Denver Nuggets mengejutkan banyak pihak dengan berhasil memaksa Los Angeles Clippers bertanding hingga gim tujuh. Jika kita mundur sedikit saja, Clippers sudah unggul (3-1) sebelum akhirnya di dua gim terakhir, Nuggets selalu bangkit dari ketinggalan mereka dan lolos dari eliminasi. Beberapa media bahkan menyebut, NBA sudah menyiapkan pesawat untuk terbang ke Denver di bandara dalam dua gim terakhir, tapi Nuggets belum mau pulang.

Dalam wawancara usai gim enam, senter Nuggets, Nikola Jokic, memberikan pernyataan yang cukup tepat bahwa kini tekanan ada di pundak Clippers. Para pemain Nuggets tak merasa memiliki tekanan dan hanya berusaha bermain sebaik mungkin. Mentalitas semacam ini hampir selalu berhasil membuat sebuah tim membalik keadaan.

Di balik keberhasilan Nuggets, sebenarnya ada juga faktor internal Clippers yang sangat berpengaruh. Selain karena tembakan mereka terus memburuk di paruh kedua dua gim terakhir, ada faktor memburuknya permainan Sixthman of the Year NBA 2020, Montrezl Harrell. Ya, pemain yang akrab disapa Trezz ini tampil sangat buruk dalam keseluruhan gim melawan Nuggets.

Di musim reguler, Trezz mencetak 18,6 poin dan 7,1 rebound per gim. Catatan ini pula yang membuatnya membawa pulang gelar individu yang sudah disebutkan di atas. Namun, di playoff, catatan tersebut terjun bebas menjadi hanya 9,7 poin dan 2,9 rebound per gim. Lebih buruk lagi, dalam semifinal Wilayah Barat melawan Nuggets, Trezz hanya menorehkan 10,3 poin dan 2,5 rebound per gim. Ya, 2,5 rebound per gim!

Tak sampai di situ, meski statistik ini bias, catatan +/- Trezz juga cukup buruk. Secara keseluruhan enam gim, Trezz tak pernah meraih hasil positif, semuanya negatif dengan jumlah total -43. Catatan terburuk ada di gim terakhir lalu dengan -19. Jika saja Trezz tak bermain, bukan tidak mungkin Clippers justru meraih kemenangan, jika melihat statistik ini.

Belum berhenti, Trezz juga bisa dibilang adalah salah satu mangsa empuk Nikola Jokic di lapangan. Sepanjang playoff ini, Trezz adalah lawan ketiga yang paling disukai Jokic karena ia mencetak angka dengan mudah. Dua nama pertama dalah Rudy Gobert dan Ivica Zubac. Pun demikian, Zubac sebenarnya tak seburuk itu dalam menjaga pemain yang akrab disapa Joker tersebut.

(Baca juga: Tertinggal 19 Poin di Kuarter Tiga, Nuggets Bangkit dan Paksakan Gim 7 (Lagi))

Pasalnya, Zubac menjaga Joker dalam total waktu 43 menit lebih. Joker memang mencetak 71 poin, tapi melalui 61 percobaan (29 masuk = 47,5 persen). Di samping itu, Joker juga membuat 11 turnover saat berhadapan dengan Zubac, catatan turnover terbanyak Joker atas lawan-lawannya.

Sementara saat berhadapan dengan Trezz, Joker bermain dengan sangat nyaman. Hanya dalam 13 menit duel, Joker mencetak 32 poin. Ia memasukkan 12/17 tembakan (71 persen) dan hanya membuat empat turnover. Ia juga cukup wangi dari tripoint selama dijaga Trezz dengan catatan 50 persen tembakan masuk (3/6).

Jika Clippers tak ingin musimnya berakhir lebih cepat, maka mereka harus menemukan cara terbaik untuk membuat Trezz berkontribusi kepada tim. Pasalnya, saat menyerang pun, Trezz adalah sumber masalah untuk Clippers. Di era spacing adalah kunci untuk meraih kemenangan, Trezz yang tak memiliki akurasi tripoin yang cukup bagus membuat spacing Clippers terbatas. Di sisi lain, Nuggets pun juga seolah sudah menemukan cara untuk menghentikan sumbangan rebound Trezz.

Sebaliknya untuk Nuggets, jika ingin mengunci satu tempat di final Wilayah Barat dan mencetak sejarah sebagai tim pertama yang mampu menang gim tujuh di dua seri dalam satu playoff yang sama, mereka harus mengeksploitasi Trezz jika di lapangan. Trezz rata-rata turun 18,1 menit per gim selama playoff, 18 menit yang harus bisa dimanfaatkan dengan sebaik mungkin oleh Nuggets untuk membangun keunggulan mereka. (DRMK)

Foto: NBA

 

Komentar