Dallas Mavericks pada hari Jumat, 28 Agustus waktu setempat, mengumumkan bahwa Kristaps Porzingis mengalami robekan meniskus di lutut kanannya. Cedera yang diderita sejak Gim 1 seri playoff putaran pertama antara Mavs melawan LA Clippers di "gelembung" NBA. Mavericks mengeluarkan pernyataan resmi kalau KP akan melewatkan playoff.
Baca Juga: Cedera Meniskus, Musim Kristaps Porzingis Mungkin Berakhir
Namun pernyataan tersebut membuat banyak pertanyaan timbus. Khususnya, tentang masa depan pemain asal Latvia tersebut.
"Ini sangat mengecewakan. Sangat membuat frustasi,
kata Porzingis dalam sebuah wawancara virtual, Sabtu, 29 Agustus waktu Amerika Serikat. "Tapi saya belajar bagaimana menerima perasaan itu, dan melihat ke depan."
Pada saat yang sama, Porzingis menolak untuk menerima kemungkinan musim ini. Artinya, dia sama sekali tidak berharap bisa kembali dengan cepat. Meski Mavericks masih punya peluang tampil di babak selanjutnya.
Pertanyaan pertama langsung soal cederanya. Bagaimana dengan cedera itu, dan skenario terburuknya.
KP menjawab bahwa tergantung sifat robekannya. Ia mungkin memerlukan operasi dan tidak bermain musim ini. Tapi bila hanya sobekan kecil, KP hanya butuh istirahat dan rehabilitasi selama delapan minggu. Sebab, saat sobekan itu muncul, KP masih produktif di gim kedua dan ketiga.
"Saya tidak yakin tentang operasi," katanya. "Saya dan staf kesehatan berharap dengan suntikan yang saya lakukan dapat membantu penyembuhan. Tapi itu tergantung bagaimana perubahan yang saya rasakan beberapa minggu ke depan."
Sebenarnya KP masih berharap bisa tampil kembali. Tetapi staf kesehatan tim sudah menutup kemungkinan tersebut. Sementara, Kepala Pelatih Rick Carlisle berusaha menghiburnya dengan mengatakan, "KP masih punya kesempatan bermain, kalau kami bisa melaju ke babak selanjutnya."
Optimisme bisa sangat berarti pada penyembuhan cedera. Namun melihat kalender NBA (termasuk Final yang direncanakan 30 September) menjadikan kesempatan KP bermain sudah tertutup. Yang jelas, KP tidak akan bermain di gim keenam antara Mavs dan Clippers yang digelar pada Minggu, 30 Agustus waktu setempat. Mavs kini tertinggal 2-3 atas Clippers.
"Bila ini akhir musim saya, ini akan jadi akhir yang pahit. Meskipun saya berpikir masih bisa terus melanjutkan kompetisi," kata Porzingis. "Saya sekarang mulai menemukan irama permainan, dan saya mulai bermain basket lebih baik."
Lalu, apakah layak bila KP divonis menderita cedera lutut yang parah?
Pemain seringgi 2,21 meter tersebut memang punya riwayat cedera lutut di masa lalu. Lutut kiri sempat mendapatkan rehabilitasi selama 20 bulan. Ia merobek ACL pada Februari 2018, saat masih bersama New York Knicks. Kemudian, masih dalam tahap pemulihan cedera ketika pindah ke Dallas.
Lutut kirinya sekarang tidak bermasalah lagi.
Sebaliknya KP mulai merasakan masalah di lutut kanannya. Ia absen 10 gim beruntun sejak 31 Desember hingga 17 Januari, karena lutut kanan nyeri. Mavs menganggap itu hanya masalah kecil. Nyatanya tidak.
Mungkin KP hanya "kurang beruntung" dalam kasis ini. Robekan meniskus adalah hal yang umum di basket. Karena seringkali pemain mengalami karena melakukan gerakan yang salah sehingga memaksa lutut bergerak ke arah yang tidak seharusnya. Meski itu bisa sembuh tanpa operasi, tapi akan menimbulkan masalah di usia tua.
Operasi bisa saja diperlukan dalam kasus KP ini. Jeff Stotts dari DallasBasketball.com melaporkan bahwa KP akan diperiksa secara menyeluruh. Apakah hanya cedera meniskus, atau ada kerusakan tulang rawan yang menjadi penyebab cedera itu. Kalau memang ada kerusakan, maka harus dilakukan operasi.
Kali ini tentang masa depannya. KP punya peluang sembuh, tapi harus mengubah gaya bermainnya. Ada ide bahwa KP tidak harus berlari dan melompat untuk ke depannya. Karena pemain yang baru saja menandatangani kontrak senilai AS$158 juta tersebut rentan cedera, khususnya di bagian lutut. Apakah memang karena tingginya, 2,21 meter, atau karena gaya bermainnya yang salah. Kalau memang kasus kedua yang menyebabkan dirinya rentan cedera, maka harus ada perubahan.
"Saya tidak khawatir tentang itu (cedera). Hal-hal seperti itu sudah wajar terjadi di kehidupan pemain basket. Yang bisa saya lakukan adalah fokus pada cara saya untuk menghindari gerakan negatif yang menyebabkan cedera," kata Porzingis.
Pertanyaan terakhir tentang masa depannya. Bagaimana Mavericks melihat kondisi tersebut?
Ini adalah pengalaman playoff NBA pertama dari Kristaps Porzingis. Pemain berusia 25 tahun tersebut memiliki rata-rata 23,7 poin dan 8,7 rebound dengan menit bermain 31,3 menit per gim. Menembak dengan akurasi 52 persen, termasuk 52 persen dari tripoin.
Di musim reguler, Porzingis mencetak rata-rata 20,4 poin, 9,5 rebound, 1,8 asis, dan 2,0 blok per gim. Rata-rata rebound dan asis menjadi catatan tertinggi sepanjang kariernya.
Kepala pelatih Mavs, Rick Carlisle mengatakan bahwa Porzingis sangat ingin bermain di playoff. Tapi untuk saat ini lebih baik diriny tidak bermain.
"Porzingis bermain dengan hal-hal menyakitkan sepanjang tahun, dan dia adalah pria yang tangguh," kata Carlisle.
Mavericks selama di "gelembung" NBA memberikan keyakinan dan optimisme pada penggemar. Mereka bisa bersaing untuk tempat terbaik dengan kombinasi Luka Doncic dan Porzingis. Hanya saja, syaratnya kedua pemain sehat seratus persen. Doncic sendiri juga bermasalah dengan kedua pegelangan kakinya. (tor)
Foto: NBA