Luka Doncic menggemparkan seluruh halaman depan media basket hari ini. Buzzer beater miliknya yang membawa Dallas Mavericks menang 135-133 dari Los Angeles Clippers bisa dibilang sebagai salah satu momen terbaik di playoff 2020 sejauh ini. Ditambah dengan torehan tripel-dobel 43 poin, 17 rebound, dan 13 asis, performa Luka adalah salah satu yang bersejarah di NBA.
Menengok kembali ke proses tembakan tersebut. Ada kemungkinan semua ini dirancang dengan baik oleh Mavericks. Dengan sisa waktu 3,7 detik dan bola ada di sisi lapangan, Mavericks turun dengan skuad Luka, Seth Curry, Tim Hardaway Jr., Maxi Kleber, dan Dorian Finney-Smith sebagai pemberi umpan masuk. Sementara Clippers memasang Landry Shamet, Reggie Jackson, Paul George, Marcus Morris, dan Kawhi Leonard.
Secara statistik musim reguler, empat dari lima pemain Mavericks untuk penguasaan bola terakhir itu memiliki akurasi tripoin di atas 37 persen. Satu-satunya pemain yang tak memiliki akurasi yang sama adalah Luka sendiri. Di musim reguler, akurasinya hanya 32 persen. Akan tetapi, di tiga gim playoff yang sudah dilalui (sebelum gim ini), Luka berhasil meningkatkan akurasi tripoinnya di angka 37 persen.
Atas fakta ini, maka ada lima pemain yang bisa mengambil tripoin dengan baik untuk Mavericks. Selain lima-limanya adalah penembak yang baik, mereka juga bisa bergerak dengan baik. Kleber adalah pemain tertinggi mereka, tapi ia memiliki kelincahan yang masih cukup bagus. Oleh sebab itu, Clippers mengimbanginya dengan susunan pemain yang fleksibel untuk menjaga satu sama lain.
Dalam set play pertama, Luka sebenarnya dijaga oleh Kawhi. Dorian mendapatkan gangguan dari Shamet, Paul George menjaga Seth Curry,Tim Hardaway Jr. dijaga Marcus Morris, sedangkan Kleber dikawal oleh Reggie Jackson. Di sini lah tampaknya ada kecerdikan strategi dari Mavericks. Ada kemungkinan Mavericks memang berupaya memaksa Clippers melakukan tukar jaga dan menempatkan Jackson sebagai lawan Luka.
Dan itu yang mereka lakukan. Kleber datang melakukan screen dan menarik Kawhi supaya menjaganya. Jackson lantas mengambil tugas menjaga Luka. Satu kali crossover ke kanan, lalu ke kiri yang diikuti step back, dan Luka melepaskan tripoin dari jarak 29 kaki untuk memenangkan pertandingan.
Berdasarkan statistik head to head pemain, Luka ternyata mencetak poin terbanyaknya di empat gim ini saat dijaga oleh Jackson. Dalam empat gim, Luka total dijaga Jackson selama 4 menit 25 detik. Dengan waktu yang tidak terlalu banyak tersebut, Luka berhasil mencetak total 25 poin dengan akurasi tripoin 75 persen (3/4) dan akurasi keseluruhan mencapai 70 persen (7/10).
Catatan lain yang menunjukkan bahwa Jackson adalah lawan yang dicari Luka adalah fakta bahwa ia hanya menciptakan 1 asis selama dijaga Jackson. Artinya, Luka hampir selalu melakukan eksekusi setiap Jackson menjaganya. Di sisi lain, pemain asal Slovenia ini juga mendapatkan 10 percobaan tembakan gratis dengan hanya dua kali meleset.
Lawan yang paling sering menghadapi Luka adalah Morris. Ia menjaga Luka selama 13 menit 46 detik. Akan tetapi, Luka tak lebih produktif saat dijaga Morris ketimbang dijaga Jackson. Luka hanya mencetak 20 poin selama dijaga Morris dengan akurasi keseluruhannya hanya mencapai 40 persen. Setelah Morris, pemain paling sering menjaga Luka adalah Kawhi dengan total 10 menit 19 detik. Akurasi Luka ketika dijaga Kawhi masih cukup tinggi di angka 50 persen.
(Baca juga: Buzzer Beater Luka Doncic Menangkan Mavericks Lewat Tambahan Waktu)
Pada dasarnya, Luka memang tampil cukup brilian di playoff ini, jauh lebih brilian dibanding penampilannya di musim reguler. Selain akurasi tripoinnya yang meningkat jauh (38 persen termasuk gim hari ini), akurasi keseluruhan Luka juga meningkat di angka 52 persen dari catatan musim reguler yang hanya 46 persen. Secara statistik lanjutan pun, efektivitas tembakan (eFG%) Luka menyentuh 58 persen, kembali naik jauh dari angka reguler yang hanya 53 persen.
Tembakan terakhir Luka mungkin adalah bagian dari strategi yang direncanakan oleh tim pelatih Mavericks melihat data yang ada. Pun demikian, Luka sendiri menunjukkan bahwa ia adalah salah satu pemain terbaik di liga sekarang, terlepas ini adalah playoff pertamanya, baru dua musim di liga, dan usianya yang hanya 21 tahun. Siap atau tidak siap, Luka Doncic kini datang mengganggu tahta para penguasa NBA.
Foto: NBA