Brooklyn Nets minggu lalu membuat kejutan dengan menunjuk Steve Nash sebagai kepala pelatih baru. Ini karena mantan pemain yang kini menjadi anggota Hall of Fame tersebut belum pernah menjadi pelatih di level mana pun. Nash akhirnya mengungkapkan alasan mengapa dia berani melakukan lompatan karier seperti itu.

Baca Juga: Brooklyn Nets Tunjuk Steve Nash Pimpin Kyrie Irving dan Kevin Durant

Nash diperkenalkan secara resmi sebagai pelatih Brooklyn Nets hari ini, Rabu, 9 September waktu setempat. Ada sesi foto dan juga wawancara virtual yang diikuti media-media olahraga Amerika Serikat. Nash ditanya tentang keberiannya mengambil pekerjaan ini, padahal belum punya pengalaman melatih. Modal Nash hanyalah sebagai konsultan pengembangan pemain di Golden State Warriors selama lima tahun terakhir.

Hal itu juga menimbulkan beberapa pertanyaan yang dikaitkan dengan isu rasisme. Ada anggapan bahwa pelatih kulit putih bisa naik jabatan dengan cepat. Lalu sebaliknya pelatih kulit hitam harus menjalani proses yang panjang, termasuk menjadi asisten pelatih selama bertahun-tahun.
Nash pun tak luput dari pertanyaan tersebut saat perkenalan pelatih.

"Sejujurnya saya sudah melewati antrian (proses sebagai pelatih). Tetapi pada saat yang sama, menurut saya bermain di NBA selama hampir dua dekade memberi saya waktu belajar yang cukup. Jadi, meskipun saya belum tentu mempelajari beberapa keterampilan seperti melatih, tapi saya tidak pernah jauh dari aspek teknis pembinaan pemain," kata Nash.

Nash berpendapat bahwa dirinya memang tidak melewati tahapan sebagai asisten pelatih. Seperti yang sudah dilakukan kebanyakan pelatih. Tetapi Nash punya karier yang bagus saat menjadi pemain. Dia berperan sebagai pemimpin, pemikir, dan penentu langkah di tim tersebut. Sama seperti Steve Kerr dan banyak pemain dengan posisi point guard lain yang kini sukses menjadi pelatih.

"Memang ini situasi yang unik. Saya belajar banyak selama saya bermain, tetapi saya juga menyadari bahwa akan butuh banyak dukungan dan belajar untuk menjadi seorang pelatih yang baik," katanya.

Seperti Nash, Kerr dipili sebagai kepala pelatih Warriors pada tahun 2014 dengan sedikit pengalaman melatih, tapi punya karier sebagai pemain yang hebat. Bedanya dengan Nash, Kerr juga pernah bekerja sebagai presiden dan manajer umum Phoenix Suns. Setidaknya, Kerr tahu apa yang harus dilakukan untuk mengatur timnya. Baik dari sisi teknis dan non-teknis.

Jason Kidd dan Derek Fisher juga disebut-sebut sebagai inspirasi Nash. Karena mereka juga langsung menjadi kepala pelatih tanpa melewati fase asisten pelatih. Kedua mantan point guard legendaris NBA itu dipekerjakan sebagai kepala pelatih setelah mereka pensiun sebagai pemain.

Hak Istimewa Kulit Putih

Mungkin ini pertanyaan paling mengganggu dari semua sesi wawancara dengan Steve Nash. Sebab dirinya terlihat kurang nyaman dalam menjawab pertanyaan tersebut. Pertanyaan tentang hak istimewa sebagai orang kulit putih. Menurut Nash, ini akan menimbulkan masalah di kemudian hari.

"Pemahaman seperti ini tidak bagus. Saya tidak mengatakan bahwa hak istimewa kulit putih adalah faktor utama dalam penentuan posisi ini. Tetapi bola basket sudah lama menjadi cara menemukan kesetaraan dan keadilan sosial dan ras," kata Nash.

Nash tidak yakin di bola basket ada semacam itu. Pelatih kulit putih akan dengan mudah mendapatkan pekerjaan, sementara kulit hitam tidak akan semudah itu bisa jadi pelatih. Tetapi Nash tidak akan memperpanjang pembahasan tersebut. Nash akan mencoba memberi keberagaman di timnya nanti. Bahkan akan ada staf pelatih dari kulit hitam dan kulit putih juga. Nash mencoba untuk berlaku adil pada semuanya. (tor)

Foto: nba.com/Brooklyn

Komentar