Semua orang di lingkungan NBA ingin merasa menjadi benar, sementara yang lainnya butuh didengarkan. Tapi Kyrie Irving bisa dikatakan yang paling benar. Irving sudah memperingatkan NBA bahwa akan ada boikot dari pemain sejak dua bulan lalu. Tapi tidak ada yang mendengarkan.
Dua bulan lalu, bintang Brooklyn Nets sekaligus wakil presiden Asosiasi Pemain NBA, Kyrie Irving, membuat panggilan telepon yang diikuti lebih dari 80 pemain NBA. Irving menyatakan penolakan untuk memulai kembali NBA.
Baca Juga: Gelombang Penolakan Melanjutkan NBA Mulai Muncul
Dia tidak ingin momen perjuangan melawan ketidakadilan sosial hilang karena memikirkan boxscores dan penentuan posisi di playoff. Irving mengibaratkan bahwa memainkan permainan anak-anak tidak akan memperbaiki masalah orang dewasa. Saat itu, Irving ingin semua orang mundur karena dia merasa bahwa hari ini (boikot pemain) akan datang.
"Saya tidak akan pergi ke Orlando," kata Irving, pada panggilan telepon tersebut. "Perjuangan di sana itu omong kosong. Saya mencium bau tidak sedap".
Shams Charania dari The Athletic melaporkan bahwa Irving juga bersedia menyerahkan segalanya untuk reformasi sosial dan kesetaraan ras. Tetapi tidak semuanya setuju dengan pendapat Irving. Ada yang menentangnya. Mereka yang menentang, menurut Irving tidak merasakan sesuatu yang aneh dari kelanjutan liga ini.
"Saya suka semangat Kyrie untuk membantu gerakan ini. Saya setuju," kata garda Houston Rockets Austin Rivers dalam akun instagramnya Juni lalu. "Tapi itu harus dilakukan dengan cara yang benar, tidak mengorbakan seluruh NBA dan karier pemain. Kami bisa melakukan keduanya. Kami bisa bermain, dan membantu mengubah hidup orang kulit hitam lebih baik. Membatalkan atau memboikot lanjutan liga kurang tepat menurut saya."
Kenyataan yang terjadi sekarang adalah gim kelima antara Houston Rockets melawan Oklahoma City Thunder ditunda karena boikot pemain.
"Jika kamu mengambil otak Kyrie Irving dan menaruhnya pada seekor burung sekarang, coba tebak apa yang dilakukan burung itu? Dia akan terbang mundur, seperti Kyrie yang sedang bingung," kata mantan pemain NBA yang analis ESPN Kendrick Perkins tentang Kyrie Irving pada bulan Juni lalu.
Lalu apa yang terjadi hari ini, Perkins mundur dari analis ESPN untuk hari Rabu.
Siapa yang punya otak burung sekarang?
"Langkah kuat dari Bucks, tapi sekarang saya penasaran apa yang akan dilakukan OKC, Houston, Lakers, dan Blazers?" cuitan Perkins di twitter.
Orang-orang yang awalnya mengejek Kyrie Irving di bulan Juni, sekarang seperti terlihat kebingungan. Sementara mereka berpikir bahwa bermain bola basket dan menyebarkan kesadaran tentang keadilan rasial dilapangan, hanya dengan ditempeli Black Lives Matter akan berguna. Nyatanya, hari ini tetap ada boikot dari pemain.
Lalu minggu ini puncaknya.
Petugas polisi di Kenosha, Wisconsin menembak Jacob Blake tujuh kali di punggunggnya hanya karena dia orang kulit hitam. Kemudian, seorang kulit putih rasis berusia 17 tahun menembak dan membunuh orang-orang yang memprotes kekejaman terhadap Jacob Blake di jalan. Sementara itu, tiga petugas polisi yang membunuh Breonna Taylor masih belum ditangkap.
Para pemain NBA pun mulai frustasi. LeBron James tampak kesal.
Doc Rivers sedih dan menangis.
Liga bahkan tidak tahu harus berbuat apa untuk menangani hal ini.
Puncaknya, Kenny Smith memilih keluar dari lokasi syuting "Inside The NBA" milik TNT, sebagai solidaritas terhadap pemain.
Liga, tim, dan negara Amerika Serikat tidak dilanjankan oleh orang-orang yang peduli dengan kehidupan komunitas kulit hitam. Peduli tentang orang kulit hitam adalah tren terbaru. Tapi setelah itu, apakah akan sama. Begitulah pernyataan dari Draymond Green, pemain Golden State Warriors.
"Ini keren sekarang. Mereka meneriakkan 'Black Lives Matter', tapi dalam enam bulan lagi, ketika kehidupan kembali normal, apakah mereka masih mendukung gerakan ini?" kata Green di TNT.
Ketika Tommie Smith dan John Carlos mengangkat tangan di podium Olimpiade 1968, mereka tahu apa yang diperjuangkan. Lalu, ketika Colin Kaepernick berlutut ketika lagu kebangsaan berkumandang lima tahun lalu, dia tahu apa yang dipertaruhkan. Tapi itu dulu, sementara banyak yang sudah berubah sekarang.
Harta terbesar yang dimilik Amerika Serikat adalah budaya kulit hitam dan atlet kulit hitam. Dan, jika negara itu terus meloloskan hukum terhadap orang-orang yang membunuh kulit hitam, maka tampaknya para pemain kulit hitam akhirnya memutuskan bahwa mereka tidak akan menjadi hiburan bagi masyarakat lagi.
Itu adalah semangat dan poin perjuangan Kyrie Irving selama ini. (tor)
Foto: NBA