Mantan bintang NBA, Cliff Robinson meninggal dunia. Pria yang pernah masuk dalam skuad NBA All-Star dan terpilih sebagai Sixth Man of the Year edisi 1993 itu meninggal di usia 53 tahun. UConn Huskies mengonfirmasi kabar kematian itu, Sabtu (29/8).
Robinson menghabiskan 19 musim di NBA bersama Portland Trail Blazers, Phoenix Suns, Detroit Pistons, Golden State Warriors, dan New Jersey Nets. Pria yang dikenal dengan ikat kepalanya itu pernah masuk NBA All-Star Game pada 1994. Namanya juga dua kali ada di tim kedua NBA All-Defensive.
Selama berkarir di NBA, Robinson mencetak rata-rata 14,6 poin dan 4,6 rebounds. Torehan itu didapat lewat 1.380 gim yang ia mainkan. Saat ini, nama Robinson pun masuk dalam daftar ke-13 pemain yang memainkan laga terbanyak di NBA.
Dia dipilih Portland Trail Blazers di NBA Draft 1989. Lalu bermain di sana selama delapan musim. Setelah itu empat musim di Phoenix Suns, berlanjut ke Detroit Pistons, Golden State Warriors, dan menutup karir di New Jersey Nets.
Hebatnya lagi, pria yang kerap disapa ’’Uncle Cliffy’’ itu hampir selalu merasakan babak playoff. Dari 19 musim itu, hanya sekali dia gagal masuk babak playoff. Dia dua kali pula merasakan babak final, pada 1990 dan 1992.
Kehebatan utama Robinson adalah tembakan jarak jauh. Meski tinggi badannya 208 cm, dia memasukkan 1.253 tembakan tiga angka dalam karirnya. Sebelum disalip Dirk Nowitzki, dialah pemain tertinggi dalam sejarah NBA yang mampu memasukkan lebih dari 1.000 tembakan tiga angka.
"Keluarga UConn Basketball berduka atas kehilangan seorang pemain dan pribadi legendaris, Clifford Robinson," tulis akun UConn Basketball di akun Twitternya.
Pria kelahiran 16 Desember 1966 itu pernah datang ke Indonesia. Saat itu ia hadir dalam sebuah acara yang digelar NBL Indonesia, 22-25 Juli 2011. Robinson datang bersama Tim USA Legends.
Azrul Ananda (kiri) bercanda dengan Cliff Robinson (kedua dari kiri) pada sesi press conference Flexi NBL Indonesia Challenge 2011 Featuring USA Legends di DBL Arena Surabaya.
Saat itu Robinson mengaku terkesan dengan hebohnya penonton NBL di DBL Arena di Surabaya. Menurutnya, penggemar basket di Surabaya adalah yang terbaik, selama kunjungannya di Asia Tenggara.
"Saya sudah terkejut dengan antusiasme penonton pada laga pertama di Hall Basket Senayan. Tetapi, saya lebih terkejut lagi dengan sambutan di Surabaya. Kalian sangat dahsyat. Hal yang saya tidak temui saat berada di Kuala Lumpur," ucap Robinson seperti dikutip situs resmi NBL Indonesia.(gun)
Perjalanan Karir Cliff Robinson
1. Portland Trail Blazers (1989–1997)
2. Phoenix Suns (1997–2001)
3. Detroit Pistons (2001–2003)
4. Golden State Warriors (2003–2005)
5. New Jersey Nets (2005–2007)
Pemain USA Legends datang ke kantor DBL Indonesia pada 2011 silam. Cliff menggunakan peci berdiri paling belakang di pojok kanan.
Wali kota Surabaya Tri Rismaharini menyambut Cliff Robinson saat berkunjung ke rumah dinasnya.