Los Angeles Lakers istirahat nyaris seminggu lamanya setelah memulangkan Houston Rockets di semifinal Wilayah Barat. Lakers bisa duduk santai menanti kepastian bahwa Denver Nuggets adalah lawan mereka di final Wilayah Barat usai Nuggets bangkit dari ketinggalan (3-1) dari Los Angeles Clippers. Esok, gim perdana Lakers lawan Nuggets yang merupakan ulangan dari final Wilayah Barat 2008 akan digelar.

(Baca juga: Kandaskan Rockets, Lakers Akhiri Penantian 10 Tahun)

Nuggets seperti yang sudah kita bahas beberapa kali merupakan tim yang cukup tangguh. Dua kali tertinggal (3-1), dua kali pula mereka membalik keadaan dan menang. Kembalinya Gary Harris ke dalam skuad utama membuat Nikola Jokic dan Jamal Murray semakin terbantu di dua sisi permainan.

Sebaliknya dengan Lakers, saat berhadapan dengan Rockets, mereka terlihat melakukan spekulasi perubahan susunan skuad. JaVale McGee yang senantiasa mengisi barisan utama Lakers sebagai senter, digeser ke bangku cadangan di dua gim terakhir melawan Rockets. Bahkan, di gim 4, McGee sama sekali tidak bermain. Menit bermain McGee pun turun dari 13,4 menit per gim melawan Portland Trail Blazers menjadi hanya 7,5 menit per gim melawan Rockets.

Perubahan ini memang didasari untuk mengimbangi susunan pemain Rockets yang turun dengan deretan penembak jitu mereka. McGee yang merupakan senter konvensional tampaknya dianggap tak bisa membantu banyak berhadapan dengan skuad dengan spacing di area tripoin yang luar biasa luas layaknya Rockets. Saat menyerang pun, kehadiran McGee justru mempermudah pertahanan Rockets yang bisa berkumpul di area kunci.

Pertanyaannya sekarang adalah, bagaimana Lakers mencari komposisi skuad menghadapi Nuggets? Pasalnya, meski Nuggets mempunyai skuad yang hampir sama dengan Rockets, tapi dengan postur yang lebih mengerikan. Enam pemain utama Nuggets yang mendapatkan rotasi menit tinggi, Murray, Jokic, Jerami Grant,  Harris, Michael Porter Jr., dan Paul Millsap memiliki akurasi tripoin selama playoff tidak kurang dari 33 persen. Grant adalah pemain dengan akurasi terendah tersebut.

Menggunakan data statistik lineup yang disediakan oleh NBA dengan minimal turun 10 menit, komposisi LeBron James, Danny Green, Kentavious Caldwell-Pope, Markieff Morris, dan Anthony Davis yang turun sejak tepis mula di dua gim pertama merupakan salah satu komposisi terbaik. Mereka berhasil menahan efeisiensi tembakan lawan hanya di angka 39,4 persen dan membuat persentase turnover lawan cukup tinggi di angka 15,8 persen. Komposisi ini juga menyerang dengan baik terbukti melalui efektivitas tembakan mereka yang mencapai 61,5 persen.

(Baca juga: Lakers Pernah Kalahkan Nuggets Dua Kali di Final Wilayah Barat)

Namun, perlu diingat, di dua seri yang sudah mereka lalui, tim asuhan Frank Vogel tak pernah jumpa senter dengan paket ketangkasan sebaik Jokic. Jusuf Nurkic dan Hassan Whiteside yang mereka jumpai di putaran pertama adalah senter konvensional. Nurkic jelas memiliki kemampuan umpan yang cukup baik, tapi ia tak bisa menembak jauh-jauh dari ring.

Melawan Rockets yang hadir tanpa senter secara harfiah, pertahanan Lakers hanya dituntut untuk berotasi di dekat garis tripoin dengan disipilin saja. Tentu, kata “saja” di sini tidak semudah yang dibayangkan. Akan tetapi, sekali lagi, pertahanan Lakers belum diuji menghadapi senter yang kuat, lihai, dan akurat seperti Jokic.

Jika turun dengan Morris, maka Jokic akan dijaga oleh Davis. Jika Davis harus menjaga Jokic, maka tenaganya saat bertahan tentu keluar lebih banyak. Tenaga yang keluar lebih banyak, membuat akurasi dan konsentrasi rawan menurun. Sebaliknya, jika Lakers memilih turun dengan McGee atau bahkan Dwight Howard, spacing mereka akan menjadi sangat terbatas dan Jokic tak perlu keluar banyak tenaga untuk bertahan (menunggu di area kunci).

