiun pada tahun 2016, tewas dalam kecelakaan helikopter pada bulan Januari 2020 di Los Angeles, bersama dengan putrinya Gianna, dan tujuh korban lainnya. Peristiwa tersebut menjadi inspirasi tim untuk bangkit, bersandar pada janji LeBron James yang ingin membawa Lakers kembali ke puncak.
Orang mungkin melihat kesuksesan Lakers saat ini. Tapi mereka juga harus tahu besarnya pengorbanan tim untuk sampai pada titik tersebut
Dua tahun lalu, Presiden Operasi Bola Basket Lakers, Magic Johnson membujuk LeBron James bergabung. Pemain yang baru saja tampil delapan kali final NBA beruntun bersama Miami Heat dan Cleveland Cavaliers. James dianggap mampu membawa Lakers kembali ke level tertinggi.
Sayangnya, itu tidak pernah terjadi. Karena James menderita cedera pangkal paha yang parah, dan menggagalkan upaya Lakers untuk bersaing di playoff. Tahun lalu, suasana ruang ganti Lakers juga gaduh setelah isu bintang-bintang muda yang dipakai sebagai umpan dagang Anthony Davis. Jelas mereka tidak mau pergi dari Lakers. Tapi bisnis tetaplah bisnis. Lakers butuh Davis, dan harus merelakan Lonzo Ball, Brandon Ingram, dan Josh Hart pergi ke New Orleans sebagai gantinya.
Tak berhenti sampai di situ, dugaan fitnah dan politik muncul antara Magic Johnson dan manajer umum Rob Pelinka. Keduanya dipanggil pemilik klub, Jeanie Buss. Akhirnya Magic Johnson mengundurkan diri sebelum akhir musim 2018-2019. Luke Walton digantikan oleh Frank Vogel di posisi kepala pelatih.
Rob Pelinka menggantikan Magic Johnson sebagai pengambil keputusan utama. Perdagangan Anthony Davis berhasil. Pelinka juga mencoba merayu Kawhi Leonard. Sayangnya, MVP Final NBA 2019 itu punya rencana sendiri. Leonard meyakinkan Paul George agar keluar dari Oklahoma City Thunder dan bergabung membentuk tim super di LA Clippers.
Setelah usahanya tidak berhasil, Pelinka kembali menengok sejarah LeBron James. Dia mulai membangun tim Lakers dengan melihat orang-orang di sekitar James. Pemain-pemain yang bisa membuat James melaju ke final delapan musim beruntun. Pelinka mengakui bahwa dirinya sengaja menyusun roster dengan 'cetak biru' yang dibuat James dengan Miami Heat dan Cleveland Cavaliers.
Pelinka memulainya dengan sepasang bintang yaitu LeBron James dan Anthony Davis. Kemudian mendatangkan para veteran yang punya pengalaman, seperti Rajon Rondo, Danny Green, JaVale McGee, Quinn Cook, dan mengambil kembali Dwight Howard. Menyusul belakangan JR Smith sebagai tambahan di 'gelembung' NBA.
"Tim ini istimewa," kata Davis. "Beberapa orang di beberapa tim mau bermain karena alasan mereka sendiri. Tapi tim ini hanya menginginkan satu hal, dan itu untuk memenangkan gelar."
LeBron James menjadi sangat emosional ketika Kobe Bryant meninggal. Dia merasa bertanggung jawab pada Lakers. Mungkin juga James dan Bryant sempat terlibat pembicaraan pribadi yang tidak pernah terungkap sampai hari ini.
James jelas memikul beban yang sangat berat. Dia harus menjaga Lakers tetap di puncak klasemen musim reguler 2019-2020. Membuat Lakers tetap di posisi pertama setelah liga mengalami penundaan karena pandemi virus korona. Menjaga para pemain tetap fokus di tengah keresahan karena isu sosial. Serta membuat emosi pemain lain tetap terkendali di tengah perjuangan memerangi isu rasisme bagi orang kulit hitam.
"Saya sangat bangga menjadi bagian dari tim ini, yang kembali ke tempatnya semula," kata James. "Itu tentang bermain memperebutkana gelar juara. Menjadi wakil Wilayah Barat di final NBA. Untuk inilah saya datang ke sini (Lakers). Saya mendengar semua percakapan dan semua yang dikatakan tentang mengapa saya memutuskan untuk datang ke LA - alasan saya datang ke LA, itu bukan tentang bola basket."
"Saya mengerti bahwa, dengan musim yang saya alami tahun lalu dan cedera saya, itu hanya memberi mereka lebih banyak tongkat dan lebih banyak kayu untuk dilemparkan ke dalam api untuk terus mengatakan hal-hal buruk tentang saya. Tapi itu tidak pernah menghentikan perjalanan saya dan tidak pernah menghentikan pola pikir saya dan tidak pernah menghentikan tujuan saya."
James memuji Nuggets dan pelatih mereka, Mike Malone, karena mereka berhasil mengeluarkan potensi terbaik dalam dirinya dan tim Lakers. Nuggets membuat Lakers bekerja lebih keras dari sebelumnya. Itu yang mereka perlukan untuk memenangkan kejuaraan.
"Ya, saya ingin bernafas sejenak setelah pertarungan keras melawan salah satu tim paling terlatih yang pernah saya lawan di playoff," kata James. "Jelas, kalian tahu betapa menghormati Mike Malone. Dia luar biasa. Dia alasan mengapa tim itu sangat bagus."
LeBron menegaskan ini bukan tentang dia sekarang. Ini tentang urusan yang belum selesai untuk Lakers. Mereka masih membutuhkan empat kemenangan lagi menuju pemberhentian akhir. Seperti yang terlihat di perayaan juara Wilayah Barat. James sama sekali tidak tersenyum. Terlihat di foto-foto yang beredar di dunia maya.
LeBron James dan Anthony Davis bisa mengeluarkan Lakers dari masa sulit. Namun mereka tidak ingin berhenti sampai di situ. Sepasang bintang ini ingin membawa pulang Larry O'Brien ke Los Angeles. (tor)