Pemain NBA tetap pada misi semula bahwa mereka bermain sambil berjuang untuk keadilan sosial di Amerika Serikat. Tetapi sekarang, mereka tampak merasa bahwa selama ini yang dilakukan sia-sia. Ini menyusul kasus penembakan polisi terhadap pria kulit hitam di Kenosha, Wisconsin. Reaksi yang diberikan para pemain NBA tidak tanggung-tanggung. Mereka mengancam boikot dari playoff 2020.

Reaksi keras ditunjukkan para pemain NBA ketika mereka ditanya tentang video polisi yang menembak punggung Jacob Blake di depan anak-anaknya sendiri. Chris Mannix dari Sports Illustrated mengatakan bahwa hati para pemain hancur. Mereka sebelumnya percaya bahwa datang ke Orlando, untuk melanjutkan liga, bisa digunakan sebagai cara meredam isu rasisme di negaranya. Tetapi yang mereka lihat di Wisconsin membuat para pemain kecewa.

Jacob Blake yang berusia 29 tahun dikabarkan sudah mendapatkan perawatan. Kondisinya sudah membaik.

Baca Juga: Jacob Blake, Korban Kebrutalan Polisi Terbaru di Amerika Serikat

Garda Milwaukee Bucks, George Hill menggambarkan penembakan itu sebagai hal yang menjijikkan. Ia mengatakan bahwa ketidakadilan ras di Amerika Serikat ini masih ada. Hill mulai khawatir bahwa kembalinya musim NBA membuat pemain tidak memiliki cara lain untuk ikut terlibat dalam perjuangan secra langsung.

"Kami tidak bisa melakukan apa-apa di Orlando," kata Hill, seperti dikutip dari Fox Sports. "Saya pikir datang ke sini hanya menghilangkan kami dari titik fokus masalah yang ada."

Pemain Toronto Raptors Fred VanVleet mengatakan bahwa timnya mengadakan pertemuan membahas peristiwa penembakan itu. Banyak hal yang dibicarakan termasuk boikot. Raptors dijadwalkan bermain pada putaran kedua melawan Boston Celtics hari Jumat, 28 Agustus mendatang. Sebaliknya dari Celtics, Marcus Smart menyatakan keinginannya untuk tidak bermain.

Baca Juga: Merespon Kasus Jacob Blake, Raptors Kemungkinan Boikot Gim Lawan Celtics

Pemain Los Angeles Lakers LeBron James juga menyatakan keresahannya setelah gim 4 melawan Blazers. Menurutnya, pikirannya sudah tidak fokus sekarang.

"Itu yang saya bicarakan. Itu yang akan terus saya bicarakan," kata James. "Saya memiliki dua anak laki-laki, dan saya adalah Afrika-Amerika di Amerika yang terus melihat apa yang terjadi dengan kebrutalan polisi terhadap kelompok saya. Ini sangat meresahkan. Saya tidak akan pernah melupakan apa yang sedang terjadi di dunia, terutama di sini, di Amerika. Doa saya untuk keluarga itu."

Pemain Utah Jazz, Donovan Mitchell mengungkapkan kegelisahannya di twitter. “INI SAKIT DAN MASALAH NYATA YANG KAMI TUNTUT KEADILAN!” Tulis Mitchell.

Penembakan itu terjadi di tengah protes di seluruh dunia terhadap ketidakadilan rasial menyusul pembunuhan George Floyd, seorang pria kulit hitam tak bersenjata, oleh polisi di Minneapolis pada Mei 2020 lalu.

NBA telah merangkul pemain untuk melakukan gerakan Black Lives Matter sembari melanjutkan kompetisi. Caranya dengan pesan keadilan sosial yang banyak ditampilkan di lapangan dan pada jersei yang dikenakan oleh para pemain.

Setelah kasus penembakan Jacob Blake, tampaknya para pemain frustasi. Mereka merasa apa yang disuarakan selama ini di "gelembung" NBA tidak berhasil. (tor)

Foto: Lakers

Komentar