Satu hal lagi yang harus diantisipasi Lakers adalah kemungkinan terjadinya perubahan skuad utama dai Nuggets juga. Meski susunan utama mereka (Murray, Harris, Grant, Millsap, dan Jokic) memiliki efisiensi tembakan yang cukup bagus (56,4 persen), Nuggets masih mungkin mengubah salah satu pemain tersebut dengan MPJ (akronim Michael Porter Jr.).

Hampir di berbagai kombinasi susunan pemain di mana MPJ masuk di dalamnya, efektivitas tembakan Nuggets selalu naik di atas 60 persen. Jika ingin serangan dan pertahanan mereka seimbang, kemungkinan susunan terbaik Nuggets adalah Murray, Harris, Grant, MPJ, dan Jokic.

Selama playoff, komposisi ini turun di enam gim dengan total 26 menit. Selama itu, eFG% Nuggets di angka 63,4 persen sedangkan eFG% lawan hanya 48,6 persen. Nuggets juga lebih banyak mendapatkan tembakan gratis dengan susunan ini dan membuat turnover lebih sedikit. Sebaliknya, lawan justru membuat lebih banyak turnover saat skuad ini di lapangan.

(Baca juga: Denver Nuggets Membalikkan Prediksi Pengamat NBA)

Kehadiran MPJ dan Jokic di waktu yang sama juga otomatis membuat Lakers dihadapkan pada situasi mismatch. Saat Morris yang ada di lapangan, maka Nuggets turun dengan dua pemain yang tingginya minmal 6’10”, mampu tripoin, dan menciptakan peluangnya sendiri. Morris yang memiliki tinggi hanya 6’8” dengan kemampuan bertahan yang tidak spesial-spesial sekali jelas akan menjadi sasaran empuk. Kita tidak akan membuka pembicaraan mengenai Kyle Kuzma untuk bertahan karena ia adalah salah satu yang terburuk di skuad Lakers.

Atas fakta-fakta di atas, pertaruhan terbaik Lakers adalah turun dengan tiga garda, LeBron, dan Davis. Mengapa demikian? Karena LeBron yang meningkatkan kemampuan bertahannya bisa menutup ancaman dari MPJ atau Grant baik melalui kemampuan juga posturnya. Pertanyaan selanjutnya adalah, siapa tiga garda terbaik untuk menemani dua bintang Lakers ini?

Di sini bagian menarik lainnya muncul. Lakers, ternyata tak pernah turun dengan komposisi tiga garda, LeBron, dan Davis. Jika LeBron dan Davis bermain, Lakers selalu menambahkan dua garda dan satu forwarda. Biasanya, Green, KCP, plus Morris atau Kuzma. LeBron dan Davis bahkan tak pernah menghabiskan waktu bersama di lapangan dengan Rajon Rondo. Jika Rondo main, maka salah satu dari LeBron atau Davis akan istirahat.

Oleh karena itu, tampaknya susunan Rondo, Green, KCP, LeBron, dan Davis layak diberi kesempatan. Jika dirasa susunan ini tak memberi ancaman berarti di area kunci lawan atau tidak bisa memberikan peningkatan tempo permainan, maka salah satu dari tiga garda tersebut bisa diganti oleh Alex Caruso yang tampil istimewa selama melawan Rockets.

Duel Lakers melawan Nuggets akan menjadi pertarungan menarik secara komposisi skuad. Musim ini, kedua tim jumpa empat kali dengan Lakers unggul (3-1). Menariknya, tiga kemenangan Lakers hanya memiliki selisih 9, 4, dan 3 poin. Di selisih empat poin, Lakers harus melalui tambahan waktu. Sedangkan saat menang tiga poin, gim harus ditentukan melalui tripoin detik-detik terakhir Kuzma. Ya, ini adalah gim di “gelembung” di mana Nuggets turun dengan skuad cadangan mereka.

Di atas kertas, Lakers mungkin bisa dibilang unggulan dalam duel ini. Seluruh pengamat NBA bahkan situs-situs judi juga menjagokan Lakers sebagai juara NBA. Namun, Nuggets dengan mentalitas nothing to lose dan komposisi pemain yang mereka punya masih bisa memberi kejutan yang sudah mereka berikan di dua seri sebelumnya. Satu yang pasti, kita mengharapkan final Wilayah Barat ini akan menjadi satu seri yang seru, layaknya final Wilayah Timur antara Boston Celtics dan Miami Heat.

Foto: NBA

Komentar