Baru kali ini PP Perbasi membuat program tim nasional yang terintegrasi, atau saling berhubungan satu sama lain. Tujuannya untuk menyiapkan pemain guna percepatan kualitas pemain timnas Indonesia menyambut perhelatan besar yaitu Piala Dunia Basket (FIBA World Cup) tahun 2023 mendatang. Timnas juga menyiapkan atlet-atlet muda yang dikumpulkan dalam timnas muda. Legenda basket Indonesia, Andy "Batam" Poedjakesuma ditunjuk sebagai manajer pelaksana.

Pembentukan timnas muda ini menjadi bagian dari rencana jangka panjang dari PP Perbasi. Tetapi, pihaknya tidak ingin program ini lepas begitu saja. Artinya, tidak ada kaitannya dengan tim senior. Justru kali ini, program timnas muda punya kaitan erat dengan timnas senior.

Dihubungi melalui telepon, Manajer Pelaksana Timnas Muda, Andy "Batam" Poedjakesuma mengatakan bahwa program ini memang punya tujuan yang bagus. Selama ini, di program pemusatan latihan di Indonesia hanya terbatas pada turnamen atau pesta olahraga saja.

"Kalau ada acara atau turnamen, baru dikumpulkan. Setelah itu bubar lagi. Jadi sekarang kami tidak ingin seperti itu," katanya.

Pembentukan timnas muda akan sangat membantu timnas senior, bahkan menurut Batam, program ini mengacu pada program timnas senior. Baik dari segi materi latihan, dan pemilihan pemain, semua berdasarkan arahan dari timnas senior. Saat ini, timnas senior dilatih oleh Rajko Toroman dari Serbia. Sedangkan untuk timnas muda, rencananya diasuh oleh Youbel Sondakh, yang sekarang menjadi asisten pelatih Rajko Toroman.

"Semua dalam pengawasan atau satu garis program dengan timnas senior. Kalau pelatih, memang sengaja dipilih dari asisten pelatih timnas senior. Sehingga programnya akan berlanjutan," katanya.

Sekarang yang sedang dibuat adalah program untuk asisten pelatih timnas muda. Menurut Batam, asisten kali ini akan dipilih dari hasil wawancara dengan beberapa pelatih muda. Mereka yang ingin mengabdi di timnas diberikan kesempatan untuk mendaftarkan diri. Selanjutnya pihak PP Perbasi akan melakukan fit and proper test. Setelah itu, akan dilakukan wawancara pada 18-19 Agustus 2020. Harapannya, pada akhir bulan ini, staf pelatih timnas muda sudah terbentuk.

Sementara itu, bagi Batam sendiri, ini merupakan tantangan sekaligus bentuk pengabdiannya kepada bangsa. Basket Indonesia sudah membesarkan namanya. Kini ia ingin membagi pengalaman kepada atlet-atlet muda.

"Saya ingin kembali memberikan apa yang pernah saya punya kepada pemain muda. Selama ini saya melihat banyak potensi di Indonesia. Hanya saja, para pemain muda tersebut belum punya kesempatan saja. Saya ini dari luar Jawa, saya tahu betul rasanya ketika mendapatkan kesempatan tampil. Sehingga, sekarang saya ingin memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada pemain dari seluruh Indonesia untuk bisa mengisi kursi timnas muda," kata Batam.

Lebih jauh, Batam berkomentar bahwa saat ini belum bisa melakukan seleksi pemain. Alasannya masih dalam masa pandemi virus korona. Ke depan, dirinya ingin melakukan seleksi pemain. Karena di usia 19 hingga 23 tahun, belum punya kompetisi yang jelas sebagai ukuran.

"Kalau di bawah usia 19 tahun, Indonesia punya kompetisi DBL. Saya juga sudah berkoordinasi dengan penyelenggara DBL, karena kita tahu bahwa mereka punya program yang bagus. Mulai dari kompetisi di seluruh Indonesia, hingga para pemain terbaik dikumpulkan melalui DBL Camp. Tetapi setelah itu yang sulit. Harapan saya, semua pemain di usia 19-23 tahun akan diseleksi ulang," jelasnya. "Tapi karena pandemi, ini belum bisa kami laksanakan."

Di sisi lain, Fareza Tamrella selaku manajer timnas senior sangat gembira dengan rencana tersebut. Karena program timnas muda kali ini digunakan sebagai pelapis timnas senior.

"Kalau ada yang bagus, nantinya bisa naik ke timnas senior," kata Fareza.

Untuk tahap awal, timnas muda nanti akan berisi 12 pemain. Rinciannya, 10 pemain lokal dan dua pemain naturalisasi. Mereka akan digembleng berdasarkan arahan dari Rajko Toroman, yang menjadi pelatih timnas senior. (tor)

Foto: Hariyanto

Komentar