Olimpiade Tokyo yang rencananya digelar tahun 2020 terpaksa ditunda karena pandemi virus Covid-19. Penundaan tersebut berlangsung satu tahun, atau nantinya Olimpiade digelar 23 Juli sampai 8 Agustus 2021. Kabar terbarunya, Olimpiade tidak akan ditunda lagi. Mereka akan melanjutkan pertandingan 'dengan atau tanpa Covid-19'.

John Coates sebagai wakil presiden Komite Olimpiade Internasional (IOC) memastikan bahwa tidak akan ada penundaan Olimpiade setelah 2021. Jadi masih ada ancaman virus korona atau tidak, pertandingan Olimpiade akan tetap dilaksanakan.

"Sekarang ini yang ada yaitu pertandingan mengalahkan Covid-19," kata John Coates kepada kantor berita AFP, Senin, 7 September 2020. IOC sebelumnya mengatakan mereka tidak akan menunda Olimpiade setelah 2021.

Pada bulan Juli lalu, Kepala Eksekutif atau Panitia Penyelenggara Olimpade Tokyo 2020, Toshiro Muto mengatakan ada kemungkinan Olimpiade diadakan dengan penonton terbatas. Tetapi bukan tanpa penonton sama sekali. Tetap ada penonton, namun jumlahnya dibatasi.

Sebaliknya, rencana tersebut akan berdampat pada upacara pembukaan dan penutupa. Mereka sudah merencanakan membuat sesuatu yang lebih sederhana. Juga tentang defile peserta dari masing-masing negara juga akan dikurangi jumlahnya.

Muto juga mengatakan, vaksin bukanlah syarat mutlak untuk Olimpiade. Meskipun para ahli kesehatan ragu apakah Olimpiade bisa digelar tanpa vaksin terlebuh dahulu.

Sementara itu, bila tetap digelar maka Jepang akan kedatangan sekitar 11 ribu atler dari 200 negara peserta Olimpiade 2020. Mereka juga belum mengatur mekanisme perjalanan lintas negara. Sebab saat ini sebagian besar negara Jepang masih tertutup untuk pendatang dan orang asing.

"Jika vaksin sudah siap, itu akan menguntungkan. Tapi kami tidak mengatakan kami tidak bisa mengadakan acara tanpa vaksin. Vaksin bukan syarat mutlak," kata Muto, dilansir bbc.co.uk.

Pada bulan April lalu, Ketua Panitia Olimpiade, Yoshiro Mori mengatakan bahwa bila tidak digelar tahun 2021, maka Olimpiade Tokyo harus dibatalkan.

Presiden IOC Thomas Bach akhirnya menerjemahkan pernyataan Mori tersebut. Menurutnya, Olimpiade harus diselenggarakan dengan jadwal yang tepat. Maju atau mundurnya Olimpiade akan berpengaruh pada agenda olahraga di seluruh dunia. Selain itu, mereka juga tidak bisa mengumpukan ribuan orang untuk menjadi panitia setiap saat.

"Komite penyelenggara itu ada sekitar tiga sampai lima ribu orang. Mereka tidak bisa selamanya dipekerjakan. Selain itu, kalau ada perubahan setiap tahun, maka agenda olahraga di seluruh dunia juga berubah. Ini akan menyulitkan semua federasi olahraga di dunia," kata Bach.

Sebelum pandemi, Olimpiade hanya pernah dibatalkan karena perang, tetapi tidak pernah ditunda. Baru di tahun ini ada penundaan Olimpiade. Tetapi IOC dan panitia di Jepang terus berupaya agar tidak lagi ada penundaan. Mereka akan tetap menggelar pertandingan, meski dalam kondisi pandemi virus korona. (tor)

Foto: BBC

Populer

Charles Barkley Tak Setuju Jika Pemain NBA Dikirim ke Olimpiade
Orlando Magic Jadi Salah Satu Tim dengan Kondisi Finansial Terbaik Musim Depan
Puma Speedcat, Sepatu Balap Retro yang Kembali Tenar
Sasha Vezenko Kembali ke Olympiacos Karena Tak Nyaman di NBA
Derek Fisher: NBA Modern Sama dengan WWE
Nike Lakukan Tes Pasar untuk Jordan Poole dengan Nike GT Cut 3 PE
Ekspansi NBA Ditunda Sampai Boston Celtics Terjual
ESPN Incar Shams Charania atau Chris Haynes untuk Ganti Adrian Wojnarowski
Kisah JoJo dan RiRi yang Kandas Karena Bukan Pemain All-Star
Sisi Romantis LeBron James Keluar Saat Ulang Tahun Istrinya