Sesuai prediksi, tim putri Jawa Barat berhasil menumbangkan Papua dalam gelaran Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX/2016 cabor bola basket. Tim tuan rumah memenangkan pertandingan dengan margin lebar 66-44 di C-Tra Arena, Bandung, Jawa Barat, Minggu 25 September 2016. Kemenangan itu tidak lain didapat melalui permainan kolektif.

Pada awal kuarter pertama, Papua memang sempat memberi perlawan. Hanya saja itu tidak berlangsung lama. Jabar segera menemukan pertahanan kuat mereka bersama-sama. Apalagi mereka memang mengandalkan kerja sama tim untuk membendung lawan.

“Kuncinya defense. Pemain kami memang kurang, tapi basket itu juga soal teamwork,” ujar asisten pelatih Jabar, Arif Gunarto.

Arif juga menambahkan, kemenangan hari ini memang pemberian Tuhan. Mereka bisa menembus target empat besar karena-Nya. Ia bahkan menyerahkan pertandingan selanjutnya pada kuasa Tuhan. Karena baginya, peluang untuk bisa memenangkan laga semifinal tidak pernah bisa ia tebak. “Ngotot saja. Kami tuan rumah. Banyak pendukung kami di sini,” tambahnya.

Di sisi lain, Papua juga sudah berusaha. Kepala Pelatih Frans Lucky Liptiay menilai usaha anak-anak asuhnya sudah maksimal. Andai dua pemainnya tidak cedera, menurutnya, kemungkinan timnya akan bermain lebih baik.

“Saya tahu mereka punya beban berat untuk melawan kami. Andai saya punya dua point guard tidak cedera, beda cerita hari ini,” ujar Frans.

agustin-elya-gradita-retong

Setelah itu, DKI Jakarta di hari yang sama juga sukses memenangkan pertandingan. Mereka berhasil menumbangkan Sulawesi Selatan dengan skor 67-38. Kemenangan itu membawa mereka bertemu tuan rumah Jabar. Namun sayang, permainan mereka hari ini tidak sesuai harapan. Hal itu diungkap Kepala Pelatih Tjetjep Firmansyah.

Menurut Tjetjep, permainan Jakarta malah lebih bagus di pertandingan sebelumnya. “Lebih bagus waktu main lawan Bali. Oke kami menang, tapi defense kami jelek,” katanya. Oleh karena itu, ke depannya ia ingin pertahanan lebih solid. Apalagi, ia melihat, Jabar sebagai lawan berikut seringkali main secara tim dan menjadi ancaman yang perlu diwaspadai.

Sementara itu, kepala pelatih Sulsel, Kurniawan, menilai positif pertandingan hari ini. Menurutnya pertandingan melawan tim-tim asal Jawa menjadi pelajaran berharga untuk tim di luar pulau Jawa. Bagi Kurniawan, tim-tim yang mereka lawan termasuk rajanya basket di Indonesia.

“Buat kami yang dari daerah itu adalah pengalaman berharga. Karena sebagian pemain yang biasanya hanya bisa menonton mereka, sekarang bisa bermain satu lapangan. Begitu pula dengan saya sebagai pelatih, bisa satu lapangan dengan pelatih-pelatih hebat,” jelas Kurniawan.

Jawa Barat dan DKI Jakarta akan berhadapan untuk menuju puncak. Setidaknya mereka punya waktu satu hari untuk memikirkan strategi kuat dan terbaik untuk membendung lawan masing-masing. Keduanya akan bertemu pada Selasa, 27 September 2016.

Foto : Hari Purwanto

Komentar